Menteri PPPA Buka Forum Nasional Perlindungan Anak ke-5 di Medan – pewarta.co
Medan (Pewarta.co) – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, I Gusti Ayu Bintang Darmawati membuka Forum Nasional Perlindungan Anak ke-5 di Hotel Madani Medan, Kamis (8/9/2022).
Turut hadir Ketua Komnas Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait, Irjen Polda Sumut, RZ Panca Putra Simanjuntak, dan rekan-rekannya, anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi Gerindra, Husni mewakili Pangdam I/BB Gubsu yang diwakili Ketua PPA Rahudman Harahap serta hadir ratusan anak-anak PAUD dan SD.
Dalam sambutannya, Munir mengatakan yang menjadi isu adalah terciptanya desa ramah anak dan destinasi wisata yang bebas dari eksploitasi melalui kerjasama menteri PPPA dan menteri desa.
Forum Nasional Perlindungan Anak ke-5 yang dihadiri oleh sekitar 285 perwakilan lembaga perlindungan anak provinsi dan kabupaten/kota dari seluruh Indonesia kali ini mengangkat tema “Terwujudnya desa dan pariwisata yang ramah anak dan bebas eksploitasi”.
Forum Nasional ini diselenggarakan oleh Badan Perlindungan Anak Sumut dan tuan rumah, kata Kepala Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Sumut Muniruddin Ritonga.
Menteri PPPA mengatakan anak harus dilindungi oleh semua pihak. Tidak ada lagi anak yang menjadi korban kekerasan seksual atau fisik.
Menteri PPA menyoroti posisi perempuan dan anak yang masih rentan terhadap diskriminasi. Ia juga mengungkapkan bahwa perempuan dan anak masih belum menjadi prioritas dalam pembangunan.
Hal ini terlihat dari berbagai indeks dan data, serta maraknya berbagai isu mulai dari kekerasan seksual hingga pernikahan anak di Indonesia. Maka marilah kita bahu membahu menyelesaikan permasalahan perempuan dan anak dengan menciptakan sinergi dan kerjasama dengan semua pihak.
Arist Merdeka Sirait juga mengatakan: “Masih banyak anak-anak yang mengalami kekerasan dan pelecehan seksual. LPA dengan ini berkomitmen untuk memutus mata rantai kekerasan terhadap anak dan perempuan di Indonesia.
Arist Merdeka berharap anak-anak Indonesia harus tumbuh sehat dan berkembang untuk masa depan bangsa dan negara Indonesia.
Selain itu, Arist mengaku sangat senang setelah menerima kasus hukum kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Malang dengan hukuman 10 tahun penjara.
Acara ini diselenggarakan oleh LPA Sumut dan dihadiri oleh unsur pengurus dari provinsi lain di seluruh Indonesia. (merah)
Source: pewarta.co
