Menjelajah Gua Kelelawar Cicak Ahok di Kawasan Wisata Lumut Gunung Belitung Timur - WisataHits
Jawa Barat

Menjelajah Gua Kelelawar Cicak Ahok di Kawasan Wisata Lumut Gunung Belitung Timur

Menjelajah Gua Kelelawar Cicak Ahok di Kawasan Wisata Lumut Gunung Belitung Timur

BERITA MANGGAR, BABEL – Cicak Ahok, nama yang terdengar asing. Reptil yang namanya dikaitkan dengan nama politikus Belitung Timur, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok ini mungkin masih belum banyak diketahui orang.

Namun pada kenyataannya spesies ini ada dan ditemukan oleh para peneliti di LIPI pada tahun 2017 lalu. Salah satu tempat ditemukannya hewan bernama latin Cnemaspis purnama ini adalah gua kelelawar di objek wisata Gunung Lumut, Desa Limbongan, Belitung Timur.

Ada yang menyebutnya Tokek Ahok, ada pula yang menyebutnya Tokek Ahok. Demikian dikatakan Ketua Pokdarwis Lindong Lumut, Pengelola Obyek Wisata Gunung Lumut, Kristianto atau lebih akrab disapa Kris, saat didatangi wartawan Belitung Post, Jumat (1/6).

Tokek Ahok pertama kali ditemukan di Bukit Batu, Desa Burung Mandi. Gua Kelelawar di Gunung Lumut juga merupakan salah satu dari sedikit tempat di mana spesies ini dapat ditemukan.

Menemukan biawak Ahok tidaklah mudah. Pengunjung yang datang harus melewati jalan panjang, mendaki dan berjalan berjam-jam. Hanya jika pengunjung beruntung bisa melihat di dinding gua.

Gua yang dimaksud adalah sebuah batu karang setinggi sekitar satu meter dengan lubang di tengahnya.

Kata Kris dari cerita orang-orang tua, goa ini menembus Pantai Burung Mandir yang jaraknya 50 kilometer. Hubungan magis ini mengingatkan pada kisah mistis Gunung Merapi dan Laut Selatan di Yogyakarta.

“Dari realitanya, kami masuk ke kedalaman 5-7 meter. Ada satu titik yang bisa berdiri, sisanya harus merangkak,” ujarnya.

Selain biawak Ahok, gua ini juga menampung kelelawar vampir palsu.

“Saya tertarik dengan flora dan fauna Gunung Lumut, memang menggemaskan. Selain biawak Ahok dan kelelawar vampir palsu, hutan di sana juga menjadi rumah bagi hewan langka seperti tarsius dan keras,” jelasnya.

Seperti namanya, gunung ini memiliki kawasan yang tertutup lumut. Menurut penelitian mahasiswa Institut Pertanian Bogor, dari tiga kelompok lumut, yaitu lumut, daywort dan lumut tanduk, dua kelompok, yaitu lumut dan lumut hati, ditemukan di objek wisata ini.

Konon ada belasan spesies lumut yang hidup di tengah hutan kerang Gunung Lumut. Dari kelompok lumut tersebut ditemukan 8 jenis lumut yang berbeda. Menurut pengamatan yang dilakukan, tiga spesies hepatica lainnya hidup di sana.

Dari Manggar, ibu kota Belitung Timur, dibutuhkan waktu sekitar 45 menit untuk mencapai Gunung Lumut yang berjarak 36 kilometer. Akses jalan menuju tempat wisata di Desa Limbongan Kecamatan Gantung sudah mulus dari Jalan Manggar hingga Gerbang Gunung Lumut. Hanya dari pintu gerbang sampai finish jalan masih merah berkerikil.

Dari tempat parkir, para pemuda yang memarkirkan motornya menyambut rombongan kami dengan senyuman hangat. Mereka menjadi tukang ojek yang mengantar tamu ke ujung jalan setapak Gunung Lumut.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button