Mengenang Tragedi Maracana - Berita Kab - WisataHits
Jawa Timur

Mengenang Tragedi Maracana – Berita Kab

Melalui: Jaya SupranaPendiri Humanity Learning Center

Jakarta, KABNews.id – Pada 28 November 2022 di Stadion 974, Qatar, tim Brasil berhasil mengalahkan tim Swiss dengan skor tipis 1-0. Yang pasti Brasil melaju ke babak 16 besar Piala Dunia 2022.

Semoga nasib juara dunia lima kali itu lebih baik di 2022 dibandingkan 2018, ketika Brasil bermain imbang 1-1 dengan Swiss di babak penyisihan, namun kemudian Rusia tersingkir di babak keempat final Piala Dunia 2018 dengan kekalahan. oleh Belgia.

Namun, hal yang paling memalukan bagi Brasil adalah Piala Dunia 2014 ketika mereka dikalahkan oleh Jerman di semifinal dengan kekalahan 7-1 yang mengerikan, diikuti dengan kekalahan 3-0 dari Belanda dalam perebutan tempat ketiga. Tampaknya menjadi tuan rumah Piala Dunia kurang beruntung bagi Brasil.

Pada 2014 Brasil menjadi tuan rumah turnamen yang sama seperti pada 1950. Di final Piala Dunia 1950 di Stadion Maracana di depan 200.000 penonton, tim tuan rumah bertemu dengan tuan rumah Uruguay yang bertetangga.

Stadion Maracana yang disebut-sebut sebagai stadion sepak bola terbesar di dunia kini menjadi objek wisata yang wajib dikunjungi di Rio de Jainero. Saat berkunjung ke Stadion Maracana, gendang telinga saya berbunyi, sorakan ratusan ribu penonton menyoraki timnas Brazil menghabisi timnas Uruguay di tempat.

Semua orang yakin, termasuk Uruguay, bahwa Brasil pasti akan menjadi juara dunia di Piala Dunia 1950. Begitu yakin bahwa Brasil adalah juara dunia, surat kabar lokal memiliki edisi khusus dengan teks besar yang dicetak di halaman depan bahkan sebelum pertandingan Brasil-Uruguay dimulai: Campeao Mondial.

Sementara itu, sebuah orkestra siap di pojok lapangan maracana memainkan lagu Nós somos os campeões dengan irama samba. Di tengah hujan confetti dan sorakan sorak-sorai dari penonton, tim Brasil memiliki kesempatan untuk memamerkan gawang Uruguay di babak pertama tanpa mencetak gol. Namun, di menit kedua babak kedua, Brasil berhasil memasukkan bola ke gawang, Uruguay mencetak gol pertama untuk Brasil, yang diisi oleh suporter Brasil yang telah lama ditunggu-tunggu di stadion kolosal Maracana.

Namun, gol pertama Brasil dimanfaatkan Uruguay untuk semua Roh-Rowe-Rantas, Malang-Malang merangsek maju tanpa gentar menyerang gawang Brasil. Pada menit ke-66, Uruguay mencetak gol untuk menyamakan kedudukan dengan Brasil.

Masih belum puas, 11 menit jelang laga dramatis berakhir, Uruguay mencetak gol kedua ke gawang Brasil. Tiba-tiba, Stadion Maracana yang semula riuh berubah menjadi sunyi seperti kuburan di tengah malam.

Dengan kekalahan 2-1 di kandang sendiri di lapangan sepak bola Maracana yang legendaris, bangsa Brasil berduka karena tidak percaya bahwa tragedi bencana yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya telah menjadi kenyataan.

Semua restoran dan bar di setiap sudut Brasil ditutup karena sama sekali tidak ada alasan bagi warga untuk meninggalkan rumah mereka. Seorang Brasil berusia 9 tahun, menonton tragedi Maracana di TV di rumah, melihat ayahnya menangis untuk pertama kalinya karena tim kesayangannya dikalahkan melawan Uruguay. Jadi bocah itu bersumpah dalam hatinya bahwa dia akan berjuang untuk Brasil untuk memenangkan Piala Dunia.

Ternyata di Piala Dunia 1958, pemuda ini berhasil menepati janjinya dengan membawa Brasil juara sepak bola di Swedia dengan mengalahkan tuan rumah dengan meyakinkan 5-2. Pemuda yang kemudian terkenal sebagai legenda sepak bola dunia bernama Edson Arantes do Nascimento atau lebih dikenal dengan nama Pele.

Dikutip dari Kompas.com pada Rabu 30 November 2022.

Seperti ini:

Seperti Memuat…

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button