Mengenal Kopi Kintamani Diapresiasi Menteri Sandi - WisataHits
Jawa Timur

Mengenal Kopi Kintamani Diapresiasi Menteri Sandi

Mengenal Kopi Kintamani Diapresiasi Menteri Sandi

IPOL.ID – Bali bisa dibilang surga wisata dunia. Keindahan alam dan budaya menjadi daya tarik tersendiri. Namun tidak hanya itu, faktanya pulau dewata ini juga terkenal sebagai penghasil biji kopi arabika terbaik. Keunikan dan keunikan rasa dipadukan dengan dunia pariwisata, maka terciptalah apa yang disebut dengan paket Kintamani Coffee Tour.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekeraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengapresiasi inisiatif paket wisata kopi ini. Di sini, wisatawan diajak untuk mengikuti pengalaman menarik menikmati kopi.

Melalui wisata kopi Kintamani ini, wisatawan tidak hanya diajak untuk menikmati kopi Indonesia, tetapi juga dipandu untuk lebih mengenal kopi. Mulai dari kedatangan di perkebunan kopi, mengenal jenis-jenis kopi dan cara pengolahannya, hingga menyajikannya langsung bersentuhan dengan para petani kopi.

“Wisata kopi memiliki potensi untuk dikembangkan. Puncak dari wisata kopi ini adalah pengalaman belajar lebih banyak tentang kopi, kemudian mencicipinya dan akhirnya membawa pulang kopi tersebut,” ujar Menparekraf awal Januari lalu dalam acara peluncuran “Wisata Kopi Kintamani” . di Anomali Coffee Sanur, Bali.

Sandiaga bahkan berani mengungkapkan bahwa wisata kopi seperti ini berpotensi untuk dikembangkan dan direplikasi di daerah lain.

Dalam wisata kopi ini, para pelaku industri pariwisata (agen perjalanan) akan bekerja sama langsung dengan petani lokal, sehingga diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi petani terutama dengan peningkatan produktivitas.

“Saya berharap ASITA (Asosiasi Asosiasi Biro Perjalanan Wisata Indonesia) dapat terlibat dalam mendorong restoran serta kafe dan hotel untuk memberdayakan petani lokal. Sumber pasokan kopi dari petani akan membangun ketahanan industri,” kata Sandiaga.

rasa dan sejarah

Kintamani Coffee Center terletak di kawasan dekat Gunung Batur Bali. Tepatnya di Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli. Ada perkebunan kopi lokal yang menggunakan cara tanam tradisional. Kopi Kintamani ditanam di ketinggian 900-1000 mdpl di dekat Gunung Batur.

Perkebunan Kopi Kintamani juga biasanya digunakan untuk perkebunan jeruk atau sayuran lainnya. Ini memberi kopi aroma jeruk. Tentu saja aroma dan rasa jeruk itu berasal dari cara bercocok tanam tradisional tanpa pengolahan bahan kimia.

Jika jenis kopi lain di Indonesia yang berasal dari pulau Jawa atau Sumatera berasal dari zaman penjajahan Belanda, Kopi Kintamani berasal dari petani yang membawa biji kopi dari Lombok.

Dikutip dari nescafe.com, Cita rasa kopi Kintamani yang terdapat pada varietas biji kopi Arabica cenderung manis, fruity, floral, dan chocolatey. Kopi Kintamani juga memiliki tingkat keasaman yang rendah. Kopi dari Pulau Dewata ini sama dengan varietas arabika lainnya yang memiliki rasa yang hampir sama.

Kopi yang berasal dari Pulau Dewata ini memiliki rasa dan aroma yang cenderung segar, lemony, dan dengan hint coklat, karamel, atau gula merah. Kopi Kintamani juga tidak memiliki rasa atau aroma rempah atau rempah yang khas dari jenis kopi lain di Indonesia. Ini berkat proses penanaman yang unik.

Badannya agak sedang dan rasanya tidak terlalu pahit dengan rasa asam seperti jeruk. Inilah yang membuat kopi Kintamani begitu populer. Selain itu, kopi yang sudah menjadi produk ekspor ini tidak memiliki kandungan kafein yang terlalu tinggi.

Sesuai dengan filosofi “Tri Hita Karana” yang masih dihayati hingga saat ini, semua proses mulai dari penanaman hingga panen dilakukan secara alami dan tradisional. “Tri Hita Karana” sendiri diterjemahkan menjadi tiga penyebab kebahagiaan.

Salah satunya adalah filosofi menjaga keseimbangan alam. Perkebunan Kopi Kintamani menjaga keseimbangan alam dengan juga menggunakan sistem irigasi Subak, pupuk organik dan tanpa pestisida. Penanaman pohon juga dilakukan di samping pohon jeruk atau sayuran.

Maka tak heran jika Kopi Kintamani juga dikenal sebagai kopi yang ramah lingkungan, karena sangat memperhatikan lingkungan selama budidaya. Sejak tahun 2008, Kopi Kintamani juga telah memiliki sertifikat Indikasi Geografis yang berarti jenis kopi ini telah diakui secara internasional. (Timur)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button