Mengapa harus memakai sepatu khusus saat melintasi Jembatan Kaca Seruni Point Bromo? Itu jawabannya - WisataHits
Jawa Tengah

Mengapa harus memakai sepatu khusus saat melintasi Jembatan Kaca Seruni Point Bromo? Itu jawabannya

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Jembatan Kaca Seruni Point Bromo di kawasan Gunung Bromo, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur merupakan jembatan gantung kaca pertama dan terpanjang di Indonesia. Lalu mengapa pengunjung perlu memakai sepatu khusus saat melintasi jembatan kaca sebagai salah satu tempat wisata di Probolinggo?

Ya, jembatan kaca saat ini menjadi objek wisata populer di Indonesia dan dunia. Di Indonesia sendiri tidak hanya jembatan kaca saja, tidak hanya jembatan kaca Seruni Point Bromo. Sebelumnya, jembatan kaca dibangun di daerah lain, seperti B. Jembatan Brendeng di Tangerang, Jembatan Kaca Gumuk Reco di Semarang.

Terkait penggunaan sepatu khusus saat melintasi jembatan kaca, pernyataan Achmad Riza Chairullah, PPK Jembatan Kaca di Pusat Geoteknik, Terowongan dan Struktur, Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR RI.

“Akan ada alas kaki khusus untuk wisatawan yang melintasi jembatan kaca Seruni Point Bromo. Alas kaki khusus ini didesain agar tidak licin karena suhu dingin dan kaca mudah berembun,” kata Achmad Riza Chairullah.

Point-Bromo-b.jpgProyek jembatan kaca Seruni Point diharapkan selesai pada akhir Oktober. (Dok. TIMES Indonesia)

Diketahui jembatan kaca Seruni Point berada di ketinggian 100 meter di atas dasar jurang di kawasan Gunung Bromo. Tepatnya di Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo. Lokasi jembatan memiliki suhu yang sangat dingin. Pada awal musim kemarau, suhu bisa mencapai 0 derajat Celcius.

Berdasarkan informasi yang diberikan Achmad Riza, udara dingin di kawasan Gunung Bromo memicu kelembapan tinggi dan membuat jembatan kaca di Seruni Point berkabut dan bisa membuat pengunjung yang lewat terpeleset. Untuk keamanan pengunjung, sepatu khusus diperlukan untuk mencegah kaki Anda tergelincir.

Pembangunan Jembatan Kaca Seruni Point Bromo diketahui sudah 98 persen rampung hingga Selasa (18/10/2022). Pengerjaannya harus selesai akhir Oktober 2022 dan bisa dioperasikan hingga akhir tahun ini guna menambah pilihan objek wisata di Probolinggo.

“Kami berusaha menyelesaikan pekerjaan ini pada akhir Oktober. Mudah-mudahan akhir tahun sudah bisa dibuka,” ujarnya.

Progres pembangunan Jembatan Kaca Seruni Point telah terungkap jembatan kaca sepanjang 130 meter. Hanya ada beberapa panel kaca yang saat ini sedang dibangun dan dalam proses penyelesaian.

Bagian jembatan yang berada di ketinggian 100 meter di atas dasar jurang di kawasan Gunung Bromo ini memiliki lebar sisi yang berbeda-beda. Dari 1,8 meter di ujung jembatan hingga 4,5 meter di tengah jembatan.

Meski menggunakan kaca, wisatawan tidak perlu khawatir atau khawatir. Kekuatan jembatan kaca pertama di Indonesia ini akan dirancang sesuai standar nasional yang ada.

Komponen kaca yang digunakan menjalani uji pendahuluan di laboratorium hingga uji tegangan untuk memverifikasi desain sebelum dioperasikan.

Sistem struktur lantai atau dek jembatan gantung berbentuk kaca laminasi atau kaca laminasi, yang terdiri dari dua atau lebih panel kaca.

Jembatan kaca ini mampu menampung hingga 100 orang yang beraktivitas. Setiap panel kaca jembatan setebal 2,8 cm dengan dua lapisan kaca. Setiap gelas memiliki ketebalan sekitar 12,5 milimeter.

Kaca SGT dipasang sebagai Kaca Tampared di antara dua lapisan kaca. Fungsinya untuk menahan pecahan atau pecahan kaca. Jadi, jika sebuah gelas tiba-tiba pecah atau pecah, ia tidak langsung pecah. Gelas dipegang oleh SGT.

Daya rekat kaca SGT menjadi sekeras ban mobil dengan setiap pemanasan. Kaca rangkap tiga di setiap panel dapat menopang beban 8 ton.

Jembatan ini juga menawarkan spot foto wisata yang terletak di posisi tengah. Namun, wisatawan tetap diperbolehkan untuk mengambil foto di lokasi yang berbeda sesuai permintaan wisatawan.

Jembatan kaca ini direncanakan tidak terlalu ramai pengunjung, sehingga bisa digunakan untuk berfoto dan menikmati pemandangan. Jembatan ini didesain sedemikian rupa sehingga mampu menyerap beban 500 kilogram per meter persegi.

Kehadiran jembatan kaca ini menjadi destinasi wisata yang memacu adrenalin, menghubungkan terminal wisata Seruni Point dengan area shuttle yang juga sedang dikembangkan.

Dari atas Jembatan Kaca Seruni Point, pengunjung dapat menikmati pemandangan Gunung Bromo, Gunung Semeru, dan Gunung Batok di dekatnya.

Saat beroperasi nanti, pengunjung Jembatan Kaca Seruni Point dapat menikmati 3 atraksi dari objek wisata ini.

Pertama adalah atraksi adrenalin melihat jurang. Daya tarik kedua adalah pengunjung bisa melihat indahnya pemandangan pegunungan di sekitar jembatan kaca Seruni Point. Selain itu, pengunjung sekaligus dapat berwisata ke dalam ekosistem cagar alam yang dikelola Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Ketiga, kami menawarkan konsep lampu jembatan di malam hari. Dengan pencahayaan jembatan, objek ini terlihat jelas pada malam hari dari titik tertentu.

Seperti diberitakan sebelumnya, Jembatan Kaca Seruni Point Bromo di Kabupaten Probolinggo dibangun Kementerian PUPR bekerjasama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dengan nilai investasi Rp 15 miliar menggunakan anggaran tahun jamak. Yakni tahun anggaran 2021 dan 2022.

Kini, dengan kemajuan yang signifikan dalam pembangunan jembatan kaca di Seruni Point, wajib dikunjungi pada liburan akhir tahun sebagai salah satu objek wisata Probolinggo di samping Gunung Bromo. Tentunya Anda harus menggunakan alas kaki khusus yang disediakan oleh pengelola.

**)

Dapatkan update informasi harian terpilih dari TIMES Indonesia dengan bergabung di Grup Telegram TI Update. Suka, klik tautan ini dan bergabung. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi Telegram di ponsel Anda.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button