Menambah Wawasan, Study Tour SMP Batik Surakarta ke Monjaya dan Bali - Solopos.com - WisataHits
Jawa Tengah

Menambah Wawasan, Study Tour SMP Batik Surakarta ke Monjaya dan Bali – Solopos.com

Solopos.com, SOLO — Senin, 3 Oktober 2022 pukul 05:30 WIB, seluruh siswa kelas VIII SMP Batik Surakarta dan beberapa orang tua siswa sudah berada di lokasi sekolah. Mereka akan mengadakan study tour ke Museum Jalesveva Jayamahe (Monjaya) di Surabaya dan kemudian ke pulau Bali.

Sebelumnya telah dilakukan pembekalan oleh Kepala Sekolah SMP Batik Ceket Palupi Suroso, M.Pd yang dilaksanakan di aula lantai 3 pada Jumat, 30 September 2022 yang dilanjutkan dengan informasi teknis dari Ketua Panitia. Dalam kesempatan tersebut, sutradara menekankan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu perintah Tuhan agar kita dapat melihat tanda-tanda kekuasaan-Nya. Selain itu, siswa Kelas VIII dapat menjadi pengunjung yang tertib dan sopan untuk membawa nama baik institusi sekolah yang terkait dengan mereka.

Daihatsu Rocky Promotion, Harga Mobil Rp 200 Juta Jadi Hanya Rp 99.000

Setelah 4 bus terisi penuh sesuai data yang ada, rombongan berangkat dari sekolah pada pukul 06.00 WIB untuk menempuh perjalanan menuju Surabaya. Rombongan tiba di Markas Armada Surabaya Timur sekitar pukul 11.00 WIB dan disambut oleh pejabat Monjaya yang juga bertindak sebagai ketua rombongan. Kami akhirnya mulai memasuki wilayah AL Armada Timur dengan mengenalkan letak geografis dan menjelaskan beberapa kapal perang yang bersandar di jalan menuju Monjaya.

Perjalanan mengitari Armada Timur berakhir di pelataran Monumen Monjaya. Rombongan langsung diarahkan masuk ke lantai dasar Monjaya untuk mendapatkan petunjuk dan informasi sejarah monumen tersebut. Para siswa, termasuk para guru dan beberapa orang tua siswa, dengan antusias mendengarkan penjelasan yang diberikan oleh pejabat Monjaya tersebut.

Monjaya yang patungnya menyerupai model Patung Liberty ini terletak di Gerbang Armatim di kawasan Perak, di ujung Surabaya. Padahal, monumen ini adalah sebuah mercusuar. Pencipta monumen ini adalah orang yang sama dengan pematung Garuda Wisnu Kencana, Bali, I Nyoman Nuarta. Bentuk patung Monjaya menyerupai potret seorang prajurit TNI berseragam lengkap memandang ke laut.

Patung setinggi 31 meter ini berdiri di atas gedung setinggi 29 meter. Proyek konstruksi yang dikerjakan selama kurang lebih 6 tahun ini dikelola oleh Ir. Suharto, yang saat itu masih menjadi presiden. Sebelum sempat mendaki ke puncak menara, kami disuguhi dengan serangkaian film dokumenter dan eksploitasi para marinir Indonesia. Semua orang tergerak oleh rasa nasionalisme ketika mereka melihat semua ini. Pelajaran berharga bagi siswa.

Tugu peringatan Jalesveva-Jayamahe menggambarkan Perwira Madya TNI AL, berbaju PDU-I tenue, memandang ke laut sebagai wakil generasi penerus dengan penuh keyakinan dan keikhlasan, siap menerjang ombak dan menggempur cita-cita bangsa Indonesia. . Patung setinggi 31 meter itu berdiri di atas gedung setinggi 29 meter.

Di dinding adalah diorama sejarah kepahlawanan kombatan laut/TNI Angkatan Laut yang dibuat dari sebelum revolusi fisik hingga tahun 1990-an. Selain itu, Monjaya juga berperan sebagai mercusuar pemandu bagi kapal-kapal yang mengarungi laut di sekitarnya.

Jalesveva Jayamahe atau yang sering diterjemahkan “Di Lautan Kita Jaya” adalah motto atau panggilan TNI Angkatan Laut. Setelah presentasi tugu peringatan Jalesveva Jayamahe selesai, para siswa diperbolehkan menikmati pemandangan Laut Jawa dan Kota Surabaya dari atas pangkalan Monjaya dengan menaiki tangga. Tak ketinggalan, setelah para siswa menikmati pemandangan dari atas dasar Monjaya, mereka berfoto bersama per kelas dengan didampingi langsung oleh wali kelas, termasuk wali kelas dan asisten guru.

Sebagai objek terakhir di kawasan Markas Armada Timur, kami diberi kesempatan untuk meninjau langsung KRI Arun. Disana kami memasuki beberapa ruangan/bagian di KRI Arun. Setelah cukup mengenal KRI Arun, rombongan melanjutkan makan siang di kompleks Markas Armada Timur. Saat makan siang, siswa biasanya berganti seragam dengan pakaian gratis.

Berdiri di atas kapal perang saat berkunjung ke MONJAYA Surabaya

Setelah semua kegiatan di Markas Armada Timur berakhir, kami melanjutkan perjalanan ke pulau Bali. Pada tengah malam rombongan sampai di pelabuhan untuk menyeberang ke pulau dewata, Bali. Antrian penyeberangan cukup padat, sehingga kami harus menunggu sekitar satu jam.

Sekitar pukul 02.00 WITA pagi kami tiba di Denpasar Bali dan langsung menuju Pantai Sanur yang memakan waktu sekitar empat jam. Di Pantai Sanur kami melihat pemandangan matahari terbit. sekitar pukul 08.00 WITA kami melanjutkan perjalanan menuju dewata untuk sarapan Mendaftar di Hotel Al Kyfa pukul 10.00 WITA.

perjalanan Hari pertama di pulau Bali dilanjutkan ke Tanjung Benoa yaitu olahraga Air. Di sana anak-anak disuguhkan berbagai jenis permainan air, seperti: perahu pisangnaik kapal ke Pulau Penyu, Menyelam, perahu langit dan masih banyak lagi. Mereka sangat menikmati keseruan wahana air di Tanjung Benoa. Setelah sekitar 1,5 jam perjalanan dilanjutkan menuju Pantai Pandawa.

Anak-anak terus bermain air sambil menikmati sunset di Pandawa, ada yang mengayuh perahu, berfoto atau sekedar bermain air di pantai. Mereka sangat menikmatinya dan tidak menyadari bahwa waktu sudah menunjukkan pukul 6 sore WITA. perjalanan Hari pertama diakhiri dengan makan malam romantis di tepi Pantai Jimbaran Bali. Setelah itu kami kembali ke hotel untuk melaksanakan beberapa kali sholat di masjid sekitar hotel dan istirahat untuk persiapan perjalanan hari berikutnya.

perjalanan Di hari kedua ini, selain jalan-jalan, saatnya kita berbelanja oleh-oleh. Destinasi pertama adalah Joger, tempat belanja paling khas di pulau Bali. Pergi ke Bali daripada mengunjungi Joger pasti terasa ada yang kurang. Anak-anak memiliki waktu sekitar satu jam untuk memilih barang-barang favorit mereka seperti kaos, pernak-pernik, sandal, tas dan banyak lagi. Setelah berbelanja di Joger kami melanjutkan perjalanan ke Museum Barjha Sandi

Meski sedikit gerimis, semangat anak-anak untuk melihat-lihat museum tidak menyurutkan semangat mereka hingga seseorang menaiki tangga spiral menuju puncak museum. Sekitar tengah hari kami kembali ke Dewata untuk makan siang, sholat dan belanja pie susu. perjalanan Hari kedua diakhiri dengan kunjungan kami ke Bedugul yang rencananya akan dikunjungi Candi Kuning. Di sana cuacanya agak kurang mendukung karena kabutnya sangat tebal, jadi anak-anak yang mau naik perahu cepat tidak dapat dilayani. Setelah sekitar satu jam kami melanjutkan perjalanan kembali ke hotel untuk beristirahat.

perjalanan hari ketiga atau hari terakhir di pulau bali, jam 07.30 wita we Uang tunai dari Hotel Al Khyfa. Dengan kemeja Perjalanan studi Sepulang sekolah, rombongan melaju ke desa terbersih di pulau Bali yaitu Desa Panglipuran. Setelah sekitar 2,5 jam perjalanan akhirnya kami sampai. Saat itu gerimis dan kami harus menggunakan payung untuk berkeliling.

Meski diguyur hujan, tidak menyurutkan semangat kami untuk melihat desa tersebut. Disana banyak yang menawarkan pakaian adat Bali, jualan makanan, sewa pakaian adat Bali dan masih banyak lagi. Sekitar pukul 10.00 WITA kami meluncur ke Dewata untuk makan siang dan sholat. Setelah itu kami langsung meluncur ke pelabuhan Gilimanuk untuk penyeberangan menuju kota Solo.

Di Pantai Pandawa

Kami meninggalkan Bali sekitar pukul 08.00 WITA kembali ke Solo. Semua siswa tampak menikmati program studi tour. Anda bisa mendapatkan pengalaman yang berbeda baik selama perjalanan maupun di setiap objek kunjungan. Sekitar pukul 08.30 WIB, rombongan peserta tour Kelas VIII tiba dengan selamat di sekolah.

“Semoga pengalaman hari ini akan memperkaya wawasan mahasiswa untuk belajar tentang Monjaya dan pulau Bali untuk meningkatkan kualitas dan kebanggaan mereka terhadap monumen sejarah dan budaya Indonesia,” ujar Bapak Limpat, Ketua Panitia.

Source: www.solopos.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button