Memperkenalkan NFT Maitribala untuk membangun desa meta - WisataHits
Jawa Tengah

Memperkenalkan NFT Maitribala untuk membangun desa meta

CITY MUNGKID (SUARABARU.ID) – Nonfungible Token (NFT) Maitribala dipamerkan kepada publik pada Sabtu (13/8) di Borobudur Car Free Night. NFT ini menampilkan karya Balet Maitribala yang diangkat dari relief Candi Borobudur karya H Lukman Fauzi.

NFT ini dijual ke publik untuk menggalang dana untuk pembangunan Meta Village, sebuah proyek untuk membuat Metaverse Village di Borobudur.

Kepala Pusat Tari Sasana Aji di Desa Borobudur, H. Lukman Fauzi, mengatakan Maitribala adalah kisah Jataka yang ditemukan pada relief di Candi Borobudur. Kita tahu bahwa Jataka ini adalah kumpulan cerita Buddha Lampu yang menceritakan seorang raja yang mengorbankan dirinya untuk rakyatnya.

Dia rela dimakan butho untuk melindungi masyarakat. Tapi anehnya, karena kebaikan dan pengorbanannya yang tulus, dia bisa hidup kembali.

Ia mengatakan, cerita Jataka itu kemudian dijadikan tari Maitribala yang dibantu produksinya oleh Balai Konservasi Borobudur Kementerian Pendidikan Kebudayaan. Alhasil, karya Maitribala diwujudkan dalam karya seni digital NFT, dan produksinya akan ditangani oleh komunitas digital Borobudur dan Desa Pintar Kemendesa PDTT.

”Karya digital Maitribala bertujuan untuk membawa pelajaran sejarah kepada generasi milenial yang akrab dengan karya digital. Karya seni digital ini dipersembahkan kepada masyarakat untuk menggalang dana bagi pembangunan Meta Village,” ujar Lukman

Penasihat Bisnis NFT dan Meta Desa yang juga salah satu pendiri Meta Village, Eko Joko Saksono mengatakan bahwa karya seni digital NFT ini merupakan sesuatu yang baru bagi masyarakat.

NFT ini menggunakan teknologi populer berbasis blockchain yang disebut web generasi ketiga dengan karakteristik data informasi yang terdesentralisasi. Sedangkan web generasi kedua mengusung platform seperti Gojek, Tokopedia Buka, dengan ciri data informasi yang masih terpusat.

”’Cukup dengan cara ini pembeli NFT Maitribala memperoleh sertifikat atau biasanya disebut sebagai kontrak pintar dalam sistem blockchain. Sertifikat ini berupa nomor unik 40 digit, tidak dapat digandakan, dicuri, jadi NFT Maitribala dalam proyek meta-village ini adalah bukti kepemilikan yang akan menerima dividen atau keuntungan untuk tahun-tahun mendatang, ”katanya.

Menurutnya, NFT Maitribala merupakan properti NFT, sehingga bukan sekedar kumpulan karya digital, namun memiliki nilai sebagai pemilik atau pemilik proyek meta-village. Pada fase pertama, 1.000 NFT dirilis yang sekarang tersedia untuk dibeli di pasar Opensea NFT global.

”’Tujuan kami adalah melepaskan 10.000 kepemilikan NFT untuk penggalangan dana untuk pengembangan Meta Villages. Untuk 1.000 pemilik NFT kedua, kami akan bekerja sama dengan jaringan NFT global dari India, yang masih dalam persiapan untuk menyelesaikan kolaborasi,” katanya.

Informasi lengkap tentang Meta Village dan Maitribala NFT, lanjutnya, tersedia di www.desameta.com yang baru saja mendarat di landing page. Kedepannya, platform ini akan diperluas menjadi pasar NFT ketika ekosistem dan komunitas sudah mulai berkembang.

Pendiri Meta Village yang juga Duta Digital Smart Village Kemendesa PDTT, Sholahuddin AA mengatakan, proyek Meta Village adalah bagaimana mendatangkan investasi global untuk membangun Desa Borobudur. Desa Borobudur merupakan pilot project pengembangan Smart Village atau Desa Pintar Kemendesa PDTT, proyek ini merupakan implementasi dari Smart Economy.

”’Investasi global berbasis digital masih terbuka lebar, sehingga kami mengambil kesempatan ini untuk mengembangkan desa. Dengan masuknya investasi global ke desa, hal ini akan mendorong perekonomian desa melalui para bumdes dan juga ekosistem ekonomi seperti UMKM dan pelaku pariwisata,” ujarnya.

Proyek ini, lanjutnya, diikutsertakan dalam kompetisi startup berbasis teknologi blockchain yang diselenggarakan oleh jaringan blockchain terbesar di dunia, Solana. Nama kompetisinya adalah Solana Summer Camp Online Hackathon, sebuah desa meta yang bersaing dengan startup global berbasis blockchain.

Menurutnya, meta-village akan dikembangkan dalam dua bentuk, yakni real dan virtual. Realitanya adalah membangun desa wisata baru yang menempati lahan lengkung desa Borobudur seluas 6.000 meter persegi. Di tempat ini akan dibangun tempat wisata yang unik dengan konsep lingkungan yang berkelanjutan. Sementara itu, proyek virtual membuat metaverse meta-village yang dapat diakses oleh pemilik NFT Maitribala.

“Kami juga telah melakukan pembicaraan dengan Universitas Katolik Soegijopranata (Unika) Semarang untuk mengembangkan Metaverse. Semoga segera ada proyek bersama untuk mengembangkan proyek Desa Meta Borobudur,” tambahnya.

Doddy Ardjono

Source: suarabaru.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button