Membangun pasar rakyat fisik dan non fisik, meningkatkan ekonomi masyarakat - WisataHits
Yogyakarta

Membangun pasar rakyat fisik dan non fisik, meningkatkan ekonomi masyarakat

SLEMAN—Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sleman senantiasa mengoptimalkan fungsi pasar sebagai pemasok kebutuhan sekaligus sarana pertumbuhan ekonomi masyarakat, baik fisik maupun non fisik.

Sekretaris Disperindag Sleman Tina Hatani mengatakan, dari sisi fisik, Pemkab Sleman baru menyelesaikan revitalisasi pasar Potrojayan di Kapanewon Prambanan tahun ini. Pasca revitalisasi, para pedagang kembali menempati pasar Potrojayan.

Selain pasar Potrojayan, Disperindag Sleman terdekat akan merevitalisasi pasar Godean yang pengerjaannya akan dilakukan oleh Balai Prasarana Permukiman Daerah (BPPW) DIY dengan anggaran Kementerian PUPR hingga Rp100 miliar. “Targetnya proses lelang dan sebagainya bisa dimulai Maret 2023,” ujarnya, Rabu (16/11/2022).

Pasar Godean dihidupkan kembali dengan kompetisi desain. Pasar Godean akan memiliki tiga lantai, dilengkapi food court di lantai dua dan alun-alun kecil di depan pasar. Pedagang terkonsentrasi di lantai dua, sedangkan area parkir berpindah ke bagian belakang pasar yang juga memiliki tiga lantai.

“Harapan kami, Pasar Godean bisa menjadi pasar seperti destinasi wisata baru nantinya karena kondisinya bagus. Setengah bagian bawah terbuka. Kalau di lantai dua banyak warung. Luas bangunan dan jumlah pedagang tetap sama,” ujarnya.

memberontak

Selain aspek fisik, Disperindag Sleman juga membangun pasar dari aspek non fisik yang bertujuan agar pasar menjadi menarik, khususnya bagi generasi milenial. Ini terjadi dengan gerakan merevitalisasi pasar rakyat (Gepar).

“Kami ingin membuat orang yang tidak menyukai pasar menjadi menyukai pasar. Terutama milenial. Jadi pasar perlu diperbaiki. Kemarin kita adakan berbagai lomba vlog, alhamdulillah banyak anak muda yang ikut,” ungkapnya.

Selain itu, Disperindag Sleman menggandeng influencer untuk mempromosikan pasar di Sleman. Untuk meningkatkan kualitas produk pasar, Disdag Sleman bekerja sama dengan chef hotel melalui program Jajan Pasar Rasa Bintang Lima.

Bagi para pedagang, Disperindag Sleman telah mengeluarkan surat keterangan bebas kredit macet untuk sejahtera (beres), yang bertujuan untuk menghindari pungutan kepada pedagang saat pedagang membutuhkan pembiayaan. Disperindag Sleman akan membantu menghubungkan pedagang dengan bank.

Digitalisasi pasar

Hingga Merat 2022, seluruh pasar di Sleman sudah menggunakan E-Retribusi, termasuk layanan bagi pedagang tua yang tidak bisa menggunakannya. Untuk transaksi, ada merchant yang menggunakan QRIS di beberapa pasar.

“QRIS belum hadir di semua pasar, tapi kami sedang melakukan kerja rintisan dengan BNI, BPD DIY. Ini sudah ada di Pasar Potrojayan, Pasar Gentan dan Pasar Gendol. Pasar Kalasan dan Pasar Turi sedang berlangsung. Pasar lain yang belum ada, kadang dealer sudah punya sendiri,” ujarnya.

Ia berharap masyarakat tidak perlu ragu untuk berbelanja di pasar rakyat. Menurutnya, kepedulian terhadap kebersihan kini telah dihilangkan dengan perawatan yang lebih baik. “Semuanya bersih. Sehingga citra pasar kumuh yang becek tidak akan ada lagi, insya Allah,” ujarnya.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button