Mapala UI mendukung upaya pemerintah untuk mencapai emisi nol bersih - WisataHits
Jawa Tengah

Mapala UI mendukung upaya pemerintah untuk mencapai emisi nol bersih

Jakarta: Mahasiswa pecinta alam Universitas Indonesia (Mapala UI) mendukung upaya pemerintah mewujudkannya Emisi Nol Bersih pada tahun 2060. Salah satu langkah yang dilakukan adalah melakukan trek netral karbon di Taman Nasional Bukit Baka dan Bukit Raya (TNBBBR), Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat.

Kegiatan pendakian ini bertajuk Baka-raya Proyek dari tanggal 7 hingga 28 Agustus 2022. Proses carbon neutral yang digunakan dalam kegiatan ini adalah Kalkulator Jejak Karbon sebaik penyeimbangan emisi.

Direktur Mapala UI Magkma (M-1066-UI) mengatakan, perjalanan yang merupakan rangkaian edukasi bagi calon anggota Mapala UI ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran para pendaki dan wisatawan akan emisi CO2 yang dihasilkan selama perjalanan untuk mempertajam emisi.

Pendakian ini diharapkan dapat membantu mendongkrak pariwisata pascapandemi di Kabupaten Sintang. Sebelumnya, Mapala UI membantu percepatan imunisasi nasional pada masyarakat di kawasan wisata.

“Kegiatan ini merupakan upaya Mapala UI sebagai salah satu pelopor organisasi pecinta alam untuk merespon dan beradaptasi dengan isu lingkungan di seluruh dunia. Dengan tujuan Indonesia Emisi Nol Bersih pada tahun 2060, proyek Baka Raya merupakan salah satu bentuk kontribusi kami untuk berpartisipasi dalam memerangi perubahan iklim Ini,” jelas Magkma dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 5 Agustus 2022.

Netralitas karbon adalah keadaan dimana terjadi keseimbangan antara karbon dioksida, atau emisi CO2 yang disebabkan oleh aktivitas manusia, dan jumlah CO2 yang diserap di Bumi. Istilah lain untuk menggambarkan salah satu gerakan memperlambat perubahan iklim adalah Emisi Nol Bersih. Prinsipnya adalah menghitung, mengganti dan mengurangi emisi.

Konsep netralitas karbon dalam kegiatan Proyek Baka Raya diterapkan dengan menghitung emisi karbon yang dihasilkan selama pelayaran Kalkulator Jejak Karbonkhusus untuk panjat tebing yang dikembangkan oleh Mapala UI dengan referensi dari World Resources Institute (WRI), Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) dan beberapa referensi lainnya sesuai dengan kebutuhan masing-masing parameter.

“Berbeda dengan Kalkulator Jejak Karbon Berdasarkan kalkulator yang ada, kalkulator ini dirancang untuk dapat menghitung total emisi karbon yang dihasilkan dengan memperhatikan parameter masing-masing variabel yang erat kaitannya dengan pendakian, seperti makanan, bahan bakar untuk memasak, dan deforestasi,” kata Project Chief Baka Raya. Eksekutif Rifqi Noor Afwan (M-1053-UI).

Kalkulator Karbon khusus untuk panjat tebing akan dirilis dalam bentuk website untuk digunakan oleh para pendaki di seluruh Indonesia. Usai pendakian, proyek Baka Raya berencana menggelar diskusi panel dan pemutaran film dokumenter #AscentNetralCarbon agar lebih banyak pendaki yang tertarik untuk memahami dan ikut serta dalam kampanye tersebut.

“Kami berharap para pendaki lain di seluruh Indonesia dapat menjadikan perhitungan karbon ini sebagai kebiasaan bersama sebagai langkah awal untuk menerapkan pendakian netral karbon,” kata Rifqi.

 

Selain menghitung peningkatan emisi CO2, Mapala UI membayar emisi CO2 yang dihasilkan (pengurangan karbon; “Pengurangan Karbon Dioksida) sebagai kewajiban atas emisi ini. Mapala UI menggunakan aplikasi Jejak.In sebagai penyedia layanan pengurangan karbon; “Pengurangan Karbon Dioksida. pengurangan karbon; “Pengurangan Karbon Dioksida Mangrove ditanam untuk tujuan ini.

Penanaman pohon dilakukan sebagai bentuk pengurangan karbon; “Pengurangan Karbon Dioksida, karena pohon telah terbukti dapat menyerap karbon dan menyerap emisi karbon dan kemudian mengubahnya menjadi biomassa. Pohon mangrove dipilih karena memiliki kemampuan menyerap karbon 4-5 kali lebih banyak dibandingkan pohon lainnya.

“Kami berharap kampanye Carbon Neutral Ascent ini dapat bersinergi dengan Kementerian Pariwisata dan Industri Kreatif serta organisasi terkait lainnya sehingga bersama-sama dapat mewujudkan wisata alam ramah lingkungan di Indonesia. Apalagi mengingat apa yang dikatakan Menteri Pariwisata dan Industri Kreatif bulan lalu bahwa Indonesia adalah negara pertama di ASEAN yang berkomitmen Emisi Nol Bersih di sektor pariwisata. Jadi komitmen ini harus segera kita mulai,” kata Rifqi.

Kementerian Pariwisata dan Industri Kreatif baru saja meluncurkan program, ‘Menuju pariwisata ramah iklim melalui dekarbonisasi dan ekowisata‘ pada Juli 2022. Program yang mengusung konsep netralitas karbon ini akan diluncurkan untuk mewujudkan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Pemerintah Kabupaten Sintang, Kodam XII Tanjungpura, Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya, Dinas Fisik TNI AD, Fit@Fifty Climbing Group, PT Sha Solo, PT Gramedia Asri Media, Perpustakaan Nasional RI serta Rekan-rekan yang terlibat dari Universitas Mapala Tanjungpura dan Universitas Kompas Kapuas Sintang.

(AZF)

Source: m.medcom.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button