Manajer Tour Jeep Mangunan keluhkan kenaikan harga BBM - WisataHits
Jawa Tengah

Manajer Tour Jeep Mangunan keluhkan kenaikan harga BBM

Harianjogja.com, BANTUL — Kepala Bidang Pariwisata jeep di kawasan Gunung Cilik, Desa Muntuk, Kapanewon Dlingo, Bantul mengeluhkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dan bahan bakar nonsubsidi.

Namun, tidak banyak yang bisa Anda lakukan karena sudah menjadi keputusan pemerintah. “Kalau dibilang kenaikan BBM itu beban buat kita, tapi tidak bisa diubah itu sudah diputuskan pemerintah,” kata pengelola Jeep yang tergabung dalam Forum Pandawa Adventure di Desa Wisata Gunung Cilik, Senin ( 05/09/2022).

Saryanto mengatakan Pandawa Adventure memiliki armada 30 jeep. Selama ini wisata jeep ke sejumlah tempat wisata di Dlingo sangat membantu dalam meningkatkan perekonomian masyarakat khususnya di desa wisata Gunung Cilik.

Tarif yang ditetapkan sejauh ini berkisar antara Rp 350.000 hingga Rp 700.000, tergantung rutenya. melacak Yang terpilih. “Rutenya adalah Puncak Becici, Rumah Hobbit, Pinus Asri dan sekarang yang lainnya sedang tren di sepanjang sungai dan melacak Kotoran. Kalau dapat Rp 350.000 bisa dapat destinasi wisata dan paket penyeberangan sungai,” ujarnya.

BACA JUGA: Ada Jogjapanefest di Bantul, acara pertukaran budaya untuk informasi lowongan kerja dan beasiswa ke Jepang

Tarif menjadi lebih mahal ketika tujuan yang dipilih banyak.

Selain itu, Saryanto mengatakan dengan naiknya harga BBM, tentunya akan diikuti oleh peningkatan kebutuhan lainnya, terutama dari jeep seperti: suku cadang dan minyak. Juga, jip yang digunakan biasanya jelajah melacak Lumpur dan sungai yang membutuhkan perawatan intensif agar kondisi armada selalu prima.

Namun, dengan adanya kenaikan harga BBM, Saryanto menyatakan belum ada rencana untuk menaikkan atau menyesuaikan tarif. Ia khawatir kunjungan wisatawan ke desa wisata Gunung Cilik terpengaruh kenaikan tarif dan wisata jeep tidak laku.

“Kalau tarifnya dinaikkan, yang sulit adalah Bironya” Bepergian Agen karena kami mengutip tarif lama. Bengkok. Kami sekarang berpegang pada tarif lama,” katanya.

Diakuinya alasan tarif tidak dinaikkan adalah untuk menggeliatkan kondisi pariwisata saat ini, terutama untuk wisata minat khusus seperti jeep.

Selama ini rata-rata kunjungan wisatawan didominasi oleh rombongan dari Jawa Tengah seperti Klaten, Solo dan Semarang, serta wisatawan dari Surabaya dan sebagian dari Jakarta dengan kendaraan pribadi.

Source: jogjapolitan.harianjogja.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button