LPDB mendukung pelaku sektor kerajinan dan UMKM penyandang disabilitas melalui dana bergulir untuk koperasi - WisataHits
Jawa Tengah

LPDB mendukung pelaku sektor kerajinan dan UMKM penyandang disabilitas melalui dana bergulir untuk koperasi

RADARSMARANG.ID, semarang Pemulihan ekonomi Bali dari pandemi Covid-19 terus gencar diupayakan oleh berbagai pihak, antara lain Kementerian Koperasi dan UKM bersama Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) dan Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB). -KUMKM) mengadakan kegiatan bertema Synergies Craft Story.

Bali yang merupakan tujuan wisata internasional dan domestik, membutuhkan dukungan pemerintah untuk pulih lebih cepat dan lebih kuat karena Bali telah mampu memberikan kontribusi nyata bagi perekonomian nasional dan kontribusi devisa bagi negara melalui sektor pariwisatanya selama ini.

Dekranas dan Dekranasda Provinsi Bali juga terus mendorong penguatan dan peningkatan kualitas UMKM kerajinan sebagai salah satu penunjang roda perekonomian pariwisata di Bali bekerjasama dengan Kementerian Koperasi dan UKM serta Wanita Tangguh Indonesia (PTI) dengan judul “ Kisah Kriya”, dimana LPDB-KUMKM berpartisipasi, mendukung pilar program ini dengan memperkuat ekosistem melalui koperasi.

Supomo, Presiden Direktur LPDB-KUMKM, menyatakan sebagai dukungan pemulihan ekonomi di Provinsi Bali, LPDB-KUMKM terus memperkuat permodalan bagi koperasi yang juga melindungi subsektor kerajinan di Bali. Upaya tersebut merupakan bagian dari mendukung program pemerintah untuk memulihkan perekonomian Bali dan merevitalisasi sektor pariwisata dan industri kreatif di Indonesia.

Dukungan ini akan dilaksanakan melalui penyaluran dana bergulir kepada koperasi, dengan lima koperasi terakhir di Bali menerima pinjaman dana bergulir dari LPDB-KUMKM.
Kelima koperasi tersebut adalah KSP Sari Sedana Luwih yang mendapatkan dana bergulir Rp 3 miliar, KSP Konsumen Lumbung Merta Sari Rp 3 miliar, KSP di Puskop Jagadhita, Kabupaten Badung Rp 4, Rp 9 miliar, KSP di Sari Sedana Bali Rp 4,950 miliar dan KSP Werdhi Mekar Sari Sedana Rp 4 miliar.

“Dana bergulir yang kami salurkan melalui koperasi di Bali akan membawa manfaat ekonomi bagi anggota koperasi yang merupakan UKM di Bali, terdiri dari sektor gastronomi, fashion, kerajinan dan pariwisata, yang sejalan dengan ekonomi masyarakat. pertumbuhan yang Bali sudah mulai tumbuh dan pulih,” kata Supomo.

Sejak tahun 2020, LPDB-KUMKM mendukung program pemberdayaan Kementerian Koperasi dan UKM bekerjasama dengan Dekranas dengan tema “Cerita Sampah”. Kegiatan Kriya Story tahun ini merupakan program berkelanjutan dari kerjasama ini untuk semakin memperkuat ekosistem pembiayaan bagi UMKM.

Ekonomi kreatif Bali berkembang pesat

Data menunjukkan bahwa nilai tambah dari kegiatan industri kreatif meningkat pada periode 2010-2016.

Menurut Badan Pusat Statistik Provinsi Bali (2017), nilai tambah industri kreatif adalah 13,10 persen dari total produk domestik bruto (FRDP) provinsi Bali. Industri kreatif juga berkontribusi 13,94 persen.

Rata-rata produk domestik bruto industri kreatif sebesar Rp 18.148,76 miliar antara tahun 2010 dan 2016, dengan kontribusi rata-rata 13,10 persen.

Melihat jumlah pelaku ekonomi, industri kreatif memiliki potensi yang cukup besar. Hal ini sesuai dengan data Badan Pusat Statistik (2017) yang menunjukkan jumlah pelaku ekonomi mencapai 196.999 pelaku ekonomi yang tersebar di 9 kabupaten/kota di Provinsi Bali.

Selama ini ketergantungan ekonomi Bali pada sektor pariwisata memberikan nilai tambah yang lebih besar bagi ekonomi kreatif. Bali dikenal sebagai daerah yang memiliki potensi tinggi untuk pengembangan produk kreatif.

Pengakuan ini tidak hanya datang dari dalam negeri tetapi juga secara internasional sebagai kawasan yang mampu menghasilkan produk-produk kreatif, berkualitas tinggi dan estetis serta melestarikan kearifan lokal.

“Provinsi Bali menikmati bonus demografi karena penduduk usia kerja (15-64 tahun) melebihi jumlah orang tua dan anak-anak. Data Badan Pusat Statistik Provinsi Bali (222) menunjukkan 70,12 persen penduduk Bali adalah usia produktif. Dominasi usia produktif dalam komposisi penduduk Bali berpotensi menjadi kekuatan utama dalam pengembangan industri kreatif,” kata Supomo.

Menurutnya, sangat tepat jika Kementerian Koperasi dan UKM bersama Dekranas dan LPDB-KUMKM terus gencar mendorong peningkatan perekonomian Bali pasca merebaknya pandemi Covid-19.

Untuk mendukung perekonomian pelaku UMKM penyandang disabilitas, kata Supomo, LPDB-KUMKM siap memberikan dukungan termasuk kerjasama program bagi pelaku UMKM penyandang disabilitas di Bali.

“Sangat penting bagi kami untuk mendukung Sahabat Penyandang Disabilitas dalam Bisnis untuk tumbuh dan berkembang serta berkontribusi pada perekonomian. Kami siap bekerjasama dan mendukung pembiayaan oleh badan hukum koperasi sesuai dengan persyaratan dan ketentuan yang ada,” tutup Supomo. (ida/web/bas)

Source: radarsemarang.jawapos.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button