Lihat keajaiban Lembah Harau, tebing batu eksotis di ujung timur Sumatera Barat - WisataHits
Jawa Barat

Lihat keajaiban Lembah Harau, tebing batu eksotis di ujung timur Sumatera Barat

Lihat keajaiban Lembah Harau, tebing batu eksotis di ujung timur Sumatera Barat

Lihat keajaiban Lembah Harau, tebing batu eksotis di ujung timur Sumatera Barat
Lihat keajaiban Lembah Harau. ©2022 Merdeka.com

Merdeka.com – Tidak diragukan lagi, Sumatera Barat (Sumbar) adalah salah satu tujuan paling menarik bagi wisatawan. Sumatera Barat menyuguhkan keindahan alam berpadu dengan budaya lokal yang kaya.

Salah satu tempat wisata alam yang wajib dikunjungi di Sumatera Barat adalah Lembah Harau. Lembah Harau merupakan daratan luas yang dikelilingi oleh tebing terjal, perbukitan menjulang setinggi sekitar 200-400 meter. Yang lebih indah lagi adalah tebing eksotis di Harautal dengan banyaknya air terjun.

Artikel media Taboola

Setelah memasuki pintu gerbang Lembah Harau, wisatawan dapat merasakan suasana asri dan udara sejuk yang dihiasi dengan pemandangan indah persawahan kiri kanan yang menyejukkan mata. Pemandangan perbukitan ini semakin menarik jika Anda mengamatinya pada pagi dan sore hari.

Wisata Lembah Harau cukup mudah ditemukan, terletak di kecamatan Harau, Kabupaten Limapuluh Kota atau sekitar 10 kilometer dari pusat kota Payakumbuh. Sebaliknya, jika Anda datang dengan sepeda motor dengan kecepatan sedang dari pusat kota Bukittinggi, perjalanan memakan waktu sekitar satu setengah jam.

Wisatawan yang ingin merasakan suasana Lembah Harau di malam hari juga dapat menikmati pilihan akomodasi berupa homestay berbayar yang dapat digunakan wisatawan beserta fasilitasnya.

Dahulu wisata lembah harau ini berupa air terjun dan tebing-tebing tinggi berbukit, namun seiring berjalannya waktu lembah ini menjadi terisolasi dari objek wisata yang dioperasikan oleh pihak swasta berupa perkampungan eropa hingga korea-jepang dan taman rahasia di Desa Sarosah Lembah Harau.

Dengan adanya perkampungan Eropa, Korea-Jepang, dan taman rahasia yang dikelola perorangan, para wisatawan semakin menyebut Lembah Harau sebagai tempat wisata di Sumatera Barat yang mirip bule.

Pada Rabu siang (14/12), merdeka.com berkesempatan mengunjungi objek wisata Harautal. Di European Village terdapat spot foto dengan nuansa Eropa seperti Menara Eiffel Prancis, kincir angin Belanda dengan latar perbukitan berbatu.

Sedangkan untuk objek wisata Kampung Korea-Jepang ditemukan miniatur bangunan dan suasana yang dibuat seolah-olah berada di negara Asia Timur, seperti memberikan manual (pakaian tradisional Korea Selatan) untuk wisatawan di lokasi. Ada juga fotografer hiking di lokasi Lembah Harau dan mereka dibayar mulai dari Rp20.000 hingga Rp25.000 untuk sekali foto.

2 dari 3 halaman

Asal usul desa Eropa di Harautal

Gusweni Erdianti, Deputy Manager Eropa untuk Kampung Korea-Jepang dan Taman Rahasia Lembah Harau, mengatakan, keberadaan Kampung Eropa untuk Korea-Jepang dan Taman Rahasia Lembah Harau dikenal dengan Kampung Sarosah.

“Village Europe dibangun pada 2018 dan diluncurkan pada 2019. Korea-Jepang, di sisi lain, dibangun pada 2019 dan diluncurkan sebelum 2020. Tiga objek wisata ini namanya Kampung Sarosah,” ujarnya dalam wawancara dengan merdeka.com, Rabu (14/12).

“Ini merupakan tempat wisata di bawah pengelolaan swasta yang dulunya hanya berupa rawa-rawa. Obyek wisata ini dibangun di atas lahan seluas 10 hektar,” lanjutnya.

Ia mengatakan pembangunan perkampungan Eropa-Korea-Jepang dan secret garden ini terinspirasi dari tempat wisata di Bogor, Jawa Timur.

Saat memasuki Desa Sarosah, wisatawan akan dikenakan biaya Rp 5.000 per kepala, jika ingin mengunjungi Eropa hingga perkampungan Korea-Jepang dan taman bunga dikenakan biaya Rp 20.000 per objek wisata per kepala.

“Kita juga ada pass Rp 40.000 per kepala, dan turis bisa masuk ke European Villages hingga Japanese Korean dan Flower Gardens. Khusus untuk anak di bawah usia 7 tahun, tiketnya gratis,” ujarnya.

Pihaknya juga menawarkan homestay bagi wisatawan yang ingin menginap dengan tarif Rp 400.000 per malam untuk satu kamar.

“Di penginapan kami tidak membenarkan merokok dengan musik,” katanya.

3 dari 3 halaman

Wisata populer di Sumatera Barat

Direktur Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Limapuluh Kota Ali Hasan mengatakan objek wisata di Lembah Harau tidak hanya menjadi objek wisata populer di Kabupaten Limapuluh Kota tetapi juga salah satu wisata Favorit di Sumbar (Sumatera Barat).

“Lembah Harau menjadi salah satu Geopark di Sumatera Barat. Di lembah Harau ini terdapat 7 air terjun seperti Aie Luluih Sarasah, Bunta Sarasah, Murai Sarasah dan Aie Angek Sarasah,” ujarnya.

Ia mengatakan di objek wisata Lembah Harau, ada yang dikelola pemerintah daerah (Pemda) Kabupaten Limapuluh Kota hingga objek wisata berbayar yang dikelola pihak swasta. “Lembah Harau yang dikelola oleh pemerintah daerah hanya memiliki biaya masuk sebesar 10.000 rupee per kapita, sedangkan properti pariwisata dari Kampung Eropa hingga Korea-Jepang dikelola oleh swasta. Kalau mau masuk ke sana, wisatawan akan dikenakan biaya sesuai aturan pengelola,” ujarnya.

Ia mengatakan pada tahun 2022, jumlah pengunjung Lembah Harau tercatat sebanyak 319.645 orang dengan total 75 orang wisman. “Berdasarkan pendataan yang kami lakukan, lembah Harau tidak hanya dikunjungi oleh wisatawan Indonesia tetapi juga dari luar Indonesia. Jumlah kunjungan tahun 2022 meningkat lebih banyak dari tahun 2021. Kemarin tahun 2021 hanya 285.222,” ujarnya kepada merdeka.com melalui sambungan telepon, (14/12).

“Untuk pengembangan pariwisata kita sendiri, kita gencar melakukan promosi baik di dalam maupun luar negeri,” ujarnya.

Salah satu wisatawan asal Pesisir Selatan, Sumatera Barat, Puja Dikusuma Mardiana mengatakan, objek wisata di Lembah Harau merupakan destinasi wisata yang bisa dikatakan mirip dengan mancanegara. “Di sini kita bisa melihat miniatur dari Belanda, Korea hingga Jepang,” ujarnya.

Dikatakannya, udara di Lembah Harau juga sejuk dan semakin indah dengan adanya tebing-tebing bukit yang tinggi disertai air terjun.

“Ngomong-ngomong, ini indah, ini kunjungan pertamaku ke sini. Asyik, suasananya serasa desa, ditambah lagi ada pemandangan sawah,” imbuhnya. [ray]

Baca juga:
PT LII belum mendapat persetujuan, pemerintah menghentikan kerjasama pengelolaan Kepulauan Widi
RKUHP-Polemik, Sandiaga: Kenyamanan privasi turis asing selalu dijaga
Biaya masuk ke Taman Nasional Komodo adalah Rp 3.750.000. Ini fasilitas yang akan Anda dapatkan
Rekomendasi tempat wisata di Aceh terpopuler yang wajib dikunjungi, berikut daftarnya
Pemandangan kampung adat Miduana di Cianjur yang dihuni keturunan bangsawan

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button