Kondisi pemancing di Blitar yang mengenaskan saat ditemukan setelah 4 hari ditelan ombak - WisataHits
Jawa Timur

Kondisi pemancing di Blitar yang mengenaskan saat ditemukan setelah 4 hari ditelan ombak

SURYA.CO.ID, BLITAR – Pencarian Mufid (29), nelayan asal Dusun Sumbersari, Desa Tumpak Oyot, Kecamatan Bakung, Kabupaten Blitar, yang ditelan ombak di Pantai Wisata Pangi, Minggu (7/10/2022) lalu, akhirnya membuahkan hasil.

Tim SAR menemukan jasad Mufid tidak jauh dari lokasi terakhir saat dihantam ombak, namun dalam kondisi mengenaskan.

Pasalnya, saat ditemukan Mufid di atas batu karang di tepi laut pada Kamis malam (14 Juli 2022), jasadnya sudah tidak utuh. Saat ditemukan di pantai Desa Sidomulyo, Kecamatan Bakung, ada bagian tubuh di dalamnya, sehingga korban ditemukan dalam kondisi tidak utuh.

Para pejabat enggan mengatakan bagian mana dari tubuh Mufid yang terpotong dan seberapa jauh jaraknya. Namun, korban baru ditemukan sekitar 600 meter ke arah timur dari tempat pertama kali diseret.

“Yang menemukannya adalah tim Basarnas. Saat itu, tim yang melakukan pencarian hendak mendarat karena seharian berada di laut. Namun, saat sampan berhenti, salah satu tim melihat ada yang janggal, sehingga mendekatinya,” kata AKP Zainal Arifin, Kapolsek Bakung.

Akhirnya mereka memeriksa batu di tepi laut. Ternyata itu adalah jasad korban yang dicarinya selama empat hari terakhir. Ironisnya, ada bagian tubuh terpisah yang juga ditemukan berdekatan.

Tidak jelas mengapa korban mengalami hal tersebut. Itu karena banyak korban yang hanyut di laut dan membutuhkan waktu berhari-hari untuk ditemukan, namun jasadnya masih utuh.

Diduga bagian tubuh korban terpenggal karena terlempar karena ombak memang besar, lalu membentur bebatuan. “Gelombangnya besar banget dan anginnya kencang, mungkin itu yang bikin badan jadi kayak gitu,” kata Supriono, Kepala Desa Tumpak Oyot, Kamis (14/7).

Seperti diberitakan, korban hanyut terbawa ombak saat memancing di Pantai Watu Mejo pada Minggu malam (10/7/2022). Saat itu, korban tidak ditinggal sendirian, melainkan bertiga bersama dua orang temannya dari kampung, yakni Yuda (29) dan Ali (31).

Mereka mengendarai dua sepeda motor dan korban digendong oleh Ali. Sesampainya di pantai pada pukul 12.00 WIB, mereka melempar kail sambil duduk di atas batu karang yang menghadap ke laut.

Memancing cukup lama atau sekitar lima jam, tepatnya pukul 17.00 WIB, korban mengaku lapar lalu memasak mie di atas batu karang yang dijadikan tempat memancing. Namun saat dia sedang memasak, tiba-tiba ombak besar datang dan menghantam batu yang dia duduki.

Korban tidak sempat menahan atau menghindar, sehingga diduga terlempar ombak dan jatuh ke laut. ****

Source: surabaya.tribunnews.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button