Kondisi Karimunjawa sedang genting, Ganjar Pranovo memanggil KSAL untuk meminjam kapal perang - WisataHits
Jawa Tengah

Kondisi Karimunjawa sedang genting, Ganjar Pranovo memanggil KSAL untuk meminjam kapal perang

Kondisi Karimunjawa sedang genting, Ganjar Pranovo memanggil KSAL untuk meminjam kapal perang

SUARA SEMARANG – Kondisi pulau terluar di Jawa Tengah bagian utara yaitu Kepulauan Karimunjawa dalam kondisi genting.

Kondisi Karimunjawa semakin genting dalam beberapa hari terakhir, terutama karena pasokan bahan bakar yang semakin menipis.

Untuk mengatasi krisis di Karimunjawa, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranovo segera memanggil Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL).

Rupanya, Ganjar Pranowo ingin meminjam kapal perang TNI AL untuk mengatasi krisis di Karimunjawa.

Baca Juga: Jawa Tengah Punya Balai Penelitian Rempah di Sido Muncul, Ganjar: Setiap Kedutaan Besar Buka Toko Rempah, Kita Kuasai Dunia

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo akan naik kapal ke Pulau Karimunjawa, Jepara, jika pasokan BBM terus habis.

Ganjar Pranovo mengatakan, masalah BBM di Karimunjawa harus segera diselesaikan.

Permasalahan yang muncul adalah BBM yang ada tidak dapat dikapalkan karena tidak dapat menembus gelombang tinggi di perairan Laut Jawa.

Solusi satu-satunya adalah mengirim BBM dengan kapal perang TNI AL untuk menerobos gelombang tinggi.

“Saya sudah koordinasi dengan KSAL, langsung bilang OK dan langsung telepon Danlanal. Saya sangat senang dengan dukungan KSAL. Itu hanya masalah teknis. Jadi gambar di atas bisa full tanker, berapa tank, kerahkan kapalnya dan bawa ke sana.” Ini solusinya “Tidak perlu menunggu lama, kita harus kreatif, kita harus bekerja sama untuk memecahkan itu,” kata Ganjar.

Baca Juga: Anggrek Dendrobium Bersertifikat Inggris Nama Ganjar Pranowo Bibit Unggul Warna Merah Pilihan

Ganjar juga meminta Plt Bupati Jepara Edi Supriyanta dan Muslikhin Camat Karimunjawa untuk siaga dan memantau perkembangan serta memberikan informasi terkini di Karimunjawa.

“Kami akan memantau terus menerus. Saya juga sudah meminta bupati untuk tetap siaga. Saya sudah minta camat untuk on call agar kami bisa mendapatkan informasi terupdate,” jelasnya.

Sementara itu, Plt Bupati Jepara Edi Supriyanta mengatakan kebutuhan BBM di Karimunjawa cukup besar.

Dalam satu bulan, masyarakat membutuhkan 75.000 liter Biosolar dan 35.000 liter bahan bakar Pertalite.

“Bahan bakar kita hampir habis, di Karimunjawa sekarang hanya ada 300 liter Dexlite. Kita masih membutuhkan 75.000 liter biodiesel, 35.000 liter Pertalite. Kami berharap Pertamina segera mengirimkannya jika cuaca bagus,” ujarnya kepada Edi saat mengunjungi SPBU Karimunjawa. .

Kondisi cuaca ekstrem diketahui menghambat jalur distribusi BBM di Pulau Karimunjawa. Stok semakin menipis setiap hari.

Warga Kabupaten Karimunjawa Jepara berharap bahan bakar minyak (BBM) segera dikirimkan.

Untuk segera menyediakan BBM, Ganjar langsung berkoordinasi dengan Kepala Staf Angkatan Laut Republik Indonesia (KSAL) untuk meminjam kapal perang untuk mengangkut BBM ke Karimunjawa.

Diinformasikan stok BBM di SPBU Karimunjawa pada Sabtu (31/12/2022) turun menjadi 300 liter Dexlite sedangkan stok Pertalite dan Biosolar habis.

Jumaliyah, 32 tahun, warga Desa Kemujan, Kecamatan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, menuturkan, warga Karimunjawa mengalami kelangkaan BBM selama sepekan terakhir.

Hal itu juga berdampak pada kegiatan masyarakat setempat, bahkan menyekolahkan anak-anak TPQ.

“Bahan bakar habis, anak-anak susah masuk sekolah TPQ. Banyak yang mulai izin untuk tidak masuk karena kehabisan bahan bakar. BBM ini (kesulitan) sudah berlangsung selama seminggu,” ujarnya saat mencapai usia acuan bahan pokok, Sabtu (31/12/2022).

Sumarto (60) menyampaikan hal serupa. Warga Desa Karimunjawa mengatakan, kelangkaan BBM yang terjadi selama sepuluh hari terakhir ini mengganggu aktivitas warga.

Selain itu, Karimunjawa merupakan tujuan wisata. Jika pasokan BBM Karimunjawa terganggu, maka sektor pariwisata juga akan terganggu.

“Pengurusan BBM sudah lama disini, pengelola BBM seharusnya sudah tahu cuaca seperti ini, kuota harus ditambah agar aktivitas masyarakat tidak terganggu. Sejak musim angin ini datang, BBM sudah sampai (di Karimunjawa) selama sepuluh hari dan habis (habis),” ujarnya.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button