Kisah William Wongso tentang menyusun menu perjamuan untuk KTT G20

Jakarta, CNNIndonesia —

Pakar dan praktisi kuliner William Wongso menjadi orang yang dipercaya merancang menu jamuan tamu para pemimpin negara KTT G20 Bali. Dia bertanggung jawab untuk membuat menu untuk menyajikan hidangan makan siang kerja dan selamat datang makan malam.

Menyusun hidangan khas kepala negara tentu bukan pekerjaan mudah. William mengakui itu keamanan makanan di piring sebagai salah satu hal yang paling penting.

“Tentu saja, saya tidak berkompromi dengan kualitas makanan. Tapi yang lebih tanpa kompromi adalah keamanan. Keamanan pangan diutamakan,” kata William saat dihubungi. CNNIndonesia.comRabu (16/11).

IKLAN

GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN

William juga mengatakan bahwa untuk amannya, dia menawarkan berbagai menu non-sayuran dan vegetarian mulai dari makanan pembuka hingga makanan penutup. Baginya, di antara hal penting yang harus diwaspadai adalah pantangan dan alergi kepala negara.

“Kita juga harus menghormati pola makan orang lain. Selain menu vegetarian dan non-vegetarian, ada menu khusus mnrt pembatasan diet apa yang kita dapatkan dari setiap pesan,” jelas William.

Menu yang dirancang William juga mengacu pada tema utama G20. Oleh karena itu, semua masakan tersebut mengusung tema Aneka Ratna Mutumanikan atau yang berarti “Keanekaragaman Dalam Satu”.

“Kami mengambil topik ini”roh‘ karena artinya G20 terdiri dari kepala negara yang mewakili negaranya masing-masing. Jadi saya mengambil topik ini dengan pesan kami, ini berbeda, tapi roh satukan kami,” imbuhnya.

Untuk proses persiapannya sendiri, William mengaku butuh waktu enam bulan untuk membuat menu bagi peserta KTT G20.

Hal-hal yang diatur selama enam bulan termasuk pengujian dan juga banyak pertimbangan desain disk. pengujian bahkan dilakukan berulang-ulang, juga untuk mengecek apakah materi tersebut layak.

“Jadi pasti kita tes setiap waktu agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan di hari-H,” lanjutnya.

Terinspirasi Nusantara

Hidangan yang disajikan oleh William terinspirasi dari berbagai suku bangsa Indonesia dengan budaya dan kepercayaannya masing-masing. Ia mengaku ingin bersatu roh melalui kreasi kuliner.

“gambar Hal pertama yang ingin saya bangun adalah budaya kuliner Indonesia yang sangat beragam dan cita rasa adalah bagian darinya. orang Indonesia sendiri hanya semua jenis makanan daerah di Indonesia belum ada yang mencicipi,” kata William.

Hidangan yang dirancang oleh William dan disajikan kepada para undangan sangat bervariasi. Makanan dari berbagai daerah yakni Bali, Jawa, Sulawesi Utara, Lampung, Sumatera Barat, Sumatera Utara, hingga Aceh.

Sebagai permulaan, para pemimpin G20 menikmati hidangan yang terdiri dari mangga, rumput laut, salad dengan bumbu Rujak Bali dan kue jagung daging kepiting manado.

Menu utama yang disajikan kepada para undangan antara lain daging sapi Wagyu fillet khas Lampung, rendang padang, mousseline kentang singkong, asparagus saus kunyit Bali dan pure terong balado.

Sedangkan untuk menu dessert, para tamu undangan menikmati chocolate mousse dari Aceh, tuille rice, ketan hitam dengan parutan kelapa dan coulis mangga.

“Kami mengambil beberapa barang curian Rasa dari 5 destinasi super. Kami juga mencoba menonjolkan bahan-bahan Indonesia yang baik. Misalnya daging sapi Wagyu Lampung, kemudian nasi Tuille yang berasal dari beras alami,” jelasnya.

Usai santap, William berharap para pemimpin negara dapat mengambil pesan bahwa Indonesia memiliki budaya makanan yang menarik dan beragam.

(del/asr)

[Gambas:Video CNN]

Source: news.google.com