Kisah Kyai dan Nyai Pasir, Sepasang Naga Membentuk Telaga Sarangan - WisataHits
Jawa Timur

Kisah Kyai dan Nyai Pasir, Sepasang Naga Membentuk Telaga Sarangan

Memuat…

Keindahan Telaga Sarangan bisa dilihat dari atas. Konon danau ini dibentuk oleh pasangan Kyai dan Nyai Pasir, yang berubah menjadi naga setelah memakan telur. Foto: SINDOnews/Puguh Hariyanto

Telaga Sarangan atau orang sekitar Telaga Pasir biasa menyebutnya, telah menjadi tujuan wisata populer di Indonesia Kabupaten Magetan , Jawa Timur. Tepat di kaki Gunung Lawu di Kabupaten Plaosan.

Konon menurut cerita rakyat setempat, danau ini didirikan oleh sepasang suami istri, Kyai Pasir dan Nyai Pasir. Keduanya adalah pasangan yang tinggal di hutan Gunung Lawu dan tinggal di sebuah pondok beratap jerami di lereng timur Gunung Lawu.

Meski sangat sederhana, mereka sangat nyaman dan aman dari gangguan di hutan. Selain itu, mereka telah tinggal di hutan cukup lama untuk cukup memahami situasi dan lingkungan serta mengatasi semua masalah.

Baca Juga: Gunung Lawu Diselimuti Misteri Moksanya Prabu Brawijaya V, Raja Terakhir Majapahit

Suatu hari, Kyai Pasir pergi ke hutan sebagai kegiatan bertani sehari-hari. Tiba-tiba, Kyai Pasir terkejut karena menemukan sebutir telur tergeletak di bawah pohon yang akan ditebangnya.

Dia juga mempelajari telur itu dengan seksama, bertanya sejenak di dalam hatinya, telur mana yang saya temukan di sini. Meskipun tidak ada unggas yang terlihat di dekatnya, yang biasanya bertelur. Tanpa pikir panjang, Kyai Pasir bergegas kembali ke rumahnya dengan membawa telur dan memberikannya kepada istrinya.

Akhirnya, kedua pasangan sepakat untuk merebus telur. Setelah masak, Nyai Pasir memberikan setengah dari telur itu kepada suaminya. Kyai Pasir memakan telur itu tanpa terpuaskan. Setelah itu, Kyai Pasir melanjutkan aktivitasnya dan kembali ke hutan.

Dalam perjalanan kembali ke lapangan, Kyai Pasir mencicipi lezatnya telur yang baru saja ia makan. Namun sesampainya di lapangan, tubuhnya terasa sangat panas, pegal dan sangat pegal. Matanya linglung dan keringat dingin menetes di sekujur tubuhnya.

Baca Juga: Kisah Cinta Banci Pangeran Pande dan Putri Arum serta Landasan Kota Pandeglang

Tekanan ini datang secara tiba-tiba, sehingga Kyai Pasir tidak bisa menahan rasa sakit dan akhirnya jatuh ke tanah. Dia bingung karena hampir setiap bagian tubuhnya kaku dan pegal. Belum kelelahan karena kebingungan, tubuhnya tiba-tiba berubah bentuk menjadi naga besar dan sangat menakutkan. Di luar, naga itu berguling-guling di tanah
Merusak.

Sementara istrinya, Nyai Pasir, yang tinggal di rumah, ternyata merasakan hal yang sama setelah makan setengah telur: seluruh tubuhnya menjadi kaku dan sakit.

Source: daerah.sindonews.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button