Kesiapsiagaan Yogyakarta menghadapi bencana alam oleh desa bencana Tangguh dan desa bencana Tangguh - WisataHits
Yogyakarta

Kesiapsiagaan Yogyakarta menghadapi bencana alam oleh desa bencana Tangguh dan desa bencana Tangguh

Jogja, dprd-diy.go.id – (2022-10-11) Eko Suwanto ST, M.Sc selaku Ketua Komisi A DPRD DIY melakukan simulasi penanggulangan bencana gempa bumi di Desa Rejowinangun Kecamatan Kotagede oleh BPBD DIY, BPBD Kota Jogja dan Relawan di Desa Rejowinangun pada tanggal 10 November 2022. Simulasi ini dilakukan untuk membentuk Desa Tangguh Bencana dan Desa Tangguh Bencana. Saat ini terdapat 45 Kaltana (Desa/Kelurahan Tangguh Bencana).

“Selain Kampung Bencana Tangguh, di kota juga ada Kampung Bencana Tangguh yang rencananya akan kita selesaikan pada tahun 2024,” kata Eko dalam sambutannya.

Simulasi ini dilakukan karena wilayah Kota Yogyakarta memiliki banyak jenis ancaman bencana alam seperti gempa bumi, bencana hidrometeorologi, dan angin topan. Diharapkan masyarakat menjadi tangguh terhadap bencana alam dan mengurangi resiko yang timbul akibat bencana alam.

Eko Suwanto ST, M.Sc selaku Ketua Komisi A DPRD DIY bersama Drs. Biwara Yuswantana M.Si Kepala BPBD DIY dan Drs. Nur Hidayat M.Sc, Kepala BPBD Kota Jogja, dalam acara bincang-bincang DPRD Yogyakarta Kesiapsiagaan penanggulangan bencana alam oleh desa bencana Tangguh dan desa bencana Tangguh

Kepala BPBD DIY Drs Biwara Yuswantana M.Si menjelaskan pengurangan risiko bencana yang perlu dilakukan dalam jangka panjang dimulai dari kelembagaan dan kebijakan seperti regulasi penanggulangan bencana dan peningkatan kapasitas masyarakat. Sementara itu, masyarakat bisa mendapatkan update jangka pendek tentang kemungkinan bencana yang akan terjadi musim ini.

“Kesiapan bisa diukur dari institusi dan kebijakan seperti Perda Penanggulangan Bencana Daerah. Kemudian kami akan membangun peningkatan kapasitas masyarakat di Desa Tangguh Bencana, Desa Tangguh Bencana dan Unit Pendidikan Aman Bencana,” kata Biwara.

50% bencana alam di Kota Jogja merupakan bencana hidrometeorologi dan cuaca ekstrim. dr Nur Hidayat M.Si selaku kepala BPBD Kota Jogja menyatakan bahwa BPBD DIY DAN BPBD Kota Jogja mengatasi permasalahan tersebut melalui manajemen risiko.

“BPBD DIY dan BPBD Kota Jogja bekerja sama memprioritaskan upaya manajemen risiko,” jelas Nur Hidayat.

Eko mengungkapkan perlunya peningkatan sosialisasi penanggulangan bencana di masyarakat. Namun, ia menegaskan, lembaga seperti pemerintah desa atau sekolah harus mulai mandiri dalam penanggulangan bencana. Sehingga sosialisasi atau pelatihan perlindungan sipil tidak hanya didukung oleh pemerintah kota. Melainkan keterpaduan kontribusi dari seluruh elemen yang ada.

“Perkantoran atau sekolah harus mulai mandiri dalam penanggulangan bencana. Desa diberdayakan oleh undang-undang untuk mengeluarkan peraturan desa tentang penanggulangan bencana sehingga mereka dapat menggunakan sumber daya yang ada di daerah untuk melakukan pelatihan atau simulasi (penanggulangan bencana). Hal yang sama berlaku untuk sekolah, ”katanya dalam wawancara parlemen.

Selain itu, ia menjelaskan pentingnya sinergi antara pemerintah dan swasta (lembaga universitas atau pakar) dalam penanggulangan bencana. Melalui penelitian yang dilakukan oleh para akademisi atau ahli, ini akan menjadi langkah awal dan tepat dalam penanggulangan bencana. (hfz/rns)

Tampilan: 41

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button