Kepala Desa Trimulyo Ungkap Harapan Pemilik Lahan Rusak: Permohonan Penggantian Yang Layak - WisataHits
Jawa Tengah

Kepala Desa Trimulyo Ungkap Harapan Pemilik Lahan Rusak: Permohonan Penggantian Yang Layak

semarang

Pembangunan jalan tol Semarang-Demak terhambat pembebasan lahan yang hancur. Warga pemilik tanah gubuk yang terkena pembangunan jalan tol tidak mau mengganti rugi tanahnya dengan skema tanah gusur.

“Intinya mereka mendukung tol Semarang-Demak, tapi mereka menuntut penggantian yang layak,” kata Trimulyo Lurah, Semarang, Sugito saat ditemui di kantornya, Jumat (15/7/2022).

Bahkan Sugito tidak tahu persis berapa banyak pemilik tanah, yang sebagian besar tidak tinggal di desa mereka, inginkan. Tentu tidak dengan skema Tanah Hancur.

“Mungkin kalau masih fisik atau darat bisa lebih tinggi (nilai ganti ruginya), itu bentuk lautnya, mungkin ada bedanya. Nanti tekniknya BPN, siapa tahu, tapi permintaan masyarakat seperti itu,” jelasnya.

Desa Trimulyo merupakan desa yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Demak. Selain Desa Trimulyo, ada dua desa lain yang juga terdampak tol Semarang-Demak yang disebut-sebut hancur, yakni Desa Terboyo Kulon dan Desa Terboyo Wetan.

Detik Jawa Tengah juga berkesempatan berbincang dengan Faizin, sekretaris kepala desa Terboyo Kulon. Dia juga mengatakan hal yang sama. Program tanah musnah, yang mengkompensasi 25 persen dari nilai NJOP, dianggap tidak adil oleh pemilik tanah.

“Ada 8 atau 9 orang yang terjebak di kolam. Kemarin dipanggil ke Pemkot (Semarang), diganti untung atau apa, tapi ternyata tidak 25 persen,” ujarnya saat ditemui di kantornya.

Selain itu, Faizin berharap nasib warga yang mengelola tambak di sana juga ikut diperhitungkan. Karena hampir semua pemilik tanah adalah orang luar dan warganya adalah penggarap tambak.

“Warga di sini membentuk kelompok tani terkait dampak akan ada jalan tol, apa yang harus dilakukan dengan kelompok tani,” katanya.

“Ya nanti petaninya mungkin punya kolam retensi, itu mata pencahariannya, mungkin disana. Mungkin nanti ada tur atau, seperti yang diharapkan warga di sini, suatu saat bisa menjual wirausaha,” ujarnya.

Faizin mengatakan, warga umumnya mendukung jalan tol yang dibangun di bendungan itu. Selain untuk mencegah perampokan, jalan tol ini juga diharapkan dapat mengurangi kemacetan yang kerap terjadi di kawasan tersebut pada pagi dan sore hari.

“Warga masih mendukung skema jalan tol pemerintah. Sangat sulit untuk terjebak di sini,” katanya.

Sebelumnya diberitakan, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah (Setda Jateng) Jawa Tengah Peni Rahayu menyatakan, pembangunan jalan tol Semarang-Demak terkendala masalah pembebasan lahan. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah saat ini sedang melakukan pendekatan ke pemerintah kota.

Rakyat menolak negara yang dianggap hancur. Selain itu, ganti rugi tanah yang dinyatakan musnah adalah 25 persen dari Nilai Jual Target Fiskal (NJOP).

“Masih ada beberapa solusi yang kami tawarkan dan yang sedang kami pikirkan, masih kami diskusikan,” kata Peni, Jumat (15 Juli).

“Pada dasarnya pemerintah ingin masyarakat tidak kecewa, tidak dirugikan akibatnya. Kami mencoba mencari skema yang terbaik, karena sebenarnya komunitas itu masih ada,” katanya.

Tonton videonya Ganjar Yakin Tol Semarang-Demak Bisa Selesaikan Masalah Rob
[Gambas:Video 20detik]
(saya/eh)

Source: www.detik.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button