Kenali 6 Rukun Iman Islam dan Penjelasan Lengkapnya! - WisataHits
wisatahits

Kenali 6 Rukun Iman Islam dan Penjelasan Lengkapnya!

Kenali 6 Rukun Iman Islam dan Penjelasan Lengkapnya!

Piknikdong.com – Iman Islam didukung oleh 6 rukun iman Islam.

Keenam landasan tersebut merupakan dasar yang harus dilakukan dan diyakini oleh setiap umat Islam.

Kenali 6 Rukun Iman Islam dan Penjelasan Lengkapnya!  Gambar oleh FreepikKenali 6 Rukun Iman Islam dan Penjelasan Lengkapnya! Gambar oleh Freepik

Keyakinan terhadap enam rukun Islam akan memperkuat iman umat Islam.

Iman itu sendiri berarti percaya dengan hati dan janji dengan lisan. Untuk menjadi seorang Muslim sejati, diperlukan enam rukun iman.

Meski sering terdengar, namun nyatanya masih sering dilupakan dan sering dikacaukan. Nah sebagai pengingat, berikut penjelasan tentang 6 rukun iman Islam.

6 rukun iman islam

1. Iman kepada Tuhan

Iman kepada Allah adalah percaya bahwa Allah itu ada dan tidak ada Tuhan selain Allah.

Ini adalah dasar yang paling penting bagi agama-agama lain. Selain sebagai rukun iman yang pertama, juga sebagai dasar tauhid atau akidah dalam Islam.

2. Iman pada malaikat

Percaya pada malaikat berarti percaya bahwa malaikat itu ada. Kita tahu bahwa ada 10 malaikat yang ada dan kita harus percaya.

Sepuluh malaikat tersebut adalah Jibril, Mikail, Israfil, Azrael, Munkar, Nakir, Raqib, Atid, Malik dan Ridwan.

Wujud bidadari yang tidak kasat mata menjadi tantangan bagi umat Islam dalam keimanannya. Tidak hanya mereka tidak dapat disentuh, tetapi mereka juga tidak dapat dilihat.

Hal ini juga termasuk dalam ayat yang mengajak para pengikutnya untuk beriman seperti dalam Surat Al-Anbiya ayat 19.

وَلَهٗ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ وَمَنْ عِنْدَهٗ لَا يَس ْت َكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَ تِهٖ وَل ا يَسْتَحْسِرُوْنَ ۚ

Wa lahụ man fis-samāwāti wal-arḍ, wa man ‘indahụ lā yastakbirụna ‘an ‘ibādatihī wa lā yastaḥsirụn.

Artinya: “Dan kepada Dia yang di langit dan di bumi.” Dan (para malaikat) yang berada di sisinya, tidak memiliki kesombongan untuk menyembahnya dan tidak merasa (sangat) lelah.” Hal ini merujuk pada pentingnya beriman kepada malaikat.

Karena meskipun sudah begitu banyak ibadah yang dilakukan dan berada di sisi Allah, para malaikat tetap ingin beribadah tanpa merasa lelah.

Adanya malaikat yang disebutkan di sampingnya merupakan bukti bahwa malaikat itu ada.

3. Iman kepada Kitab-kitab Allah

Iman yang ketiga adalah iman kepada kitab-kitab-Nya.

Buku-buku yang dapat kita baca dan pahami maknanya merupakan keajaiban yang diturunkan kepada manusia sebagai pedoman dalam menjalani kehidupan.

Seperti yang dijelaskan dalam Al Quran Surah Ali Imron pada ayat ketiga.

نَزَّلَ عَلَيۡكَ الۡـكِتٰبَ بِالۡحَقِّ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيۡنَ يَ دَيۡهِ وَاَنۡزَلَ الَتّوۡر ٰٮةَ وَال ۡاِنۡجِيۡلَۙ‏

Nazzala ‘alaikal Kitaaba bilhaqqi musaddiqal limaa baina yadaihi wa anzalat Tawraata wal Injil.

Artinya, “Dia menurunkan kepadamu (Muhammad) Kitab (Al-Qur’an) yang memuat kebenaran, membenarkan kitab-kitab terdahulu (kitab-kitab), dan menurunkan Taurat dan Injil.”

Dalam surah tersebut dijelaskan bahwa selain Alquran, ada kitab-kitab terdahulu yang juga diturunkan ke Bumi untuk manusia.

Buku-buku ini adalah firman Tuhan yang keberadaan dan kebenarannya harus dipercaya.

Kemudian diakhiri dengan Al-Quran yang merupakan pelengkap agama Islam dan semua kitab yang diturunkan Allah.

4. Iman kepada Rasul

Iman yang keempat adalah iman kepada Rasul. Dalam proses dakwah Islam tentunya para nabi dan rasul memegang peranan yang sangat penting dalam proses dakwah Islam itu sendiri.

Hal ini disampaikan dalam surat Al-Qur’an Surat Ar-Ra’d ayat 38.

وَلَقَدۡ اَرۡسَلۡنَا رُسُلًا مِّنۡ قَبۡلِكَ وَ جَعَلۡنَا لَهُمۡ وَّذُرِّيَّةً ‌ ؕ وَمَا كَانَ لِرَسُوۡلٍ اَنlogging ابٌ

Wa laqad arsalnaa Rusulam min qablika wa ja’alnaa lahum azwaajanw wa zurriyyah; wa maa kaana lirasuulin ai yaatiya bi aayatin illaa bi iznil laah; likulli ajalin kitaab.

Artinya: “Dan sesungguhnya Kami telah mengutus banyak rasul sebelum kamu (Muhammad) dan Kami memberi mereka istri dan keturunan. Tidak ada hak bagi seorang rasul untuk membawa bukti (mukjizat) kecuali dengan izin Allah Untuk setiap zaman ada (tertentu) Buku.

Dalam ayat ini berarti jauh sebelum manusia ada, sudah ada beberapa rasul yang membawa agama serta kitab-kitab Tuhan untuk diturunkan kepada seluruh manusia.

Iman kepada rasul ini harus dilakukan baik secara lisan maupun dalam iman.

Karena jika bukan karena para Rasul-Nya, dunia pasti berada dalam masa jahiliyah seperti dulu.

5. Iman pada hari akhir

Iman kelima adalah iman pada hari akhir. Dimana segala sesuatu di dunia ini pada akhirnya akan berakhir.

Akhir dari semua yang hidup adalah kematian dan termasuk hari akhir.

Nah, beriman kepada hari akhir juga merupakan salah satu rukun iman. Hal ini tertuang dalam Surat Al-A’raf ayat 187.

Amin

Yas’aluunaka ‘anis Saa’ati aiyaana mursaahaa qul innamaa ‘ilmuhaa ‘inda Rabbii laa yujallaiihaa liwaqtihaaa illaa Huu; saqulat fis samaawaati wal ard; laa obeiikum illaa baghtah; yas’aluunaka ka annaka hafiyyun ‘anhaa qul innamaa’ ilmuhaa ‘indal laahi wa.

Artinya, “Mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Kiamat, ‘Kapan terjadinya?’ Katakanlah, “Sesungguhnya ilmu tentang kiamat ada di sisi Tuhanku; tidak ada seorang pun (seorang) yang dapat menjelaskan waktu kejadian itu selain Dia.

(Kiamat) yang sangat berat (kegalauan bagi makhluk) di langit dan di bumi, hanya akan datang kepadamu secara tiba-tiba.

“Mereka bertanya kepadamu seolah-olah kamu tahu. Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya ilmu (tentang hari kiamat) itu milik Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya.”

Ayat ini menjelaskan bahwa hanya Tuhan yang tahu kapan hari kiamat.

Sebagai umat Islam yang beragama dan berkeyakinan, sudah selayaknya meyakini bahwa hari akhirat akan datang dan tidak ada yang mengetahuinya.

Bahkan para nabi dan rasul juga tidak ada yang mengetahuinya. Bahkan jika Anda tidak tahu, jangan berasumsi bahwa hari terakhir tidak akan datang.

Justru merupakan bentuk keimanan bagi umat Islam dalam meyakini bahwa hari akhir akan datang.

6. Percaya pada Qada dan Qadar

Rukun iman yang terakhir adalah iman kepada qada dan qadar.

Qada dan qadar adalah ketetapan dan takdir yang telah ditentukan oleh Allah.

Mengenai qada dan qadar juga dijelaskan dalam Surat Al-Ahzab ayat 38.

مَّا كَانَ عَلَى ٱلنَّبِىِ مِنْ حَرَجٍ فِيمَا فَرَضَ ٱللَّهُ لَهُ ۣ مْر ُ ٱلَّهِ قَدَرًا مَ ّقْدُورًا

Mā kāna ‘alan-nabiyyi min ḥarajin fīmā faraḍallāhu lah, sunnatallāhi fillażīna khalau ming qabl, wa kāna amrullāhi qadaram maqdụrā.

Dimana ayat tersebut memiliki arti “Tidak ada keberatan bagi Nabi mengenai apa yang telah Allah tetapkan untuknya.

(Allah telah menetapkan ini) sebagai sunnah-Nya kepada para nabi yang telah meninggal sebelumnya.

Dan ketetapan Allah itulah ketetapan yang akan berlaku secara definitif.

Ayat ini menjelaskan bahwa segala sesuatu telah ditentukan dan pengaturan yang Tuhan berikan bersifat tetap.

Ini mengacu pada qada dan qadar yang ditakdirkan untuk takdir setiap manusia.

Jadi ini adalah 6 rukun iman Islam. Bagi anda yang lupa, anda bisa membacanya kembali untuk mengingat 6 rukun iman islam.

Source: www.piknikdong.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button