Kemiskinan dan ketimpangan di Yogyakarta tinggi, para ekonom mengungkap penyebabnya - WisataHits
Yogyakarta

Kemiskinan dan ketimpangan di Yogyakarta tinggi, para ekonom mengungkap penyebabnya

Kemiskinan dan ketimpangan di Yogyakarta tinggi, para ekonom mengungkap penyebabnya

Kemiskinan dan ketimpangan di Yogyakarta tinggi, para ekonom mengungkapkan penyebabnya TempoBisnis

Tingkat ketimpangan pendapatan di Yogyakarta merupakan yang tertinggi di Indonesia, menurut Badan Pusat Statistik (BPS). Apa yang dipicunya?

TEMPO.

CO, Jakarta – Ketimpangan pendapatan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang diukur dengan rasio gini merupakan yang tertinggi di Indonesia menurut Badan Pusat Statistik (BPS). Apa penyebabnya? Berdasarkan data BPS, ketimpangan pengeluaran penduduk untuk perbaikan rumah mencapai 0,439 pada Maret 2022. Berdasarkan hasil pendataan tahun 2022, jumlah penduduk miskin di Kota Yogyakarta sebanyak 17 orang. Jumlah ini merupakan yang tertinggi di antara seluruh provinsi di Indonesia. Angka ini naik dari 457 pada Maret 2022. Baca juga: Bagaimana Yogyakarta Mengandalkan Pariwisata untuk Menghilangkan Predikat Provinsi Termiskin di Jawa Bhima Yudhistira Adhinegara, Ekonom Pusat Studi Ekonomi dan Hukum (Celios), membeberkan alasannya: 641 KK membandingkan data dari 15 pada tahun 2020. Menurutnya, Yogyakarta merupakan kota pelajar dengan banyak perguruan tinggi yang menjadi tujuan mahasiswa. Menurutnya, skor tersebut sangat bagus, jauh di bawah rata-rata nasional yang sebesar 5,86 persen.

“Artinya banyak pendatang baru, jadi gap-nya besar.” BACA JUGA: Heroik! Relawan guru menarik perahu menyeberangi sungai untuk mengantarkan siswanya ke sekolah Kota Yogyakarta mengkategorikan data keluarga miskin, atau data yang disebut Keluarga Sasaran Jaminan Perlindungan Sosial (KSJPS), menjadi tiga kategori: miskin terbawah, miskin, dan paling miskin. -risiko-kemiskinan . Melihat jumlah kunjungan wisatawan DIY pada tahun 2022, sudah mencapai angka 7 juta. Apalagi sekarang banyak perguruan tinggi yang memungut biaya lebih tinggi, proporsi beasiswa bagi masyarakat yang tidak mampu juga tidak bertambah banyak,” kata Bhima kepada Tempo, Minggu, 22 Januari 2023. kondisi ekonomi dibanding rata-rata penduduk Yogyakarta yang sebagian besar bekerja di sektor pertanian. Sehingga hingga tahun 2020 tidak ada penduduk di Yogyakarta dari kelompok ini,” ujarnya. “Kebanyakan rumah tangga yang bekerja di bidang pertanian adalah rumah tangga miskin. Kemiskinan ini tidak ada artinya. Terkait dengan perbaikan rumah sebagai kawasan wisata yang miskin, profil usianya juga diisi oleh kelompok usia non produktif di sektor pertanian,’ kata masyarakat Bhima secara umum memiliki keunikan yang relatif berbeda dibandingkan dengan daerah lain.

Baca Juga: Kunjungan Wisata Tinggi, Mengapa Yogyakarta Menjadi Provinsi Termiskin di Pulau Jawa Hal Ini Menyebabkan Para Pendatang Dengan Uang Relatif Banyak Datang ke Yogyakarta dari Kota Besar Seperti Jakarta, Bandung, atau Surabaya Menurut dia, kondisi itu akan menunjukkan ketimpangan. Supriyanto mengatakan, pihaknya masih melakukan kajian tentang faktor penyebab bertambahnya jumlah penduduk miskin di Kota Yogyakarta. Mereka ingin menikmati hidup di Yogyakarta. Jadi bayangkan ya, pensiunan dari perusahaan besar, dari profesional, dari BUMN, sekarang dengan pensiun yang cukup besar, mereka membeli real estate di Yogya. Faktor terbesar dalam pendataan yang kami lakukan,” ujarnya. Jadi apa akibatnya? “Ketimpangannya tinggi,” kata Bhima. Menurut Huda, pemerintah DIY perlu fokus memenuhi kebutuhan kalori masyarakat miskin, khususnya di Kulon Progo dan Gunungkidul. Semakin rendah pengeluaran masyarakat, semakin dekat dengan kemiskinan.” dijelaskan.

Kenapa Kemiskinan Tinggi Tapi Kebahagiaan TinggiSelain itu, Bhima membeberkan mengapa meski Yogyakarta memiliki tingkat ketimpangan dan kemiskinan yang tinggi, angka harapan hidup dan kebahagiaan juga tinggi. ). “Ya, itu karena budaya lokal disebut nrimo, nrimo ing pandum. Jumat (21/1). Jadi artinya dia cenderung menerima apa yang ada. Jadi ada budaya yang justru membiarkan kemiskinan itu anugerah atau harus rela menerimanya,” ujarnya. Meski mayoritas masyarakat sudah memiliki pekerjaan, secara statistik kemiskinan perbaikan rumah masih tergolong tinggi dan mencapai 11,49 persen atau peringkat 4. 12 provinsi kemiskinan tertinggi di Indonesia.” Kesenjangan pengeluaran ini merupakan salah satu faktor penyebab tingginya ketimpangan dalam perbaikan rumah.

Budaya seperti ini juga ada di luar negeri, seperti di Nepal yang memiliki dimensi kehidupan bagi masyarakat setempat sehingga tidak hanya mengejar keuntungan materi, dari segi ekonomi hal ini salah. BACA JUGA: Jokowi Ingin Selesaikan APBN 2023 Hambatan Pertumbuhan dan Masalah Kemiskinan Budiharto mengatakan tingkat tabungan perbaikan rumah di bank selalu lebih tinggi daripada tingkat pinjaman. Harus ada korelasi antara kebahagiaan dan kesuksesan.” Karena negara dengan indeks Kebahagiaan terbesar di dunia adalah negara yang memiliki tingkat ekonomi yang tinggi dan keadilan yang baik. Secara statistik, keadaan ini masih menimbulkan masalah, karena penduduk tergolong miskin ketika rata-rata pengeluaran per kapita per bulan berada di bawah garis kemiskinan. Seperti Skandinavia dengan ekonomi yang baik dan tingkat keadilan yang tinggi. dan dalam hal pendapatan per kapita m memasuki negara maju. Jika kinerja ini dijadikan tolak ukur keberhasilan, DIY akan menjadi salah satu provinsi yang paling cepat pulih di Indonesia,” lanjutnya.

“Ini (permisif terhadap kemiskinan) memerlukan intervensi. Advertisement 3 dari 3 halaman Gap Pendapatan Sementara itu, kesenjangan pendapatan yang dilihat melalui pengeluaran penduduk dan pendatang sangat tinggi, yang didominasi oleh pola konsumsi produk tersier. Salah satu intervensi yang telah dilakukan yang dilakukan sebenarnya adalah upah minimum.”Jadi jika upah minimum penduduk lokal juga meningkat, kesenjangan antara pendatang dan pendatang akan menyempit,” kata Bhima. Ekonom menyebut budaya Nrimo sebagai penyebabnya. Ikuti berita terbaru Tempo di Google News, klik di sini Karena itu, Bank Indonesia berupaya menciptakan lapangan kerja baru dan mendukung keberhasilan DIY dengan menjaga kesinambungan proyek-proyek strategis nasional dan daerah.

Lanjut membaca:
tempo.co » {{PageTitle}}

Memuat berita…

Pesan tidak dapat dimuat.

Yogyakarta, kota pelajar dengan angka kemiskinan tertinggi di Indonesia | merdeka.comJumlah keluarga miskin di Kota Yogyakarta berdasarkan hasil pendataan dan pendataan tahun 2022 oleh Dinas Kesejahteraan, Tenaga Kerja dan Transmigrasi setempat menunjukkan peningkatan sekitar 10 persen dibandingkan pendataan tahun 2020.

DI Yogyakarta Termiskin Se-Jawa, DPRD DIY: Kebanyakan kantong kemiskinan tidak ada di kawasan wisataDIY memiliki angka kemiskinan 11,49 persen, dengan total 463.630 penduduk miskin. Populasi besar… Kurangnya pekerjaan…

Statistik kemiskinan yang tinggi, BI menyebut mayoritas DIYers sudah bekerja |Republika OnlineDIY merupakan provinsi termiskin ke-12 di Indonesia.

BI: Tingginya angka kemiskinan do-it-yourselfers dipicu oleh pola konsumsi sederhana |Republika OnlineBI menyebut mayoritas DIYers memiliki budaya menabung versus belanja

DIY Tingkat Kemiskinan Tinggi, BI: Masyarakat Hidup Sederhana |Republika OnlineMayoritas penduduk imigran membelanjakan lebih banyak secara signifikan.

Para ekonom menilai kemiskinan dan kebahagiaan tinggi di Yogya, mengutip budaya Nrimo sebagai penyebabnyaEkonom dari Pusat Studi Ekonomi dan Hukum (Celios) Bhima Yudhistira Adhinegara mengungkapkan penyebab kemiskinan di Yogyakarta tinggi tapi kebahagiaan juga tinggi. Menurutnya, budaya nrimo (menerima) adalah penyebabnya. Jika yang berkuasa mengurus rakyat, menciptakan lapangan kerja dan kemudian menggunakannya sesuai dengan kemampuannya, maka keadaan tidak akan seperti ini. miskin KARENA bahagia. tidak ingin menjadi kaya

{{judul halaman}}

Memuat berita…

Pesan tidak dapat dimuat.

{{judul halaman}}

Memuat berita…

Pesan tidak dapat dimuat.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button