Kemenparekraf: Jangan cuma jadi penonton, SDM daerah harus jadi pelaku pariwisata - WisataHits
Yogyakarta

Kemenparekraf: Jangan cuma jadi penonton, SDM daerah harus jadi pelaku pariwisata

Kemenparekraf: Jangan cuma jadi penonton, SDM daerah harus jadi pelaku pariwisata

Senin, 5 September 2022 17:30 Wartawan: Merdeka

Kemenparekraf: Jangan cuma jadi penonton, SDM daerah harus jadi pelaku pariwisata
Bali. ©2013 Merdeka.com/perfecttravelers.com

Merdeka.com – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menyelenggarakan program pelatihan bagi pemangku kepentingan pariwisata. Ini merupakan tahap kedua dari rangkaian kegiatan Tourism Awareness Campaign (KSW).

Pada pelatihan yang diselenggarakan pada 4-10 September 2022 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Kementerian Pariwisata dan Industri Kreatif menekankan pentingnya kontribusi Sumber Daya Manusia (SDM) dalam pengembangan desa wisata.

Artikel media taboola

Sejalan dengan itu, dalam pembukaan tahap pelatihan desa wisata di kawasan Labuan Bajo, Frans Teguh, Deputi (Plt) Sumber Daya dan Kelembagaan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, mengatakan bahwa pelatihan merupakan dorongan yang tepat untuk pengembangan diri. terutama peningkatan keterampilan, penguatan inovasi produk, pariwisata dan peningkatan kapasitas di sektor pariwisata dan industri kreatif.

“Saya mengajak para pemangku kepentingan pariwisata dan industri kreatif, baik yang sudah berkecimpung di bidang tersebut maupun yang memiliki minat atau keinginan (di bidang pariwisata) untuk lebih berkembang dan mengasah keterampilan dan keahlian yang diperlukan”, jelas Frans di jakartaSenin (5/9).

“Untuk produk yang kami tawarkan, bagaimana kami melayani dan meyakinkan wisatawan agar memiliki citra yang baik,” lanjutnya.

Frans berharap para pelaku pariwisata yang handal akan muncul dari pelatihan-pelatihan yang dilakukan khususnya di kampung-kampung liburan: “Tunjukkan semangat dan motivasi, jangan hanya jadi penonton tapi aktor,” ujarnya.

2 dari 3 halaman

Peran aktif masyarakat menjadi kunci pengembangan pariwisata

Hal senada juga digarisbawahi Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Manggarai Barat Pius Baut, mengatakan peran aktif masyarakat merupakan kunci utama pengembangan pariwisata yang akan berdampak positif bagi perekonomian.

Oleh karena itu, Pius mengajak warga untuk memperkuat kapasitasnya dan dengan bijak memanfaatkan peluang untuk memperluas pengetahuan, wawasan dan teknologi agar potensi alam Manggarai Barat yang indah dan kaya dapat dimanfaatkan dengan lebih baik.

Pasca dibukanya kembali sektor pariwisata, jumlah kunjungan wisatawan hingga kini masih sekitar setengah dari kunjungan wisatawan pra-pandemi yang mencapai sekitar 240.000. Sebelumnya, komposisi wisman yang datang lebih banyak asing, kini 80 persen wisman yang datang adalah wisman.

“Mari kita berdiri, mari kita bertanya pada diri sendiri apa yang bisa kita lakukan. Hari ini kita akan memperluas kekurangan kita (pengetahuan tentang manajemen pariwisata), baik dari segi pengetahuan, pengetahuan dan teknologi. Juga dalam hal pengembangan produk, desain dan sebagainya,” ujarnya. Pada saat yang sama, Pius mengakui pelaksanaan pelatihan bagi para pemangku kepentingan pariwisata di kawasan Labuan Bajo yang merupakan salah satu destinasi wisata prioritas di Indonesia.

3 dari 3 halaman

Membuat rencana pengembangan desa wisata

Sementara itu, terkait pelaksanaan Kampanye Sadar Wisata, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menyatakan, sebagai bagian dari proses tersebut, kader desa wisata akan diseleksi untuk mendapatkan pelatihan dan mulai mengembangkan proyek untuk pembangunan desanya ditugaskan. desa liburan masing-masing.

“Kami ingin konsep peningkatan SDM di era Society 5.0 meningkatkan kualitas pelayanan sehingga wisatawan dapat menikmati kunjungannya dengan aman dan nyaman,” ujarnya beberapa waktu lalu.

Sebagai informasi: Tahap pelatihan merupakan tahap kedua dari rangkaian program Kampanye Sadar Wisata. Tahap pertama, yakni sosialisasi, berlangsung Maret-Juli lalu. Pelatihan di kawasan Labuan Bajo ini diikuti oleh 45 stakeholder pariwisata dari tiga desa wisata yaitu Desa Wisata Golo Mori, Desa Wisata Pasir Panjang dan Desa Wisata Papagarang.

Ada 3 paket pelatihan yang diberikan kepada peserta yaitu; Paket A terdiri dari pengembangan inovasi produk pariwisata, terdiri dari materi pariwisata berkelanjutan, eksplorasi, pengemasan dan presentasi; Paket B, yang terdiri dari paket wisata, homestay, kuliner dan paket souvenir; dan Paket C tentang Kewirausahaan, yang meliputi perencanaan bisnis, keuangan digital, pemasaran digital dan pengelolaan sumber daya manusia di desa wisata.

Pada tahun 2022, tokoh masyarakat akan ditawarkan kegiatan pelatihan di 65 desa, dengan tujuan di 6 tujuan wisata prioritas, yaitu Danau Tobase, Borobudur-Yogyakarta-Prambanan, Mandalika, Labuan Bajo, Bromo-Tengger-Semeru dan Wakatobi.

Sumber: Liputan6.com [idr]

Baca juga:
Menteri Sandiaga: Ekonomi kreatif menyumbang Rp1.300rb ke PDB Indonesia
Sandiaga Uno: Pariwisata di Bandar Lampung Potensi Ciptakan 2 Juta Lapangan Kerja
Menko Sandiaga: Targetkan 30 Juta UMKM Terdigitalisasi 2023
Pemerintah menargetkan jumlah wisatawan meningkat menjadi 74 juta kunjungan pada 2023
Fakta mengejutkan di balik perang di Rusia dan Ukraina tidak pernah berakhir
Sandiaga Uno: Pajak Jadi Mesin Pertumbuhan Ekonomi Sektor Pariwisata

Source: www.merdeka.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button