Keindahan desa Ilomata, Gorontalo menawarkan ekowisata untuk kehidupan desa di tepi hutan

GORONTALO, KOMPAS.com – Sungai kecil di tepi hutan ini mengalirkan air jernih sepanjang tahun, gemericik air yang mengalir di antara bebatuan andesit tidak pernah berhenti dan bersaing dengan kicau burung dan serangga di pagi hari sementara sinar matahari berjuang menembus hutan menembus tanah.

Sejumlah anak muda berkumpul dengan gembira dan menghangatkan tangan di dekat perapian yang enggan dinyalakan karena kayunya masih lembap.

Sesekali mereka menyesap kopi hitam lokal yang dicampur dengan goraka, sebutan masyarakat untuk tanaman jahe.Zingiber officinale).

Baca Juga: Gubug Serut, Wisata Air Semarang Favorit Anak Muda untuk Santai Ria

Tepat di tepi sungai ini terdapat 8 tenda biru putih di atas lantai kayu yang ditopang oleh besi siku yang kokoh, beberapa papan lantai di depan tenda ini bahkan berada di atas air sungai.

Setiap tenda dilengkapi dengan bantal dan lampu yang dapat digunakan oleh 4 orang.

Suasana romantis dapat dirasakan dari teras lantai ini, angin, air, hutan dan kerinduan menyatu menjadi suasana yang nyaman.

Tidak ada sinyal ponsel yang tiba di sini, semua penat dan rutinitas hidup hilang.

Inilah tawaran cara baru menikmati hidup di Desa Ekowisata Ilomata, sebuah desa eksotis yang dihuni masyarakat Gorontalo di kawasan hutan Taman Nasional Bogani Nani Wartabone.

“Sejak diperkenalkan Februari tahun ini, banyak wisatawan yang datang, anak-anak muda yang suka tantangan ke panitera,” kata Pastor Shoman Usman, 34, kepala desa Ilomata, Jumat (22/7/2022).

Ayahanda adalah sebutan masyarakat untuk kepala desa di Gorontalo.

Source: regional.kompas.com