Bosan di kota? Ini 5 desa wisata yang direkomendasikan untuk dikunjungi - WisataHits
Jawa Tengah

Bosan di kota? Ini 5 desa wisata yang direkomendasikan untuk dikunjungi

TEMPO.CO, jakarta – Tidak dapat dipungkiri, beban kerja dan aktivitas rutin di kota seringkali menimbulkan kejenuhan, kebosanan dan kepenatan di kalangan penduduk kota. Maka dari itu tidak sedikit warga kota yang mengurangi kepenatan dengan mengunjungi daerah pedesaan.

Daerah pedesaan sering disajikan sebagai tempat yang masih lestari dengan udara segar dan penghuni yang harmonis. Tiga hal yang sepertinya sulit ditemukan di perkotaan.

Oleh karena itu, banyak desa yang berkembang menjadi kawasan wisata dengan konsep pariwisata berkelanjutan. Sederhananya, konsep ini memungkinkan untuk mengubah kawasan desa menjadi tempat wisata tanpa kehilangan keaslian nilai-nilai pedesaan, sehingga keindahan desa dapat dinikmati oleh generasi sekarang dan yang akan datang.

Berikut rekomendasi tujuh desa di Indonesia yang mengusung konsep pariwisata berkelanjutan seperti dikutip dari: kemenparekraf.go.id:

1. Desa Pujon Kidul (Malang)

Desa ini terletak di Kecamatan Pujon, sekitar 30 kilometer dari pusat kota Malang. Terletak di dataran tinggi, desa ini memiliki lingkungan yang sejuk dan asri. Selain itu, desa ini menawarkan atraksi bagi wisatawan untuk menanam dan memetik sayuran dan susu sapi.

2. Desa Pentingsari (Yogyakarta)

Desa di Kabupaten Sleman ini masuk dalam top 100 destinasi wisata berkelanjutan versi Global Green Destinations Days (GGDD). Di sini wisatawan bisa menikmati sensasi membajak sawah, menanam padi, menangkap ikan dan belajar membuat tempe.

3. Desa Ponggok (Klaten)

Daya tarik utama desa ini terletak pada destinasi wisata airnya. Setidaknya ada lima mata air di Desa Ponggok, dengan tujuan utama Umbul Ponggok. Di sini wisatawan bisa mencoba berenang, menyelam, dan berfoto selfie di bawah air.

4. Desa Kete Kesu (Toraja)

Padahal, desa ini merupakan desa adat yang menawarkan atraksi berupa upacara adat rambu solo dan makam batu yang diperkirakan berusia 500 tahun. Karena masih berbentuk desa adat, pengunjung juga bisa melihat rumah adat Tongkonan yang berjejer rapi di desa ini. Rumah-rumah tersebut dikatakan berusia lebih dari 300 tahun.

5. Desa Penglipuran (Bali)

Mirip dengan Desa Pentingsari di Yogyakarta, Desa Penglipuran juga masuk dalam peringkat 100 besar destinasi wisata berkelanjutan versi GGDD. Bahkan, desa wisata ini juga pernah dinobatkan sebagai desa terbersih di dunia. Daya tarik desa ini adalah aturan adat yang masih dipegang teguh. Salah satunya adalah larangan penggunaan kendaraan bermotor di wilayah desa. Selain itu, tata ruang di Desa Penglipuran juga ditata berdasarkan konsep tri-mandala menurut kepercayaan masyarakat setempat agar desa terlihat lebih tertata dan tertata.

Lima destinasi wisata desa di atas bisa Anda coba untuk mengisi waktu dan mengurangi rasa penat di akhir pekan yang sudah di depan mata. Meski sudah tergolong sebagai tempat wisata, Anda harus tetap menghormati aturan di kawasan tersebut dan berusaha melestarikan alam di desa-desa tersebut.

ACHMAD HANIF IMADUDDIN

Baca juga: Perpaduan wisata dengan sanitasi ala kampung Pujon Kidul

Source: travel.tempo.co

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button