Kebangkitan dimulai: TSTJ ditutup sepenuhnya, manajemen menjamin hewan yang aman - WisataHits
Jawa Tengah

Kebangkitan dimulai: TSTJ ditutup sepenuhnya, manajemen menjamin hewan yang aman

SOLO – Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) resmi menutup kunjungan wisatawan sejak kemarin. Penutupan sektor pariwisata diharapkan dapat membantu merevitalisasi daya tarik wisata pada akhir Desember tahun ini.

Presiden TSTJ Bimo Wahyu Widodo mengatakan penutupan TSTJ sudah dilakukan sejak awal September. Revitalisasi dilakukan dalam dua tahap. Pada tahap pertama, ini akan dilakukan pada akhir 2022.

“Hari ini wisata mulai tutup, sampai sore ini (kemarin) tidak ada wisatawan yang kecewa karena sudah lama disosialisasikan,” ujarnya, Kamis (1/9).

Revitalisasi tahap pertama ini meliputi rangkaian pekerjaan mulai dari penataan danau, keramba sabana hingga restoran. Ini sudah terjadi sejak Juli lalu. Jauh sebelum keran wisata ditutup pada awal September. Pekerjaan terbesar adalah penataan danau seluas dua hektar.

“Digores dan ditata ulang. Ada juga pulau-pulau lain di danau. Dari tiga pulau menjadi tujuh pulau,” jelasnya.

Pulau-pulau baru tersebut nantinya akan digunakan untuk membangun restoran. Restoran akan dioperasikan setelah selesainya tahap pertama revitalisasi.

“Kandang sabana juga akan didirikan di sebelah restoran. Daerah ini penuh dengan spesies primata seperti orangutan, lutung, owa, monyet ekor panjang, dan owa,” jelas Bimo.

Secara terpisah, Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka mengatakan sejauh ini pengerjaan sudah sesuai jadwal dan akan selesai pada Desember.

“Anggaran di TSTJ masih mencukupi untuk kebutuhan operasional seperti gaji pegawai dan pakan ternak. Beberapa satwa juga telah direlokasi atas dukungan PT Taman Safari Indonesia,” jelasnya. (ves/roti/bendungan)

SOLO – Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) resmi menutup kunjungan wisatawan sejak kemarin. Penutupan sektor pariwisata diharapkan dapat membantu merevitalisasi daya tarik wisata pada akhir Desember tahun ini.

Presiden TSTJ Bimo Wahyu Widodo mengatakan penutupan TSTJ sudah dilakukan sejak awal September. Revitalisasi dilakukan dalam dua tahap. Pada tahap pertama, ini akan dilakukan pada akhir 2022.

“Hari ini wisata mulai tutup, sampai sore ini (kemarin) tidak ada wisatawan yang kecewa karena sudah lama disosialisasikan,” ujarnya, Kamis (1/9).

Revitalisasi tahap pertama ini mencakup serangkaian pekerjaan, dimulai dengan penataan danau, sangkar sabana, dan restoran. Ini sudah terjadi sejak Juli lalu. Jauh sebelum keran wisata ditutup pada awal September. Pekerjaan terbesar adalah penataan danau seluas dua hektar.

“Digores dan ditata ulang. Ada juga pulau-pulau lain di danau. Dari tiga pulau menjadi tujuh pulau,” jelasnya.

Pulau-pulau baru tersebut nantinya akan digunakan untuk membangun restoran. Restoran akan dioperasikan setelah selesainya tahap pertama revitalisasi.

“Kandang sabana juga akan didirikan di sebelah restoran. Daerah ini penuh dengan spesies primata seperti orangutan, lutung, owa, monyet ekor panjang, dan owa,” jelas Bimo.

Secara terpisah, Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka mengatakan sejauh ini pengerjaan sudah sesuai jadwal dan akan selesai pada Desember.

“Anggaran di TSTJ masih mencukupi untuk kebutuhan operasional seperti gaji pegawai dan pakan ternak. Beberapa satwa juga telah direlokasi atas dukungan PT Taman Safari Indonesia,” jelasnya. (ves/roti/bendungan)

Source: radarsolo.jawapos.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button