Keanekaragaman Budaya, Somongari Deklarasikan Desa Sadar Kerukunan Umat Beragama • Metro Times News - WisataHits
Jawa Tengah

Keanekaragaman Budaya, Somongari Deklarasikan Desa Sadar Kerukunan Umat Beragama • Metro Times News

Metro Times (Purworejo) Desa Somongari, Kecamatan Kaligesing, Kabupaten Purworejo telah ditetapkan sebagai Desa Sadar Kerukunan Umat Beragama oleh Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Jawa Tengah. Deklarasi tersebut didasarkan pada keragaman budaya, baik suku maupun agama, namun masyarakat dapat hidup berdampingan dengan penuh toleransi.

Prosesi Deklarasi ditandai dengan penandatanganan prasasti dan penanaman dua pohon oleh Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah H. Musta’in Ahmad SH MH bersama Wakil Bupati Purworejo, Hj Yuli Hastuti SH, di Balai Desa Somongari, Jumat (16/12). Dalam kesempatan itu, Wakil Bupati Purworejo juga membuka barisan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) yakni Bagelen, Kaligesing dan Gebang. Ada juga penyerahan santunan kepada sejumlah warga kurang mampu. Hadir FKUB Kabupaten Purworejo, Ketua Kesbangpol Purworejo, Ketua Kemenag Kabupaten Purworejo, Forkompincam Kaligesing, Bagelen dan Gebang serta sejumlah tokoh desa.

Ketua FKUB Kabupaten Purworejo selaku Ketua Panitia Kegiatan KH Habib Sholeh mengatakan Somongari merupakan desa ketiga yang dicanangkan sebagai Desa Sadar Kerukunan Umat Beragama. Sebelumnya telah diumumkan Desa Kemanukan Kecamatan Bagelen pada tahun 2018 dan Desa Rendeng Kecamatan Gebang pada tahun 2021.

“Alhamdulillah, sudah ada 3 desa di Kabupaten Purworejo yang sudah dirintis. Kegiatan ini direncanakan oleh FKUB, minimal 1 tahun harus ada pencanangan desa sadar kerukunan umat beragama,” ujarnya.

Ia mengungkapkan, pemilihan Desa Sumongari sebagai Desa Sadar Kerukunan Umat Beragama didasarkan pada keragaman budaya, yakni suku dan agama. Ada sejumlah agama termasuk Islam, Kristen dan Islam Kejawen.

“Masyarakat di sini bisa hidup rukun berdampingan. Ini bisa menjadi contoh bagi desa lain,” ujarnya.

“Smongari merupakan desa wisata nomor 1 di Kabupaten Purworejo dan harapan ketiga di Dataran Jawa Tengah. Dan yang tidak kalah pentingnya adalah nilai-nilai budaya lokal yang masih ada, seperti Jolenan dan lainnya,” lanjutnya.

Acara deklarasi tersebut merupakan bagian dari perjalanan ke tanah kelahiran pahlawan nasional yang dikenal sebagai pencipta lagu Indonesia Raya, WR Soepratman. Tour yang diikuti oleh anggota FKUB dari berbagai agama ini diisi dengan arak-arakan, tabur bunga dan doa bersama.

Kepala Desa Somongari Subagyo merasa senang dan bangga atas deklarasi tersebut. Menurutnya, adanya keragaman dalam masyarakat dan budaya tidak pernah menimbulkan masalah. Di sisi lain, keragaman merupakan salah satu nilai tambah dan kekuatan dalam banyak hal.

“Semoga kedepannya kita bisa lebih saling menghargai dalam menjalani kehidupan sehari-hari, lebih toleran bahkan berkolaborasi dalam kegiatan keagamaan. Intinya, kami bangga dan berterima kasih telah dideklarasikan sebagai Desa Sadar Kerukunan Umat Beragama,” tandasnya. (DNL)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button