Lokasi Terpencil Jadi Penghalang Penjualan Perajin Tie-Dye Karanganyar - Solopos.com - WisataHits
Jawa Tengah

Lokasi Terpencil Jadi Penghalang Penjualan Perajin Tie-Dye Karanganyar – Solopos.com

SOLOPOS.COM – Para perajin batik di Desa Girilayu, Kecamatan Matesih, Karanganyar mempraktekkan proses pembuatan Batik khas Girilayu. (Dokumen Khusus Camat Matesih)

Solopos.com, KARANGANYAR — Salah satu kendala perajin batik di Kabupaten Karanganyar untuk mengembangkan usahanya adalah akses dan pemasaran.

Vera Nurmala dari Batik Sekar Tanjung Karanganyar mengatakan, pengrajin batik di sekitar Museum Manusia Purba Klaster Dayu kesulitan memasarkan produknya. Hal ini karena mereka berada di daerah yang tidak mudah dijangkau oleh calon pembeli.

Promosi Bayar Rp 1 Juta Dapat Rumah Mobil Toyota Baru, Begini Caranya

“Kendala kami adalah lokasi. Kami berada di tempat terpencil. Jadi promosi kita kurang maksimal. Lokasi pengrajin kami di Gondangrejo berbeda dengan pengrajin Girilayu [yang ada di wilayah Kecamatan Matesih] yang aksesnya bagus dan dekat dengan objek wisata Tawangmangu yang menjadi destinasi wisata,” ujarnya di sela-sela pembukaan Pelatihan Business Capacity Building Ekonomi Kreatif Fashion di Kawasan Wisata Borobudur (DPN Solo-Sangiran dan Sekitarnya), Senin (18.7.202). ).

Pelatihan ini diselenggarakan oleh Badan Pelaksana Otoritas Borobudur (BPOB) di Museum Manusia Purba Sangiran, Gugus Dayu, Desa Dayu, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar.

Baca Juga: BOB Dorong Perajin Batik Sragen Karanganyar Sukses, Begini Caranya

Selama ini perajin harus pergi ke kota untuk memasarkan produknya. “Di Dayu sulit bagi kami untuk menawarkan apa pun kepada wisatawan. Secara kualitatif aman. Tapi ya, itu, jauh dari mana-mana. Kami berjuang,” tambahnya.

Sedangkan materi pemasaran akan diberikan kepada peserta pelatihan yang diikuti oleh pengrajin batik dari Karanganyar dan Sragen. offline tetap on line. Sehingga diharapkan kemampuan ini dapat menjadi solusi dari kendala yang dihadapi perajin tie dye.

Dalam pelatihan yang berlangsung hingga November 2022 ini juga akan disampaikan materi tentang motif batik. Dengan demikian, para perajin memiliki kekayaan motif batik yang lebih kaya.

Menurut Vera, pengrajin batik lokal banyak mengambil motif flora dan fauna yang banyak dipengaruhi oleh daerah Sragen. “Mudah-mudahan muncul identitas baru dan tidak selalu terbawa suasana Sragen,” harapnya.

Baca Juga: Komunitas BatikISI Solo dan Semi Nunggak Ciptakan Batik Kreatif di Parangjoro

Sementara itu, Pj Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Karanganyar (Disparpora) Timotius Suryadi mengatakan, pihaknya akan berupaya memberikan dukungan berupa pembekalan. iklan Produk batik di hotel dan di kantor pemerintahan di Karanganyar.

“Kita bisa mencoba menampilkannya di hotel-hotel seperti Lor-in, Alana, Mal Layanan Umum.” [MPP] dan sebagainya,” ujarnya didampingi Kepala Biro Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disdagnakerkop UKM) Karanganyar, Martadi.

Source: www.solopos.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button