Kampung Pelangi Semarang, Ide Pembaharuan Kota dengan Buah Manis - WisataHits
Jawa Tengah

Kampung Pelangi Semarang, Ide Pembaharuan Kota dengan Buah Manis

JAKARTA – Siapa yang tidak terpesona dengan keindahan pelangi? Fenomena alam berupa spektrum cahaya berwarna-warni ini mampu memikat hati setiap orang yang melihatnya.

Tepatnya, di Kota Semarang, ada sebuah desa yang memiliki keindahan seperti pelangi, namanya Kampung Pelangi.

Kampung Pelangi sendiri merupakan kampung yang terdiri dari sekitar 300-400 rumah yang sengaja dicat dengan warna cerah agar terlihat lebih estetis dan menarik.

Ratusan rumah tersebut tersebar di area seluas sekitar 4 hektar dan setidaknya satu rumah memiliki beberapa warna berbeda.

Kampung Pelangi sendiri memiliki nama asli Kampung Wonosari dan akhirnya dikenal sebagai Kampung Pelangi berkat gagasan Walikota Semarang Hendrar Prihadi.

Desa Wonosari yang dilansir dari perpus.jatengprov.go.id merupakan bagian dari rangkaian renovasi yang dilakukan Walikota Hendrar melalui Pemkot, dengan target semula pasar bunga di depan desa.

Setelah pasar bunga selesai, Hendrar menemukan desa dengan ratusan rumah di belakang pasar agak kontras dengan kondisi pasar yang jauh lebih terorganisir. Saat itu, Desa Wonosari terlihat agak kumuh dan tidak sedap dipandang.

Hendrar pun berinisiatif mengubah tampilan kampung menjadi lebih menarik dengan mengecat semua rumah warga. Setelah proposal dipresentasikan ke warga dan disetujui, Hendrar pun bekerja sama dengan berbagai pihak terkait.

Dimulai dari warga desa sendiri, bank, pengusaha lukisan dan asosiasi bisnis untuk membantu mewujudkan Kampung Pelangi. Karya pertama dilakukan pada 15 April 2017 dan sebagai simbol awal, Hendrar mengelus sebuah bangunan dengan kuasnya.

Namun, dengan persyaratan bahwa setiap rumah harus memiliki setidaknya tiga warna berbeda, permintaan ini dipenuhi dengan lebih antusias. Tak hanya mewarnai, warga juga ingin mengecat atau menggambar rumahnya.

Setelah selesai sebagian, ternyata desa ini sempat viral di media sosial dan juga sempat diliput media luar negeri. Melihat hal tersebut, Hendrar tidak berhenti sampai di situ, namun ingin mendorong desa ini menjadi salah satu tempat wisata di Kota Semarang, dan akhirnya terwujud hingga saat ini.

Daya pikat Desa Pelangi

Daya tarik utamanya tentu saja luasnya rumah-rumah yang berbeda warna dan biasanya memiliki warna yang mencolok. Seperti pink, hijau muda, biru muda dan warna cerah lainnya.

Selain itu, warna-warna ini tidak hanya menghiasi dinding rumah, tetapi juga atap rumah dan seluruh sudut di desa ini. Seperti jembatan, jalan hingga semua lonceng dan peluit yang menghiasi desa ini.

Saat seseorang berjalan melalui jalan-jalan sempit, dinding dipenuhi dengan berbagai jenis gambar 3D dan semua jenis mural beserta pesannya. Ada juga banyak spot foto menarik, mulai dari lukisan hingga payung warna-warni yang dipajang di jalanan.

Setiap sudut di desa ini cocok dijadikan latar untuk berfoto dan menikmati segala keindahan yang ada di desa ini. Tidak ada retribusi yang akan dikenakan kepada wisatawan karena desa ini termasuk dalam kategori fasilitas umum.

Hanya dikenakan biaya parkir sebesar Rp 5.000 untuk sepeda motor dan Rp 10.000 untuk mobil. Walaupun masuk ke desa ini gratis, kita bisa membeli makanan dan minuman yang dijual oleh warga sekitar untuk menunjang perekonomian masyarakat setempat, dan tidak lupa membeli kerajinan tangan yang dibuat sendiri.

Source: validnews.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button