Jokowi angkat Sri Sultan jadi Gubernur DIY, fokus selesaikan jalan tol - WisataHits
Yogyakarta

Jokowi angkat Sri Sultan jadi Gubernur DIY, fokus selesaikan jalan tol

Jokowi angkat Sri Sultan jadi Gubernur DIY, fokus selesaikan jalan tol

MOJOK.COPresiden Joko Widodo (Jokowi) melantik Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X dan Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo Paku Alam X sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DIY periode 2022-2027 di Istana Negara, Jakarta, Senin (10.2022). Peresmian dilakukan setelah berakhirnya masa kepengurusan 2017-2022 pada hari yang sama.

Pelantikan ini sesuai dengan Undang-Undang Khusus (UUK) DIY Nomor 13 Tahun 2012. Dalam undang-undang ini, Sri Sultan HB X dan Paku Alam X dilantik kembali sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DIY setelah masa jabatan lima tahun berakhir. .

Selain itu, peresmiannya berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 90/P Tahun 2022 Pengesahan Pemberhentian dan Pengangkatan Gubernur dan Wakil Gubernur DIY.

Presiden menyampaikan dalam keterangannya usai pelantikan, Gubernur dan Wakil Gubernur Yogyakarta yang baru saja dilantik diharapkan segera kembali menjalankan tugasnya. Terutama terkait dengan harga pangan dan inflasi di daerah.

“Yang terpenting, saya titipkan hal-hal yang berkaitan dengan harga pangan dan inflasi untuk menjadi pusat perhatian,” kata Presiden Joko Widodo.

Sudah 20 tahun menjabat sebagai gubernur

Sementara itu, Sri Sultan mengatakan, pelantikan dilakukan kali ini setelah DPRD DIY menugaskan kembali dirinya dan Paku Alam X sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DIY pada 9 Agustus 2022. Keputusan itu diambil setelah melalui proses panjang oleh 55 anggota DPRD DIY.

“Agar Keputusan Presiden menetapkan [gubernur dan wakil gubernur DIY] menurut UU No. 13 Tahun 2012 tentang 10 [Oktober] Pasalnya, masa jabatannya selama 5 tahun berakhir hari ini. Sehingga pelantikan dapat berlangsung tepat waktu. Itu penting, acara hari ini bagi kami,” katanya.

Pengangkatan Sri Sultan HB X sebagai Gubernur, kali ini untuk kelima kalinya. Sultan telah menjadi gubernur selama dua puluh tahun.

“Saya pikir itu lima kali[ditetapkan gubernur], lima kali sejauh ini. Itu berarti sudah sekitar 20 tahun[jadi gubernur,” jelasnya.

Sultan HB X menjadi gubernur pertama kalinya pada tahun 1998, menggantikan Paku Alam VIII yang wafat. Ia menjadi gubernur untuk masa jabatan 1998-2003. Dalam masa jabatan ini Sultan HB X tidak didampingi wakil gubernur. 

Pada tahun 2003 ia ditetapkan lagi, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta untuk masa jabatan 2003-2008. Kali ini ia didampingi Wakil Gubernur DIY yaitu Paku Alam IX. Sejak tahun 2016, Paku Alam X mendampingi Sultan HB X sebagai wakil gubernur.

Empat program prioritas DIY

Menurut Sultan, pasca-dilantik, dirinya memiliki empat program prioritas. Yakni pengentasan kemiskinan, ketimpangan wilayah, kecukupan pangan dan kelestarian lingkungan.

Untuk sektor pangan, Pemda DIY dalam laporannya kepada Presiden Jokowi menyampaikan memiliki program penanaman 35 ribu hektar tanaman pangan di kabupaten/kota. Para petani diberi kesempatan menggunakan tanah di DIY untuk ditanami beras adan tanaman lainnya dengan kontrak sepuluh tahun mendatang.

“Kalau sekiranya ada petani yang mau menjual tanahnya itu  boleh, tapi bapak atau ibu bupati harus bisa mengganti dengan petani lain [untuk menanam tanaman pangan] Tergantung berapa hektar yang keluar,” katanya.

Untuk mencapai kecukupan gizi, lanjut sultan, pemerintah daerah Yogyakarta akan memverifikasi desa mana di DIY yang memiliki kecukupan pangan dan sebaliknya. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan persediaan pangan di desa yang berbeda karena masalah geografis.

Kembangkan pariwisata dengan jalan tol

Sementara itu, untuk mendorong pengembangan sektor pariwisata, Pemprov DIY sedang membangun infrastruktur seperti jalan tol. Dalam lima tahun ke depan, DIY akan fokus menyelesaikan pembangunan jalan tol jalur Solo-Jogja.

Untuk tahap kedua, pembangunan jalan tol Jogja-Bawen direncanakan setelah selesainya jalan tol Solo-Jogja. Rencananya, tol tersebut akan dibangun di kawasan jalan lingkar DIY arah Kulon Progo dan arah Cilacap.

“Jalan tol kini berjalan kembali, dengan semangat pembebasan” [tanah]. Karena bagian terpenting dari proses pembangunan jalan tol adalah pembebasan lahan. Namun, tampaknya tidak mungkin karena pemerintah pusat berharap pada tahun 2024 [pembangunan tol] Sudah selesai karena sudah ditahan selama dua tahun [akibat pandemi]. Diperkirakan pada 2024 mereka akan sampai di perbatasan Jogja hanya dari arah Solo,” jelasnya.

Reporter: Yvesta Ayu
Penerbit: Agung Purwandono

BACA JUGA: Surat Terbuka Untuk Gubernur Jogja Baru: Semoga Lebih Baik Pak!

Terakhir diperbarui pada 10 Oktober 2022 oleh Agung Purwandono

Source: mojok.co

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button