Jazz Unik Gunung Bromo 2022, Kabut Tipis Siap Menemaninya - WisataHits
Yogyakarta

Jazz Unik Gunung Bromo 2022, Kabut Tipis Siap Menemaninya

Jazz Gunung Ijen menjadi salah satu dari sedikit konser yang digelar di tengah pandemi 2021. Meski kondisinya kurang baik, Sigit Prasetyo selaku pendiri PT Jazz Gunung Indonesia penyelenggara Jazz Gunung berhasil menyelenggarakan konser jazz outdoor tanpa kendala berarti. Kesuksesan Jazz Gunung Ijen juga dijadikan oleh Sigit sebagai acuan dan langkah antisipasi untuk kembali menjadi tuan rumah Gunung Jazz yang tahun ini digelar di kawasan Gunung Bromo lebih tepatnya di Bromo Java Soul Amphitheatre, Jawa Timur. Jazz Gunung Bromo siap menghibur pecinta musik jazz dari ketinggian 2.329 meter.

“Saat ini pembangunan panggung masih berlangsung, sudah 50% selesai. Sementara itu, kesepakatan dengan musisi yang tampil telah ditutup. Mereka hanya tinggal latihan dan dijadwalkan berangkat ke Bromo pada 21 Juli mendatang. Sementara konser akan berlangsung pada 22-23 Juli 2022,” kata Sigit.

Meski pandemi berangsur pulih, pelaksana Jazz Gunung Bromo akan tetap menerapkan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah. Saat Jazz Gunung Bromo 2021 berlangsung, protokol kesehatan sangat ketat. Peserta terlebih dahulu harus menjalani tes PCR atau antigen. Namun, dengan sedikit relaksasi, kondisi penonton akan menjadi “lebih ringan”.

“Syarat penonton dan musisinya sama, harus menggunakan aplikasi Peduli Protect dan memiliki vaksin booster. Kami meminta agar penonton di area tersebut tetap memakai masker, sesuai dengan peraturan pemerintah terbaru,” kata Sigit.

Jazz Gunung Bromo 2022 akan menampilkan 8 musisi yang terdiri dari musisi jazz senior dan junior. Ahmad Albar dan Ian Antono, Pusakata, Duo Weeger (musisi dari Perancis), Irsa Destiwi & Nesia Ardi, SweetSwingNoff, Ring of Fire Project feat. Jogja Hiphop Foundation, Andien, Gilang Ramadhan Komodo Project, Andre Dinuth dan Aditya Ong.

“Kami mencoba menyatukan pemain tua dan muda dalam satu pertunjukan sehingga dua generasi pecinta jazz dapat menikmatinya secara bersamaan. Kami mempersiapkan sedemikian rupa agar penonton tidak bosan duduk dan menonton pertunjukan selama 4 sampai 5 jam. Jazz Gunung juga menampilkan perpaduan antara genre jazz murni dengan sentuhan musik etnik dan genre lain yang sudah menjadi ciri khas kami sejak awal,” tambah Sigit.

Dokumentasi konferensi pers Jazz Gunung 2022. (Foto: Dok. Jazz Gunung).

Tahun ini, Jazz Gunung memasuki tahun ke-14. Sigit mengaku memahami suka duka sebuah konser. Selain itu, sebagai pionir konser jazz di ruang terbuka, Sigit sudah akrab dengan kendala. Dengan pengalaman ini, Sigit berusaha menawarkan suguhan yang berbeda setiap tahunnya.

“Sebagai pionir, kami sangat berencana untuk mengembangkan event ini lebih jauh, seperti event Jazz Gunung Series yang sempat ditunda. Rangkaian ini nantinya akan dimulai di Gunung Bromo yang berkapasitas 2.000 orang. Jika pandemi sudah terkendali hingga akhir tahun, Jazz Gunung Series akan digelar di Danau Toba dan kemudian di lokasi lainnya. Semoga berhasil,” tambah Sigit.

Sejauh ini penjualan tiket Jazz Gunung Bromo masih berjalan. Sigit mengatakan 75% tiket terjual di hari pertama. 80% tiket untuk hari kedua telah terjual.

“Antusiasme penonton Jazz Gunung Bromo masih sangat tinggi. Tahun lalu kami menggelar Jazz Gunung Bromo dengan protokol kesehatan yang sangat ketat, sedangkan tahun ini lebih “santai”. Protokol kesehatan tetap ada, tapi saya harap bisa lebih meriah dari tahun lalu,” kata Sigit.

Selain hiburan, penyelenggaraan Jazz Gunung Bromo juga dimaksudkan untuk mempromosikan pariwisata di kawasan Gunung Bromo dan sekitarnya. Beberapa operator tur telah bekerja sama dengan PT JGI untuk menyediakan akomodasi bagi masyarakat.

“Saya sangat bersyukur karena tujuan kami menyelenggarakan Jazz Gunung, sekaligus mempromosikan tempat wisata dan menghasilkan pendapatan ekonomi bagi masyarakat sekitar. Tidak hanya pemasok hotel, tetapi juga ekonomi pedagang makanan dan minuman, perusahaan rental jeep dan lainnya bergerak karena acara ini,” kata Sigit.

Dari pengalaman Sigit, selalu ada cerita unik di setiap event Jazz Gunung. Apalagi di puncak gunung, cuaca dingin terkadang disertai kabut. Baginya, momen ini membuat suasana semakin nyaman.

“Itu membuatnya unik. Terkadang kreativitas spontan muncul dari musisi yang tidak terduga. Pemirsa berpengalaman tahu perasaan ketika mereka menonton dengan rajin dan tiba-tiba kabut muncul dan gerimis, “kata Sigit.

Pihak penyelenggara memberikan diskon bagi yang memberikan tiket channel. Untuk tiket sehari, tiket Tribune Rp 500.000, tiket VIP Rp 750.000, dan VVIP Rp 1.250.000. Sedangkan tiket Tribun Rp 800.000, VIP Rp 1.200.000, dan VVIP Rp 2.000.000. Tiket dapat dibeli melalui website jazzgunung.com.

Foto Sampul: Dokumentasi konferensi pers Jazz Gunung 2022. (Dok. Jazz Gunung).

Source: kemenparekraf.go.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button