Jazz Gunung Bromo 2022 siap memicu kebangkitan industri kreatif dan pariwisata
Jakarta: Komitmen terhadap kontribusi industri kreatif (Ekraf) dan pariwisata telah ditunjukkan oleh PT Jazz Gunung Indonesia (JGI) di masa pandemi. Pada tahun 2020 dan 2021, Jazz Gunung Ijen dan Jazz Gunung Bromo akan digelar sebagai rangkaian Jazz Gunung Series dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan yang ketat.
Upaya tersebut terus dilakukan PT JGI untuk meningkatkan ekonomi budaya, musik, dan pariwisata di tengah situasi pandemi yang kini sudah mendekati endemis. Saat ini kondisinya membaik dan Jazz Gunung Series siap berkontribusi di beberapa daerah lain selain Bromo dan Ijen (Jawa Timur), yaitu Samosir (Sumatera Utara), Gunung Burangrang (Bandung), Gunung Slamet (Semarang) dan beberapa gunung di kota. , dengan satu lagi akan diluncurkan pada tahun 2023.
“Kami percaya apa yang dilakukan Jazz Gunung akan berdampak pada siklus ekonomi di setiap daerah. Jazz Gunung akan berlangsung tahun ini. Tahun ini Jazz Gunung Bromo akan memasuki tahun ke-14 dan tahun depan akan dimulai di berbagai kawasan pegunungan lainnya,” kata Pendiri PT JGI sekaligus Ketua Gerakan Pakai Topeng Sigit Pramono dalam siaran persnya, Rabu, 6 April 2022.
PT JGI mengapresiasi langkah yang diambil Dinas Pariwisata untuk terus mendorong industri ini agar tetap berjalan dan pulih dari pandemi.
“Gunung Bromo Jazz 2022 ini akan menjadi contoh yang baik dari musik dan pariwisata dengan berbagai otoritas di berbagai wilayah di Indonesia. Sukses selalu untuk Jazz Gunung Bromo 2022,” ujar Menteri Pariwisata dan Industri Kreatif Sandiaga Uno.
Direktur BCA Antonius Widodo menambahkan: “Seri Jazz Gunung merupakan jawaban atas kebangkitan industri kreatif dan industri pariwisata karena melibatkan pemangku kepentingan dari seni dan budaya serta dapat memberikan dampak sosial dan ekonomi yang nyata bagi BCA yang Program ini selalu didukung untuk beberapa tahun.
Jazz Gunung Bromo merupakan salah satu kalender event nasional Dinas Pariwisata dan Industri Kreatif. Di tengah pandemi, festival ini terbukti mampu beradaptasi dan berdampak signifikan terhadap ekosistemnya.
Menyelenggarakan Gunung Bromo Jazz 2022 untuk meluncurkan Jazz Gunung Series akan menjadi bukti revitalisasi pariwisata Indonesia serta revitalisasi ekonomi nasional karena memiliki kemampuan untuk merevitalisasi sektor pariwisata dan industri kreatif seperti hotel, restoran, pedagang, perusahaan persewaan mobil dan pelaku industri pariwisata lainnya di wilayah Probolinggo.
Rangkaian lengkap kegiatan Jazz Gunung Bromo 2021 didukung oleh BCA, Kemenparekraf, LPS (Badan Penjamin Simpanan), Jiwa Jawa Resort Bromo dan Java Banana Bromo.
Jazz Gunung Series akan dibuka dengan Jazz Gunung Bromo 2022 di Amphitheatre Jiwa Jawa Resort, Probolinggo, Jawa Timur pada 22-23 Juli 2022. Kapasitas kembali normal yakni 2.000 penonton namun tetap dalam Prosedur sesuai ketentuan yang berlaku.
Apa pendapat Anda tentang artikel ini?
- Senang
- Untuk menginspirasi
- Mencampuradukkan
- Sedih
Jazz Gunung memiliki semangat yang sangat dalam untuk menghadirkan musik jazz dengan warna Indonesia. Salah satu penggagasnya, Almarhum Djaduk Ferianto yang menyampaikan nilai-nilai tersebut.
“Kakak saya tidak mati atau mati, bagi saya dia meninggal dalam perjalanan mencari musik Indonesia, salah satunya melalui Jazz Gunung,” kata Butet Kartaredjasa.
Sejumlah artis siap menghibur, yakni Blue Fire Project feat. Achmad Albar dan Ian Antono, Pusakata, Duo Weeger, Irsa Destiwi & Nesia Ardi, SweetSwingNoff, Ring of Fire Project feat. Jogja Hiphop Foundation, Andien, Gilang Ramadhan Komodo Project, Andre Dinuth dan Aditya Ong.
Promotor menawarkan potongan harga tiket bagi mereka yang membeli tiket pertunjukan dua hari. Tarif 1 hari di kelas Tribune Rp 500.000, VIP Rp 750.000, dan VVIP Rp 1.250.000. Sedangkan untuk tribun dua hari/berkelanjutan tarif Rp 800.000, VIP Rp 1,2 juta dan VVIP Rp 2 juta. Tiket dapat dibeli melalui website jazzgunung.com.
(ROS)
Source: www.medcom.id
