Jalur bioskop Rio menjadi sarana hiburan bagi pasukan KNIL di Cimahi

Cimahi –

Pada masa penjajahan Belanda, Cimahi digunakan sebagai pangkalan militer tentara Koninklijk Nederlandsch-Indisch Leger (KNIL), yang ditandai dengan banyaknya bangunan berarsitektur Belanda.

Kehadiran Belanda di Cimahi menjadi “berkah” bagi para pengusaha kaya dari negeri kincir angin tersebut. Salah satunya adalah FAA Buse, pengusaha hiburan yang menjalankan jaringan toko bioskop di beberapa wilayah Hindia Belanda (dulu Indonesia).

Mahmud Mubarok, pegiat sejarah Cimahi dan anggota Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Dinas Kebudayaan, Pariwisata, dan Olahraga (Disbudparpora) Cimahi, mengatakan Buse sebelumnya memiliki bioskop di Bandung, Surabaya, Sukabumi, dan daerah lainnya.

“Ada bioskop Buse di Bandung seperti Elita, Oriental, Luxor. Ciri khasnya adalah gaya bangunannya mengambil arsitektur art deco karena art deco sangat populer saat itu,” kata Mahmud kepada detikJabar.

Buse merasakan peluang untuk membangun bioskop di Cimahi. Ya bioskop Rio. Bioskop yang tinggal kenangan adalah jaringan bisnis milik raja bioskop Buse.

“Bisa dibilang Rio adalah bioskop pertama di Cimahi yang sebenarnya masuk jaringan bioskop besar, hari ini bisa seperti Cineplex atau 21,” kata Mahmud.

Seperti bioskop-bioskop lainnya, gaya bangunan bioskop di kawasan Cimahi Square ini mengusung desain Art Deco. Selain itu, sebagai kota garnisun, Cimahi merupakan gagasan Gubernur Hindia Belanda, Herman Willem Daendels, yang juga membangun banyak bangunan bergaya Art Deco.

“Ciri-cirinya hampir sama, yaitu bentuk bangunan art deco dengan menara dan kotak yang agak tinggi. Seperti di Rio, ada gedung tinggi bertuliskan ‘Rio’,” kata Mahmud.

Tonton video “Pembunuh anak kembali dari Quran di Cimahi ternyata pencuri”.
[Gambas:Video 20detik]

Source: news.google.com