ITN Malang kini memiliki PLTS skala kampus terbesar di pulau Jawa - WisataHits
Jawa Timur

ITN Malang kini memiliki PLTS skala kampus terbesar di pulau Jawa

Malang | duta.co – Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang membuka Wisata Edukasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Pembangkit ini berkapasitas 0,5 MWp/500 KWp di Kampus 2 ITN Malang, Karanglo Malang, Sabtu (20/8/2022). Ini kabarnya PLTS skala kampus terbesar di pulau Jawa.

Menurut Rektor ITN Malang, Prof. Dr. Ing.Ir Abraham Lomi MSEE, PLTS merupakan skala kampus terbesar di Pulau Jawa dan terbesar kedua di Indonesia. Peresmian perjalanan pendidikan ini juga dibarengi dengan pameran dan workshop teknologi yang merupakan wadah pameran karya mahasiswa dan dosen, yang turut meningkatkan penyebaran EBT di kampus ini.

“ITN Malang sudah mulai membangun PLTS 0,5 MWp sebagai laboratorium lapangan. Saat ini kami juga mengadakan workshop PLTS yang diikuti 70 peserta,” ujar Prof. Lomi, panggilan akrab Rektor ITN Malang.

Prof Lomi mengatakan penggunaan energi PLTS di ITN Malang saat ini baru terserap 40 persen. Dimana sisanya diekspor ke PLN. Untuk memanfaatkan lebih banyak energi di masa depan, Kampus Biru akan membangun inkubator bisnis.

Tujuan pengurangan penggunaan energi fosil selain dengan adanya PLTS juga terus digalakkan oleh ITN Malang. Dengan membuat pembangkit waste to energy yang masih dalam tahap penelitian 60 persen. Sementara itu, Picohydro telah disosialisasikan secara luas melalui pengabdian masyarakat.

Pada kesempatan yang sama, Nurkholis, Kepala Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur, mengakui PLTS ITN Malang sebagai kontribusi kampus untuk Jawa Timur. Menurut dia, saat ini sudah hampir 50 megawatt PLTS yang terpasang di Jatim, baik dari swasta maupun universitas.

“Luar biasa ada PLTS di ITN Malang. Inilah kontribusi ITN untuk Jawa Timur. Saat ini, pemasangan PLTS Jawa Timur merupakan yang tertinggi di Indonesia. Semoga (ITN Malang) bisa menginspirasi kampus lain untuk memasang PLTS,” kata Nurkholis saat konferensi pers.

Nurkholis mengungkapkan, keinginan percepatan pemanfaatan energi terbarukan masih terkendala regulasi saat diproduksi oleh swasta. Oleh karena itu, diharapkan ITN Malang menjadi salah satu kampus pionir yang mendalami pemanfaatan EBT.

“Masalahnya ada regulasi yang membatasi itu. Persentasenya tidak boleh terlalu tinggi jika (produksi) ini dilakukan oleh swasta. Padahal, niat kami agar EBT berjalan sesuai keinginan pemerintah,” tambahnya.

Pengembangan EBT didukung dengan dibukanya Wisata Edukasi PLTS ITN Malang sebagai salah satu upaya mengedukasi masyarakat. Nurkholis berharap ITN Malang dapat bekerja sama dengan instansi terkait seperti dinas pariwisata dan menyebarluaskan informasi ke sekolah-sekolah secepatnya.

“Destinasi ini bagus jika dikelola dengan baik. Dan tidak hanya sel surya, tetapi juga pembentukan picohydro serta teknologi lainnya,” katanya.

Baju Trihaksoro, Ketua DPRKP dan CK Provinsi Jawa Timur, menjelaskan PKS dan ITN Malang terkait dengan revisi tata ruang Provinsi Jawa Timur. Apalagi dengan dibangunnya Indonesia Islamic Science Park (IISP) yang terletak di kaki Jembatan Suramadu sisi Madura.

Baju Trihaksoro yang juga lulusan teknik sipil ITN Malang Angkatan ’85 ini berharap kerjasama tidak hanya di bidang penataan ruang. Ia berharap dapat menjalin kerjasama dalam mengkaji pendirian SPAM (Sistem Penyediaan Air Minum Daerah) daerah sebagai pengelola jaringan air, sampah daerah, dll.

“Saya berharap kerjasama kita (Pemprov Jatim) dengan ITN Malang tidak hanya tentang penataan ruang. Karena kewenangan negara kita juga ada hubungannya dengan SPAM daerah dan sampah daerah. Kemudian juga gelar dalam menangani kawasan kumuh,” harapnya.

Baju Trihaksoro berharap dengan banyaknya teknologi yang telah diciptakan, ITN Malang nantinya dapat bekerjasama dengan alumni. Dengan demikian, teknologi tersebut dapat menjadi Corporate Social Responsibility (CSR) bagi masyarakat.

“Yah, tidak harus anggaran kampus. Karena bisa berkolaborasi dengan alumni. Saya berharap ITN Malang memiliki semacam warisan melalui PKL (praktik kerja lapangan),” katanya.

Source: duta.co

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button