IPK di Kabupaten Probolinggo masih rendah, perempuan butuh peran aktif - WisataHits
Jawa Timur

IPK di Kabupaten Probolinggo masih rendah, perempuan butuh peran aktif

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Indeks Pembangunan Gender atau GPI di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur menduduki peringkat ke-4 dari bawah. Hal ini disebabkan kurangnya keterlibatan atau keterlibatan perempuan dalam pembangunan daerah.

Pemeringkatan tersebut disajikan dalam data yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik Jawa Timur. Pada tahun 2021 Kabupaten Probolinggo menempati urutan ke 4 dengan cakupan 85,39 persen, sedangkan posisi di bawahnya adalah Kabupaten Pacitan dengan persentase 85,09, Kabupaten Jember dengan skor 84,82 dan Kabupaten Sumenep dengan skor 81,18.

“Ya, IPK kita saat ini sekitar 85,39 persen. Nilai idealnya adalah 100 persen. Baru setelah itu kesetaraan gender akan tercapai,” kata Heri Sulistyanto, Asisten Pemerintahan Kabupaten Probolinggo, usai Rapat Koordinasi Penguatan Bantuan Masyarakat dan Perspektif Gender Desa di Hotel Induk Kabupaten Situbondo, Senin (15/822).

Heri tidak memungkiri partisipasi perempuan di Kabupaten Probolinggo masih minim. Namun, ada beberapa desa yang telah mengikutsertakan perempuan dalam perencanaan, pembangunan dan program desa lainnya. Biasanya di desa yang dipimpin oleh seorang kepala desa perempuan.

“Kalau kepala desanya perempuan, banyak perempuan yang terlibat. Namun, masih sangat rendah di desa lain,” katanya.

Ini merupakan seruan pemerintah untuk mendukung dan mendorong partisipasi perempuan dalam pembangunan. Untuk nantinya terlibat dalam proses perencanaan dan pembangunan desa dan daerah. Sehingga terwujud pembangunan daerah yang berkeadilan gender.

“Oleh karena itu, kami mendorong perempuan untuk berperan aktif dan meningkatkan kesadaran di pemerintahan desa dan daerah. Sehingga tercipta kesetaraan gender dalam pembangunan daerah ini ke depan,” jelas Heri.

Ministry-Sonderstab-2.jpgFoto bersama staf khusus kementerian desa PDTT bersama ratusan peserta rapat koordinasi. (Foto: Abdul Jalil/TIMES Indonesia)

Sementara itu, Staf Khusus Kementerian Desa Republik Indonesia, H. Abdul Malik Haramain, mengatakan partisipasi ini akan mendorong perencanaan dan pembangunan daerah yang ramah gender.

“Pada dasarnya, kami ingin mengajak perempuan untuk berpartisipasi dalam pembangunan desa. Mereka ingin dikonsultasikan tentang program pembangunan desa,” kata pria yang akrab disapa Mas Malik itu.

Meski rendahnya persentase kesetaraan gender di Kabupaten Probolinggo, Mas Malik mengatakan partisipasi perempuan dalam perencanaan dan pembangunan sangat penting, dibandingkan masalah stunting dan gizi buruk yang masih tinggi.

Ini berarti bahwa lebih banyak perhatian perlu diberikan pada kesehatan perempuan dan anak-anak. Sehingga masalah tersebut dapat teratasi. Selain itu, kasus kesehatan ini membutuhkan keterlibatan ibu dalam proses perencanaan.

“Kami di Kementerian Desa yang diminta untuk memfasilitasi penyelenggaraan DD, telah meminta pemerintah desa untuk mempertimbangkan aspek partisipasi dan perencanaan dan pembangunan perempuan. Untuk memastikan bahwa masalah perempuan juga diperhatikan, kesehatan anak juga menjadi prioritas. Masalah Pemkab Probolinggo,” jelasnya.

**)

Dapatkan update informasi pilihan harian dari TIMES Indonesia dengan bergabung di Grup Telegram TI Update. Suka, klik tautan ini dan bergabunglah. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi Telegram di ponsel Anda.

Source: www.timesindonesia.co.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button