Ingin merasakan sensasi Jepang? Tidak perlu jauh-jauh, cukup ke Bantul!
Bantul –
Bantul punya destinasi wisata baru. Memberikan kesejukan alami dengan nuansa Jepang yang kental.
Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tidak pernah kehabisan destinasi. Kini ada destinasi baru bernama Little Tokyo atau Litto. Terletak di Desa Muntuk, Kapanewon Dlingo, Kabupaten Bantul.
Little Tokyo versi Bantul ini menghadirkan wisata keren bernuansa alam, lengkap dengan dekorasi dan suasana Jepang. Tempat ini memiliki udara yang sangat segar karena lokasinya yang dekat dengan hutan pinus.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Saat memasuki gerbang Litto, suasana khas Jepang langsung terasa. Di sini pengunjung disuguhi pemandangan gerbang dengan konsep kuil Jepang berwarna merah.
 Little Tokyo (Litto) di Desa Muntuk, Kapanewon Dlingo, Kabupaten Bantul. Foto: Pradito Rida Pertana/Jawa Tengah Kedua |
Kemudian, di dalam, ada bangunan utama Litto, yang tampak seperti kastil Jepang. Selain pemandangan suasana khas Jepang, pengunjung juga bisa menikmati pemandangan Yogyakarta dari atas.
Tempat wisata penuh Jepang ini diciptakan oleh pemiliknya karena terkesan dengan suasana Jepang. Karena keunikannya, pemilik Litto akhirnya tergerak untuk membawa suasana Jepang ke Bantul.
“Jadi kami memang lebih menjual suasana Tokyo. Karena kebetulan pemiliknya sangat terkesan saat berwisata ke sana dan ingin mengajaknya ke sini juga,” kata Food and Beverage Manager Litto Yohanes Hendra saat dihubungi awak media, Kamis (15/9/2020/2022).
Selain bangunan utama, yang mengingatkan pada kastil Jepang, suasana khas Jepang juga disampaikan melalui desain lingkungan yang paling tepat. Di antaranya pelekatan berbagai pernak-pernik khas Jepang, perabotan rumah makan khas Jepang, hingga berbagai perlengkapan pakaian khas negeri sakura.
“Kami juga menawarkan semua yang otentik, makanannya juga tersedia, akomodasinya juga tersedia. Jadi Little Tokyo adalah destinasi pertama yang bisa merasakan suasana Jepang di sini, jadi tidak perlu jauh-jauh ke Jepang, cukup ke Bantul untuk merasakan sensasi di Jepang,” kata Hendra.
Bangunan utama seperti kastil dengan lima lantai akan diperluas menjadi restoran dan penginapan di masa depan. Tiga lantai teratas digunakan sebagai area akomodasi, sedangkan dua lantai di bawahnya berfungsi sebagai restoran.
“Untuk total 18 kamar dengan rincian 15 kamar reguler dan 3 kamar VIP. Meski belum lengkap, kami sudah buka untuk umum,” ujarnya.
Untuk saat ini, Litto sebenarnya terbuka untuk umum. Namun, penginapan tersebut belum sepenuhnya dibuka karena beberapa fasilitas masih dalam tahap finishing.
Destinasi wisata Litto tidak hanya menjual suasana. Mereka juga menawarkan berbagai atraksi lainnya, mulai dari penyewaan yukata hingga kolam renang.
 Kolam renang di destinasi wisata Little Tokyo (Litto), Desa Muntuk, Kapanewon Dlingo, Kabupaten Bantul. Foto: Pradito Rida Pertana/Jawa Tengah Kedua |
Untuk datang ke sini, pengunjung hanya perlu membayar Rp 30.000 per orang. Nantinya, dari Rp 30.000, Rp 20.000 berfungsi sebagai deposit yang bisa digunakan untuk membeli makanan, minuman, dan menyewa yukata.
“Harga tiket masuknya Rp 30.000 per orang. Tapi dari Rp 30.000, Rp 20.000 bisa dipakai di sini lagi, jadi bisa beli minuman dan es krim, jadi hanya bayar yang asli Rp 10.000,” kata Hendra.
“Bahkan uang 20.000 rupee bisa digunakan untuk menyewa yukata juga. Jadi yukata sewanya seharga 70.000 rupee dan dengan 20.000 rupee kamu hanya perlu membayar kekurangannya sebesar 50.000 rupee. Jadi kayak jaminan lho,” sambung Hendra.
Artikel ini dimuat di detikJateng. Baca lebih lanjut di sini.
Tonton video “Jogja masih sepi dari turis asing”.
[Gambas:Video 20detik]
(ysn/ysn)
Source: travel.detik.com
