Gubernur Koster membuka Musyawarah Nasional dan FP3 APTISI - WisataHits
Jawa Barat

Gubernur Koster membuka Musyawarah Nasional dan FP3 APTISI

Gubernur Bali Wayan Koster membuka secara resmi Rapat Nasional dan Rapat Pimpinan Pusat Paripurna (FP13 APTISI di Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Badung, Jumat (1/7).(BP/Spesial)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Gubernur Bali Wayan Koster membuka secara resmi Rapat Nasional I dan Rapat Pimpinan Pusat Paripurna (RP3) Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) pada Jumat di Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Badung). (1/7). Rakornas APTISI dengan topik “Menyambut Indonesia Emas 2045: Digitalisasi Berbasis Blockchain, Tantangan Masa Depan dan Reformasi Pendidikan Tinggi” berlangsung selama 3 hari.

Yakni mulai 1 hingga 3 Juli 2022 dengan peserta sebanyak 2.500 orang (pimpinan PTS se-Indonesia yang terdiri dari Rektor, Ketua dan Direktur). Kegiatan ini merupakan bagian dari mesin ekonomi Bali meski di masa pandemi COVID-19

Dalam sambutannya, Gubernur Koster mengucapkan terima kasih kepada APTSI yang telah memilih Bali sebagai lokasi kegiatan APTISI. Pertemuannya dengan APTISI membawa kembali kenangan akan keterlibatannya sebagai dosen Analisis, Statistika dan Metode Penelitian di STIE Perbanas Jakarta, Universitas Pelita Harapan Tangerang dan Universitas Tarumanegara setelah lulus dari Institut Teknologi Bandung (ITB).

Ia pun mengenang kembali keterlibatannya dalam memajukan dunia pendidikan di Indonesia saat masih menjadi anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PDI-P, dengan mengemban amanat Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional. Sistem. “Terima kasih kepada APTISI atas kontribusinya dalam memulihkan pariwisata dan ekonomi Bali yang saat ini mendapat perhatian serius dari pemerintah pusat,” kata Gubernur Koster.

Gubernur Koster berharap konferensi nasional APTISI dapat memberikan dorongan untuk memajukan pendidikan di Indonesia agar kualitas pelayanannya, termasuk kualitas pendidikan, dan kepemimpinannya konsisten. Karena perkembangan pendidikan di masa lalu, sekarang dan masa depan akan mengalami ekosistem yang berbeda. Ada isu dan tantangan serta dinamika yang berbeda yang perlu diperhatikan oleh seluruh lapisan masyarakat yang memiliki pemikiran dan komitmen terhadap pendidikan.

Hal ini tidak cukup dilakukan oleh pemerintah, namun dunia pendidikan juga harus mengikutsertakan peran aktif masyarakat, sebagaimana diatur dalam UU Sisdiknas. APTISI sebagai organisasi yang cukup besar dengan jumlah anggota terbanyak.

Mantan anggota DPR RI periode III Fraksi PDI-P yang tercatat dalam sejarah penyelesaian UU RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen ini berharap pemerintah membawa APTISI ke dalam pembahasan. Kebijakan pendidikan yang akan disusun akan mencakup regulasi yang berkualitas dan akomodatif terkait dengan perkembangan saat ini. Seperti perkembangan teknologi digital dan perubahan metode pendidikan dalam situasi pandemi COVID-19 yang mengharuskan sistem pembelajaran dilakukan secara online.

“Oleh karena itu, keterlibatan APTISI diharapkan mampu mengembangkan pedoman regulasi untuk menjadikan pendidikan di Indonesia lebih efektif, efisien dengan tata kelola yang lebih baik dan berkualitas, serta berdaya saing menghadapi perkembangan global di masa depan,” kata Presiden DPD PDI-P Provinsi Bali yang juga mengesahkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.

Gubernur Koster menilai pandemi Covid-19 telah memberikan pelajaran yang sangat baik bagi perubahan kebijakan pendidikan ke depan. Harus menjadi perhatian setiap orang untuk membentuk dunia pendidikan sedemikian rupa agar dapat terus bersaing dengan kualitas yang semakin meningkat di masa yang akan datang. “Pendidikan di Indonesia harus berkembang secara dinamis dengan terobosan dan inovasi, sehingga kita dapat mengikuti perkembangan zaman ini secara seimbang dan akomodatif agar pendidikan di Indonesia dapat berkembang secara dinamis,” pungkasnya.

Ketua APTISI Wilayah VIII Bali, I Made Sukamerta, menyambut baik 2.500 peserta FP3 1 APTISI ke The Island of Paradise dalam laporannya. Ia berharap para peserta dapat menikmati keindahan alam, seni dan budaya Bali di pulau dewata. “Setelah Silaturahmi dan RPPP berakhir, saya mengajak para peserta untuk tidak langsung pulang ke daerah masing-masing, melainkan menyempatkan diri mengunjungi destinasi wisata di Bali hingga Pesta Kesenian Bali 2022 (PKB) XLIV di Taman Budaya, Art Center, Denpasar,” ujarnya.

Ketua APTISI Pusat, Prof Budi Djatmiko mengatakan, acara hari ini merupakan pertemuan terbesar APTISI selama ini. Musyawarah Nasional I APTISI dan FP3 akan digunakan sebagai ajang untuk membahas masalah pendidikan di perguruan tinggi swasta, tetapi juga akan digunakan sebagai dorongan untuk mendeklarasikan setiap tanggal 2 Juli sebagai Hari Kebangkitan Pendidikan Swasta. “Setiap tanggal 2 Juli kita memperingati Hari Kebangkitan Pendidikan Swasta karena kita menyadari bahwa swasta juga memiliki kemampuan untuk membantu negara dalam memajukan pendidikan bangsa,” ujarnya. (kmb/balipost)

Source: www.balipost.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button