Pemerintah Desa Krakitan Kenalkan Rowo Jombor Lewat Panjat Pinang
Klaten – Pemerintah Desa Krakitan, Bayat terus berupaya memperkenalkan destinasi wisata Rowo Jombor. Salah satunya adalah lomba panjat pinang yang diadakan oleh organisasi pemuda desa setempat untuk memeriahkan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-77. Kompetisi ini berlangsung di sebuah waduk yang saat ini airnya sedang menyusut dengan kedalaman hanya sekitar 1 meter.
12 tim mengikuti lomba panjat pinang setinggi 6 meter di Rowo Jombor. Warga RW 20 Desa Krakitan ikut serta dalam kegiatan ini. Sedangkan untuk jumlah karyawan, masing-masing tim terdiri dari empat orang. Personil dalam tim tergantung pada undian yang dibuat. Jika waktu yang ditentukan tidak menerima hadiah, setiap tim memiliki kesempatan untuk menambah satu orang.
Setiap tim memiliki waktu minimal 10 menit untuk menyelesaikan panjat pinang. Jika Anda berhasil mencapai puncak, Anda memiliki potensi untuk memenangkan hadiah utama. Berupa sepeda motor dan satu set TV serta hadiah menarik lainnya. Jika dalam latihan, itu akan digantikan oleh tim berikutnya.
Kehadiran lomba panjat pinang di tengah waduk menarik perhatian pengunjung Rowo Jombor. Selain itu, Rowo Jombor saat ini sedang dibersihkan lebih lanjut karena sedang direvitalisasi oleh pemerintah pusat dan provinsi Jawa Tengah. Diharapkan lebih banyak lagi wisatawan yang datang ke waduk yang memiliki luas sekitar 186 hektar itu.
“Panjat pinang ini sebenarnya merupakan tradisi yang berlangsung setiap tahun. Namun terhenti selama 2 tahun karena pandemi. Sedangkan lomba diadakan di Rowo Jombor kali ini,” kata Kepala Desa Krakitan Nurdin, Senin (15/8).
Selain itu, kata Nurdin, Rowo Jombor dipilih sebagai lokasi lomba karena sebagian besar warganya bermata pencaharian di waduk. Mulai dari petani, nelayan, kapal tunda tradisional hingga speedboat. Selain itu, saya ingin memperkenalkan destinasi wisata Rowo Jombor kepada masyarakat luas.
“Ditambah lagi, lokasinya berada di waduk, jadi lebih aman daripada di darat. Selain itu, airnya menyusut. Jadi tidak terlalu berbahaya,” imbuhnya.
Nurdin berharap kegiatan panjat pinang di Rowo Jombor mendapat dukungan dari Pemkab Klaten ke depan. Termasuk sponsor dari berbagai pihak agar semakin meriah dengan menghadirkan banyak hadiah. Harapannya juga mampu menarik wisatawan untuk berkunjung ke waduk tersebut.
Sementara itu, salah satu peserta panjat pinang, Aditya Surya, 32, warga Desa Krakitan, Bayat, mengapresiasi acara panjat pinang yang digelar di Rowo Jombor. Selain itu, penyajian hadiah utama yang menarik membuat dirinya dan timnya semakin senang bisa keluar sebagai juara.
“Siang pinang di waduk ini lebih susah dari pada di darat. Yang bikin licin bukan cuma oli tapi juga air. Ini pengalaman pertama saya ikut sirih panjang di waduk,” kata Aditya.
Selain itu, Aditya berharap dengan memelihara pinang di Rowo Jombor dapat meningkatkan perekonomian di sekitar waduk. Selain itu, sebagian besar warga Desa Krakitan sendiri menggantungkan mata pencahariannya pada waduk.(ren/bendungan)
Source: radarsolo.jawapos.com