Gubernur Khofifah mengingatkan kepala desa di Jawa Timur untuk menjauhi korupsi - WisataHits
Jawa Timur

Gubernur Khofifah mengingatkan kepala desa di Jawa Timur untuk menjauhi korupsi

Surabaya, Memorandum.co.id – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak seluruh elemen di Jawa Timur untuk berjanji menjauhi korupsi di segala lini. Pengesahan Khofifah disampaikan di hadapan 300 perangkat desa dan perwakilan kepala daerah se-Jawa Timur sebagai bagian dari sosialisasi desa antikorupsi dan bimbingan teknis yang digagas KPK RI di gedung Islamic Center Surabaya pada Rabu (14/9), yang dihadiri secara langsung dan didampingi secara virtual.

Bersama Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Komjen Pol. (Purn.) Drs. Firli Bahuri, Gubernur Jawa Timur, menekankan bahwa kepala desa harus mengambil pelajaran dalam panduan teknis ini untuk memperkuat manajemen di pemerintahan desa. Sehingga bebas dari korupsi dan semakin mempercepat kemajuan masyarakat pedesaan di Jawa Timur.

“Yang ingin saya tekankan kepada Anda semua adalah komitmen bersama. Seharusnya tidak ada korupsi di semua garis keturunan di Jawa Timur,” kata Khofifah.

Pemerintah negara bagian juga mengambil contoh Kampung Antikorupsi saat itu. Desa percontohan yang dimaksud adalah Desa Sukojati, Kecamatan Blimbingsari, Kabupaten Banyuwangi. Desa ini merupakan salah satu dari 10 desa percontohan di seluruh Indonesia yang terpilih dalam Program Desa Anti Korupsi yang diprakarsai oleh KPK dan Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Kementerian Keuangan dan Kementerian Dalam Negeri.

Gubernur perempuan pertama di Jawa Timur ini mengingatkan bahwa pembangunan desa sangat penting bagi pembangunan daerah. “Pembangunan desa di pelosok tanah air merupakan dasar fundamental bagi kemajuan bangsa. Bahwa dasar kemajuan bangsa dimulai dari desa,” kata Khofifah.

Mantan Menteri Sosial RI itu menjelaskan, kekuatan dana desa di Jawa Timur sangat besar. Dana desa untuk 7.724 desa di Jawa Timur dari tahun 2015 hingga 2022 berjumlah Rs.50,319 triliun.

“Masyarakat desa berhak mengetahui bahwa dana desa yang mengalir ke desanya diidentifikasi dengan jelas dan benar-benar digunakan untuk pertumbuhan ekonomi masyarakat desa dan peningkatan sumber daya manusia di desa,” kata Khofifah.

Selain itu, lanjut Khofifah, Jawa Timur memiliki jumlah desa mandiri tertinggi di tanah air yaitu 1.490 desa atau 23,88%. “Jadi perlu pengawasan yang melibatkan masyarakat, hal ini akan dilatarbelakangi oleh pembentukan desa percontohan antikorupsi,” imbuhnya.

Dana desa telah menunjukkan pemberdayaan masyarakat. Salah satu yang berhasil adalah desa Sekapuk Gresik melalui pengembangan wisata alam SETIGI (SELO TIRTO GIRI).
Setiap Rukun Tetangga (RT) di desa tersebut memiliki stand di kawasan wisata tersebut. Sehingga mereka bisa memiliki _penghasilan_ yang bisa menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan beasiswa bagi anak-anak desa.

“Ini salah satu BUMDes yang sukses. Banyak desa seperti ini yang kemudian memiliki badan hukum berupa BUMDes. BUMDes di Jatim sukses karena setiap tahun yang masuk kategori teratas kebanyakan dari Jatim,” jelas Khofifah.

Selain itu, Gubernur Khofifah juga mencontohkan keberhasilan BUMDes lain di Jawa Timur, yaitu di wilayah Pujon Kidul yang memiliki produktivitas sangat tinggi, sehingga dapat menciptakan lapangan kerja hingga 1.600 tenaga kerja.

“Tamu yang bisa hadir tidak hanya untuk liburan, tapi juga sebagai tamu untuk proses belajar,” imbuhnya.

Tak hanya itu, Gubernur Khofifah kemudian juga menyebut sejumlah BUMDes yang sukses juga mendapat dukungan hingga Rp100 miliar dari Pemprov Jatim untuk desa-desa yang telah menyiapkan BUMDes dan BUMDesma.

“Insya Allah pertemuan ini merupakan upaya untuk membersihkan korupsi di berbagai lini sehingga bisa memberikan deadweight loss yang maksimal di semua lini. Kami berharap kepala desa tetap bersama kami sampai akhir, Kadena akan memberikan banyak pemberdayaan, kepemimpinan desa yang lebih baik, pengawasan yang lebih baik, manajemen pelayanan yang lebih baik dan partisipasi masyarakat yang lebih baik, ”jelas Khofifah.

Di sisi lain, Gubernur Khofifah juga menyampaikan optimisme Jatim menghadapi krisis pangan dunia, yang menurutnya sebenarnya bisa dijawab oleh kepala desa.

“Produksi beras Jawa Timur dari tahun 2020 hingga 2021 merupakan yang tertinggi di Indonesia. Saya berharap 2022 akan sama. Karena menurut data yang masuk per 30 Juli 2022 produksi beras kita 8,3 juta ton. Kami berharap dapat memproduksi 10 juta ton pada Desember 2022. Yang tentunya akan memberikan kontribusi terhadap ketahanan pangan di Indonesia. Sehingga berdampak pada pengentasan kemiskinan,” jelas Khofifah.

Seperti diketahui, penurunan kemiskinan di Jawa Timur merupakan yang tertinggi di Indonesia. Yakni, hingga 391.400 orang dan berkontribusi 28,3% dalam pengentasan kemiskinan nasional.
“Tentunya penguatan antikorupsi merupakan salah satu cara untuk mengurangi kemiskinan sehingga mengurangi pengangguran dan melakukan segala sesuatu tanpa korupsi,” tutup Khofifah.

Dalam kesempatan itu, Presiden KPK RI, Firli Bahuri, Jawa Timur, menyampaikan apresiasinya atas capaian peningkatan kesejahteraan yang dimulai di tingkat desa.
“Banyak desa yang telah memberikan kontribusi besar bagi peningkatan kesejahteraan dan kemajuan bangsa. Termasuk upaya pengentasan kemiskinan. Tentunya ketika kemiskinan ditanggulangi, dia bisa mewujudkan cita-cita bangsa, yaitu kehidupan spiritual bangsa,” kata Firli.

Selain itu, Ketua KPK RI juga mengakui capaian Jawa Timur dalam menjaga ketahanan pangan yang diakui langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.

Firli menambahkan kali ini KPK Indonesia hadir dengan program Kampung Antikorupsi untuk membangun cinta kampung. Salah satu yang menjadi perhatian adalah data dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Indonesia yang menunjukkan sebanyak 686 aparat desa tersangkut kasus korupsi dari tahun 2015 hingga 2021.

“Jangan sampai ada perangkat desa yang terjerat korupsi. Karena dana desa Tuhuna memberikan kesejahteraan bagi masyarakat desa. Jangan hanya jadi penonton, jangan berbuat apa-apa,” tutupnya. (Hari)

Source: memorandum.co.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button