Grebeg Sudiro Solo Dimulai, Pengunjung Antusias Mencoba Sensasi Naik Perahu Hias – Solopos.com
SOLOPOS.COM – Kapal hias Grebeg Sudiro Solo 2023 berlayar di Sungai Pepe, Selasa (10/1/2023). (Solopos/Wahyu Prakoso)
Solopos.com, SOLO Mengendarai perahu hias menyusuri Sungai Pepe di malam hari sambil menggantung lampion di atas sungai menjadi sensasi tersendiri bagi pengunjung Grebeg Sudiro Solo 2023.
Pada malam pembukaan Grebeg Sudiro, beberapa pengunjung antusias ingin mencoba naik perahu. Kebetulan cuaca hari itu cukup baik, tidak hujan dan air sungai juga tenang.
Promosi Hyperlocal Tokopedia Meroket Penjualan Online Sebesar 147%
Dengan membayar Rp 10.000 per orang, pengunjung sudah bisa menikmati sensasi mengikuti wisata perahu hias selama 10 menit. Berdasarkan pengawasan Solopos.com Sejumlah orang dari panitia Grebeg Sudiro 2023 menawarkan tiket wisata perahu hias dengan pengeras suara.
Beberapa orang kemudian membeli tiket dan menaiki perahu hias Grebeg Sudiro Solo. Kondisi jalur sungai terlihat gelap, namun penumpang disuguhi pemandangan lampion yang berpendar dalam berbagai warna.
Bola lampu gantung tampak mengambang. Penumpang perahu juga melihat mural warga Desa Sudiroprajan, Kecamatan Jebres, Solo, di dinding kali Pepe.
Mural tersebut antara lain menggambarkan sosok wayang, Gatotkaca, berdiri tegak membawa bendera merah putih, mengarungi lautan dengan gelombang tinggi, dengan dua orang pengemudi perahu Rajamala yang ditumpanginya.
Mereka berkendara menuju sebuah pulau yang terdapat beberapa bangunan seperti Monumen Jam Pasar Gede, Vihara, Vihara, Masjid, Gereja dan Lithang atau Pura. Pulau ini memiliki hutan dengan tumbuhan berbentuk Raflesia yang dijaga oleh burung Garuda.
Kondisi air sungai Pepe Solo tenang pada malam pertama Grebeg Sudiro 2023 dengan ketinggian air sekitar dua meter di atas dasar sungai. Tapi baunya tidak enak di sepanjang sungai.
Salah seorang peserta, Slamet, 35, mengaku tertarik menjajal wisata perahu hias di acara Grebeg Sudiro Solo. Dia membawa istrinya Anisah dan bayi mereka Ilham (3) bersamanya. Mereka tertarik datang setelah melihat konten tentang kapal wisata di Instagram.
“Penasaran, anaknya mau bangun. Lampu di kapal itu menarik tapi tanpa sampah yang bau,” katanya. Slamet berharap Kali Pepe sering dibersihkan agar lebih menarik sebagai tujuan wisata.
Saiful, salah satu anggota panitia Grebeg Sudiro mengatakan, kondisi kunjungan tidak terlalu ramai. “Mungkin saya akan mencoba untuk mengetahui untuk beberapa hari ke depan apakah saya akan datang ke sini,” katanya.
Ia menjelaskan, biasanya ramai saat akhir pekan. Penumpang perahu bisa mengantre selama satu jam. Yang tersibuk biasanya dimulai pada pukul 19.00 WIB.
Source: news.google.com