Gelombang laut di pantai selatan Garut sangat tinggi - WisataHits
Jawa Barat

Gelombang laut di pantai selatan Garut sangat tinggi

Hingga saat ini aktivitas wisata di pantai selatan Kabupaten Garut masih berlangsung

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT — Tingginya gelombang laut di pesisir selatan Jawa Barat (Jawa Barat) tidak hanya terjadi di Kabupaten Pangandaran. Gelombang laut juga dinilai sangat tinggi di Kabupaten Garut.

Kepala Satuan Polisi Air dan Udara (Kasatpolairud) Polisi Resor (Polres) Garut, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Adnan Muttaqien mengatakan, kondisi gelombang saat ini di wilayah pesisir Garut sangat tinggi dengan ketinggian 4-. 6 meter. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), kondisi ini diperkirakan terjadi dalam tiga hari ke depan. “Tapi sejauh ini masih menguntungkan,” katanya, Selasa (30/8/2022).

Berdasarkan video yang beredar di media sosial, gelombang tinggi terjadi di pantai selatan Kabupaten Garut di Pantai Sayang Heulang. Airnya bahkan menyentuh pendopo di pantai di objek wisata ini.

Adnan mengatakan air menyentuh pendopo karena ombak menghantam tembok. Hal ini menyebabkan air naik. Namun, kata dia, air tidak sampai ke pendopo di pinggir pantai. “Kejadiannya sekitar jam 9 pagi tadi, sekarang sudah kondusif,” katanya.

Ia mengimbau kepada wisatawan untuk sementara menjauh dari kawasan pesisir. Nelayan yang biasanya beroperasi di pantai juga diminta untuk tidak beroperasi untuk sementara waktu: “Paling tidak untuk tiga hari ke depan akan sangat tinggi,” katanya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut Satria Budi membenarkan tingginya gelombang yang menerjang Pantai Sayang Heulang. Namun, menurut dia, gelombang tersebut tidak berdampak signifikan dan tidak menimbulkan korban jiwa. “Kerusakannya ada karena paviliunnya dari kayu. Tapi dia tidak terlalu besar,” katanya.

Menurutnya, aktivitas wisata di pantai selatan Kabupaten Garut masih berlangsung. Namun, dia mengimbau kepada wisatawan untuk selalu berhati-hati. Pada hari yang sama, gelombang tinggi dilaporkan terjadi di beberapa pantai di Kabupaten Pangandaran pada Selasa sore. Akibatnya, terjadi gelombang pasang yang mencapai stand di pinggir sejumlah pantai di Kabupaten Pangandaran.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pangandaran Kustiman mengatakan bencana banjir terjadi di pantai Batukaras, Legokjawa, Batu Hiu dan Desa Wisata pada Selasa sore, menurut laporan yang diterima. Namun, menurut laporan sementara, tidak ada kerugian material dan tidak ada korban jiwa akibat kejadian tersebut. “Hasil pantauan tim di lapangan, tidak ada laporan kerugian material dan mengancam jiwa. Hanya kursi dealer yang terkena air. Biasa saja,” ujarnya saat dikonfirmasi Republika.

Menurutnya, gelombang pasang yang tidak terduga terjadi di Pantai Batu Hiu. Di pantai, ombak air memenuhi tempat parkir dan warung pinggir jalan. Diperkirakan ketinggian gelombang air di Pantai Batu Hiu mencapai 6 meter. Namun, ketinggian air yang menerjang daratan tidak lebih dari 30 sentimeter.

Meski demikian, aktivitas pariwisata dan masyarakat di Pantai Batu Hiu tetap berjalan normal. Sejauh ini belum ada rekomendasi untuk menutup objek wisata tersebut.

Kustiman mengatakan, gelombang pasang terjadi di sejumlah tempat di luar perkiraan. Menurut dia, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebenarnya memberikan informasi prakiraan banjir pada 30 Agustus 2022. Namun, BMKG tidak memberikan peringatan dini.

“BMKG merekomendasikan bahwa ketinggian gelombang mungkin mencapai 4 hingga 6 meter pada 30 Agustus. Ini sedikit lebih tinggi dari biasanya, yaitu 2 hingga 4 meter. Namun, BMKG tidak mengeluarkan peringatan dini,” katanya.

Ia mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan waspada. Pasalnya, kondisi cuaca ekstrem bisa diperkirakan hingga awal September.

Source: www.republika.co.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button