Fragmen Tari Mahabharata Menjadi Ikon Puncak Suroloyo di Bukit Menoreh - WisataHits
Yogyakarta

Fragmen Tari Mahabharata Menjadi Ikon Puncak Suroloyo di Bukit Menoreh

KULON PROGO, KOMPAS.com – Balet Suroloyo Wrehaspati menjadi salah satu ikon objek wisata Puncak Suroloyo, Dusun Keceme, Desa Gerbosari, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Pertunjukan berlangsung secara terbuka di tempat wisata tertinggi di Kulon Progo ini. Penduduk setempat dan pengunjung menyaksikan pertunjukan tersebut.

“Ini kegiatan outdoor pertama pascapandemi,” kata Kepala Biro Kebudayaan Kulon Progo Niken Probolaras, Sabtu (30/7/2022).

Baca juga: 5 Tempat Wisata di Pari Klegung, Kulon Progo Makan dan Jalan-jalan ke Museum

Suroloyo Wrehaspati bercerita tentang Lembu Andini yang berusaha menaklukkan langit tempat Sang Hyang Manikmaya berada.

Prabu Patannam yang mengirim Lembu Andini tidak menyangka Manikmaya begitu sakti. Lembu Andini dan bala bantuannya dengan mudah dikalahkan.

Balet Dukung Wisata Puncak Suroloyo

Balet diluncurkan pada 21 Maret 2021 oleh Dinas Kebudayaan Kulon Progo. Produk budaya dalam tarian ini dikemas oleh pemerintah untuk menunjang pariwisata di Puncak Suroloyo dan sekitarnya.

Namun, pada awal peluncurannya, balet diadakan di gedung dengan penonton terbatas dan dapat diikuti secara langsung on line.

Baca juga: Puncak Suroloyo, Senja Indah di Atap Pegunungan Menoreh

Setelah konsesi diberikan oleh pemerintah, karya ini mulai diperlihatkan kepada publik.

“Mudah-mudahan bisa diadakan secara rutin ke depannya,” kata Niken.

Pertunjukan di Puncak Suroloyo bertepatan dengan Tahun Baru Islam, 1 Muharram atau juga dikenal sebagai 1 Suro.

Sore hari di Puncak Suroloyo.KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Sore hari di Puncak Suroloyo.

Pemilihan venue pertunjukan di Puncak Suroloyo ini karena ada beberapa kegiatan di Suro 1 yang mengumpulkan banyak orang.

Diantaranya adalah benda-benda pusaka Keraton Yogyakarta. Saat itu warga Keceme berasal dari berbagai daerah. Kunjungan wisatawan juga biasanya meningkat karena hari libur.

“Memang saat ini tidak banyak orang, mungkin karena masih suasana pandemi,” kata Wruhantoro, Kepala Lembaga Adat, Tradisi, Budaya dan Seni Biro Kebudayaan dan Kebudayaan Kulon Progo.

Baca Juga: Puncak Suroloyo, Tempat Melihat Kemegahan Candi Borobudur

Ia melanjutkan, sebelum pandemi, Puncak Suroloyo sangat ramai saat suro. Namun, saat ini cukup longgar.

Sebut saja Kulon Progo sebenarnya memiliki balet yang juga mendukung keberadaan objek wisata.

Beberapa di antaranya adalah balet Sugriwo Subali yang sering dibawakan di Gua Kiskendo di Girimulyo. Lalu ada Fire Ballet di Bukit Menoreh yang mendukung banyak tempat wisata di perbukitan.

Kali ini Fragmen Tari Suroloyo Wrehaspati yang bertujuan untuk menunjang pariwisata di Puncak Suroloyo dan sekitarnya.

Baca Juga: Pari Klege di Kulon Progo Jogja, Wisata Kuliner Alam Terbuka Untuk Penyembuhan

Selain itu, ada pula Nyi Ageng Serang Ballet sebagai penunjang pariwisata di Kabupaten Kalibawang.

dapatkan pembaruan pesan yang dipilih dan berita terkini setiap hari dari Kompas.com. Jom join grup Telegram “Kompas.com News Update” caranya klik link lalu join. Anda harus terlebih dahulu menginstal aplikasi Telegram di ponsel Anda.

Source: travel.kompas.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button