Dengan banyak potensi wisata, Gunungkidul sebagai Bali berikutnya bukan tidak mungkin - WisataHits
Yogyakarta

Dengan banyak potensi wisata, Gunungkidul sebagai Bali berikutnya bukan tidak mungkin

harianjogja.com, JOGJA – Kondisi pariwisata di kawasan Gunungkidul mulai tumbuh dan bangkit pasca dilanda pandemi Covid-19. Eksotisme panorama alam di Gunungkidul dinilai layak menjadi The Next Bali.

Bupati Gunungkidul Sunaryanta mengatakan, pertumbuhan ekonomi Gunungkidul tidak hanya ditopang oleh sektor pertanian, peternakan dan UMKM tetapi juga didorong oleh sektor pariwisata. Kondisi ini tidak terlepas dari kekayaan alam Gunungkidul yang melahirkan destinasi wisata baru.

“Memang potensi sumber daya alam di Gunungkidul sangat luar biasa. Tinggal bagaimana penanganannya ke depan,” kata dia di sela peluncuran buku Gunungkidul The Next Bali di Balai Budaya Wonosari, Jumat (19/8/2022).

Destinasi wisata baru bermunculan tidak hanya di kawasan geopark gunung purba, mulai Gua Pindul, Gua Jomblang, Air Terjun Sri Gethuk dan Desa Wisata Nglangeran, tetapi juga wisata pantai yang tak kalah eksotis. Ia berharap pemerintah pusat mulai memperhatikan Gunungkidul karena wilayah DIY terbesar memiliki banyak potensi pengembangan.

“Potensi di utara dan timur belum dimanfaatkan secara maksimal. Ini berbeda dengan pembangunan yang dilakukan pemerintah pusat di selatan,” kata Sunaryanta.

Penulis buku Gunungkidul: The Next Bali yang juga Komisaris BCA, Cyrillus Harinowo, mengakui bahwa kekayaan alam di Gunungkidul tidak kalah indahnya dengan destinasi wisata terkenal di Indonesia, seperti Bali dan Mandalika. Sayangnya, lanjut Cyrillus, potensi besar Gunungkidul belum banyak mendapat perhatian dari pemerintah.

Ia mengatakan, potensi wisata yang beragam di Indonesia memerlukan sentuhan perhatian dan kepedulian dari banyak pihak untuk bangkit sebagai tujuan wisata populer. Dengan munculnya Gunungkidul sebagai destinasi wisata baru, pihak swasta dan pemerintah, baik lokal maupun pusat, memainkan peran penting dalam tahap pengembangan destinasi tersebut.

Ia mengaku berani meneliti buku tersebut dan mencoba membuka mata pemerintah. Selama ini setelah Bali, pemerintah pusat hanya membicarakan Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo dan Toba dalam pengembangan pariwisata. “Sementara Gunungkidul tidak pernah dibahas. Pemerintah tidak menunjukkan (Gunungkidul) sebagai The Next Bali,” katanya.

Menurutnya, diperlukan pendekatan yang lebih strategis untuk menjaga keberlangsungan dan keberlanjutan pembangunan pariwisata di Gunungkidul dibandingkan The Next Bali.

“Saya sangat bangga karena BCA adalah salah satu pemain sejarah yang dominan di balik pariwisata Gunungkidul. Sangat mungkin kawasan ini akan berkembang pesat mengingat masih banyak destinasi wisata yang bisa dikembangkan,” ujarnya.

Inge Setiawati, Executive Vice President CSR BCA, mengatakan potensi keindahan sumber daya alam menjadi salah satu motor penggerak bank untuk memberdayakan penggiat sektor pariwisata di Gunungkidul. Gunungkidul tidak lagi dikenal sebagai daerah gersang, sebaliknya Gunungkidul sudah dikenal sebagai kawasan wisata yang indah.

“Kami berkomitmen untuk lebih mengembangkan pariwisata lokal dan menjelajahi desa-desa dengan potensi yang beragam untuk menjadi destinasi kelas dunia. Kami ingin terus menemukan dan mengembangkan Bali berikutnya untuk kepentingan kedaulatan Indonesia di usia 77 tahun ini,” harap Inge. *

Source: jogjapolitan.harianjogja.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button