Feri dirancang untuk transportasi wisata - WisataHits
Jawa Tengah

Feri dirancang untuk transportasi wisata

BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Penyeberangan perahu di Desa Ngelo, Kecamatan Margomulyo, Bojonegoro terlihat menarik. Desain seperti transportasi wisata. Tempat duduk diatur berjajar di atas perahu dengan pelampung. Menariknya, feri tersebut tidak melayani kendaraan yang melintas.

Angkutan air ini membawa warga ke Kecamatan Kradenan, Blora, Jawa Tengah. Konsep tersebut diusung melintasi Sungai Solo dengan perahu wisata. “Ya, konsepnya adalah perahu wisata yang dikelola oleh kelompok pemuda,” kata Agus Suprapto, pengelola perahu.

Menurutnya, inisiatif penyeberangan yang nyaman dan aman dilatarbelakangi oleh banjir besar tahun 2007 lalu. Perahu itu tenggelam dengan seorang warga sebagai korban. Jadi perahu itu dipoles dengan cat dan dilengkapi dengan tempat duduk dan naungan.

Namun, menurut Agus, jumlah alat pengaman perlu ditambah karena hanya ada lima. Ia mencoba meminta bantuan tambahan kepada Dinas Perhubungan Bojonegoro, namun tidak terealisasi.

“Kami sudah mengajukan permintaan tambahan, tapi sampai sekarang belum dikabulkan,” jelasnya.

Agus mengatakan ada kapal penyeberangan bermotor dan juga kapal wisata. Namun, perahu itu tidak besar. Namun perlu usaha ekstra karena perahunya tidak besar dan aksesnya curam. “Saat menyeberang sepeda motor butuh keberanian, saat berani harus menyeberang,” jelasnya. (Lukas/rij)

BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Penyeberangan perahu di Desa Ngelo, Kecamatan Margomulyo, Bojonegoro terlihat menarik. Desain seperti transportasi wisata. Tempat duduk diatur berjajar di atas perahu dengan pelampung. Menariknya, feri tersebut tidak melayani kendaraan yang melintas.

Angkutan air ini membawa warga ke Kecamatan Kradenan, Blora, Jawa Tengah. Konsep tersebut diusung melintasi Sungai Solo dengan perahu wisata. “Ya, konsepnya adalah perahu wisata yang dikelola oleh kelompok pemuda,” kata Agus Suprapto, pengelola perahu.

Menurutnya, inisiatif penyeberangan yang nyaman dan aman dilatarbelakangi oleh banjir besar tahun 2007 lalu. Perahu itu tenggelam dengan seorang warga sebagai korban. Jadi perahu itu dipoles dengan cat dan dilengkapi dengan tempat duduk dan naungan.

Namun, menurut Agus, jumlah alat pengaman perlu ditambah karena hanya ada lima. Ia mencoba meminta bantuan tambahan kepada Dinas Perhubungan Bojonegoro, namun tidak terealisasi.

“Kami sudah mengajukan permintaan tambahan, tapi sampai sekarang belum dikabulkan,” katanya.

Agus mengatakan ada kapal penyeberangan bermotor dan juga kapal wisata. Namun, perahu itu tidak besar. Namun perlu usaha ekstra karena perahunya tidak besar dan aksesnya curam. “Saat menyeberang sepeda motor butuh keberanian, saat berani harus menyeberang,” jelasnya. (Lukas/rij)

Source: radarbojonegoro.jawapos.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button