Efek dan peluang G20 untuk wilayah metropolitan Malang - WisataHits
Jawa Timur

Efek dan peluang G20 untuk wilayah metropolitan Malang

G20 selesai saja, kinerja high profile meeting ini berlangsung pada tanggal 15-16 November 2022, berbagai kesepakatan telah dibuat antara lain Pernyataan oleh Kepala Negara atau Pemerintahan G20 bersama-sama dengan komitmen pada tingkat menteri atau kelompok kerja. Pelaksanaan kepresidenan G20 diharapkan membawa manfaat ekonomi (bersama dengan manfaat di bidang lain) dalam jangka pendek, menengah, atau panjang. Dalam jangka pendek, dampak yang paling terasa adalah pertumbuhan ekonomi di sektor akomodasi, transportasi dan logistik serta peningkatan visa pemerintah. Kemudian, dalam jangka menengah, pemulihan ekonomi di sektor pariwisata harus dipercepat. Mungkin ini salah satu hal menarik yang bisa diambil dari Malang Raya jika dikaitkan dengan acara G20 dan engagement yang dihasilkan.

Para menteri pariwisata yang menghadiri pertemuan tingkat menteri G20 sepakat Kebijakan Bali terdiri dari 5 titik. Kemudian bila dikaitkan dengan Malang Raya,

Pertama, Investasi sumber daya manusia di Malang Raya sangat mungkin untuk terus digenjot. Keberadaan SMK terkait pariwisata cukup luas dan tentunya juga relevan dengan sektor industri kreatif. SMC perhotelan, katering, dan pertanian yang mendukung industri kreatif sangat beragam, termasuk ketersediaan pabrik pelatihan, seperti hotel mini juga tersedia. Perguruan tinggi berbasis pariwisata juga tersedia dalam spektrum yang semakin beragam, seperti: B. Program studi yang dikelola oleh Universitas Merdeka Malang, Universitas Brawijaya atau Politeknik Negeri Malang yang berupaya menggabungkan pariwisata dengan bahasa asing, tentu mendorong Pariwisata Malang Raya yang mendunia. Termasuk program studi memengaruhi dikelola oleh berbagai universitas di Malang Raya.

Kedua, Inovasi, digitalisasi dan industri kreatif. Malang merupakan tempat berkumpulnya para pelaku industri kreatif, salah satunya subsektor game dan animasi yang berkembang cukup pesat, salah satunya dengan dukungan hadirnya berbagai SMK dan Perguruan Tinggi. memengaruhi dengan bidang ini. Ekosistem mulai terbentuk dengan baik. Infrastruktur fisik yang menarik adalah keberadaan PKS yang berdiri megah, harapan dan kehumasannya kemegahan ini memang akan melahirkan talenta-talenta muda yang bekerja di berbagai subsektor industri kreatif. Diantaranya adalah pengembang game dan animasi, kerajinan tangan dan seni kuliner. Cara gerabah Dinoyo mendunia, ekspor keripik tempe atau produk lainnya “tersebar” di Malang Raya.

Ketiga, Pemberdayaan perempuan dan pemuda. Ada banyak contoh bagaimana pemangku kepentingan pariwisata ini melibatkan perempuan, khususnya dalam kegiatan pendukung pariwisata seperti B. dalam penyediaan makanan dan minuman, pekerja di hotel dan tamu rumah. Termasuk karyawan dan pengusaha di industri kreatif. Generasi muda mengembangkan wisata ramah lingkungan di Pantai Tiga Warna, kafe Sawah Pujon Kidul dan beberapa desa wisata yang ada merupakan representasi generasi muda yang terus tumbuh dan berpartisipasi dalam pengembangan pariwisata.

Keempat, Aksi nyata terhadap perubahan iklim, konservasi keanekaragaman hayati dan ekonomi sirkular. Upaya tersebut benar-benar dilakukan, seperti B. TPA di Kepanjen yang dapat menghasilkan listrik 500-700 watt, dan TPA Supiturang yang dapat mendorong penggunaan energi terbarukan. Ini masih matang, tapi ini awal yang baik.

Kelima, Pemerintahan dan Investasi. Tata kelola di tingkat kabupaten/kota tentu saja telah diupayakan dengan sebaik-baiknya, meskipun perlu diperkuat dan ditingkatkan. Menarik bagaimana sinergi di tingkat klaster yang terdiri dari beberapa kabupaten dan kota seperti Malang Raya bahkan bisa terkoneksi dengan Pasuruan dan Probolinggo. Upaya komunikasi, kerja sama dan sinergi yang efektif harus dilakukan. Tata kelola tingkat klaster (misalnya bekas tempat tinggal) merupakan hal yang menarik untuk diwujudkan. Dan investasi perlu dipertimbangkan dengan cermat. Sebagai contoh mewujudkan hotel bintang 5 di Malang, memberikan pelajaran berharga bagi Malang Raya bagaimana menyelenggarakan MICE di Malang Raya. Jika kita menginginkan acara MICE dalam skala yang lebih besar lagi, inilah saatnya kita meningkatkan perangkat keras dan infrastruktur lunak agar tersedia dengan baik. Meski butuh beberapa saat.

Ada satu catatan yang menjadi semangat G20 yang menarik, yaitu bagaimana posisi kepresidenan Indonesia di tengah perang antara Ukraina dan Rusia mampu meredakan ketegangan, menjadi sesuatu yang cair, humanistik dan menjadi hari yang “bahagia” sebagai negara. pemimpin. Presiden Macron siap berangkat dari GWK ke Politeknik Pariwisata Bali sambil menggendong bayi laki-laki perdana menteri Bali, Kanada, dan Inggris yang menggemaskan sambil minum kopi dan menyajikan gala dinner bergengsi yang membuat para kepala negara takjub, bahagia, dan santai. Tidak selalu harus kaku dan sangat formal. Selanjutnya, semudah Pak Jokowi mengawal Presiden Joe Biden yang nyaris jatuh di Balai Taman Hutan Raya Ngurah Rai, tapi itu catatan manusia yang sarat nilai. Dengan suasana yang tidak kaku ini, ia berhasil melewatinya Deklarasi Kepala Negara dan Pemerintahan G20 di Bali yang tentunya bukan sekedar kewajiban politik. Namun, dapat diwujudkan dalam tindakan nyata (prestasi kongkrit) dalam bentuk 140 proyek bilateral dan $309,6 miliar, meskipun itu bukan satu-satunya harapan. Efek jangka menengah dan panjang dapat dicapai yang lebih terlihat oleh masyarakat luas, meskipun ini tidak mudah. Upaya mewujudkan arsitektur global, transisi energi dan transformasi digital dapat dilaksanakan dengan baik. Semoga semangat yang baik ini menjadi contoh yang baik bagi kita untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik. Pulih bersama, pulih lebih kuatitu bukan hanya topik tanpa makna.

*Pengamat Ekonomi Pariwisata & Dosen Politeknik Negeri Malang

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button