Dulu ramai, 5 tempat wisata 'bekas' kini tinggal kenangan - WisataHits
Jawa Barat

Dulu ramai, 5 tempat wisata ‘bekas’ kini tinggal kenangan

Jakarta, CNBC Indonesia – Indonesia memiliki banyak tempat wisata mulai dari yang bertema alam taman rekreasi alias tempat bermain seperti Dufan di Jakarta dan Waterbom Bali.

Namun, berbeda dengan Dufan atau Waterbom Bali yang masih menjadi destinasi populer warga, beberapa taman bermain berikut ini justru mati. Mereka meninggal karena berbagai alasan, dari pandemi hingga kebangkrutan perusahaan.

Berikut 5 tempat wisata ‘bekas’ yang dulu ramai namun kini terbengkalai dan sepi:

IKLAN

GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN

1. Taman Air Snowbay





Pekerja melaksanakan rancangan proyek revitalisasi Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Senin (24/1/2022).  Snowbay Waterpark dulunya dikenal sebagai wahana permainan anak-anak yang populer, sayangnya kolam renang dengan berbagai wahana tersebut harus ditutup selama hampir 2 tahun karena COVID-19.  Beberapa kondisi fisik yang terabaikan dapat dilihat pada titik ini, mulai dari pintu masuk tiket dan rak penyimpanan.  Kondisi Snowbay Waterpark saat ini memang terbengkalai karena sudah lama ditutup.  Sejumlah kolam dibiarkan saja hingga airnya keruh.  Terlihat juga toko-toko yang biasa menjual perlengkapan renang dan memasak juga tutup.  Snowbay Waterpark, dikutip dari situs tamanmini.com, pada awalnya dirancang khusus sebagai taman rekreasi petualangan kelas dunia dengan konsep gunung salju.Taman seluas 3 hektar ini dibangun pada tahun 2008 dan dibuka oleh Ketua Yayasan Harapan Kita, Hj. Siti Hardiyaanti Rukmana pada 19 April 2009. Sebelumnya taman ini adalah Taman Rekreasi Ambar Tirta.  (CNBC Indonesia/Tri Susilo)Foto: State of SnowBay Waterpark di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Senin (24/1/2022). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Pekerja melaksanakan rancangan proyek revitalisasi Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Senin (24/1/2022). Snowbay Waterpark dulunya dikenal sebagai wahana permainan anak-anak yang populer, sayangnya kolam renang dengan berbagai wahana tersebut harus ditutup selama hampir 2 tahun karena COVID-19. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Apakah Anda ingat Snowbay Waterpark? Terletak di kompleks Taman Mini Indonesia Indah (TMII), taman air ini memiliki luas 3 hektar. Namun, Snowbay harus berhenti beroperasi karena pandemi Covid-19 dan TMII resmi diambil alih oleh pemerintah.

Dibangun pada tahun 2008, objek wisata “bekas” ini dikunjungi banyak orang saat masih beroperasi, karena memiliki fasilitas dan wahana yang lengkap. Dua wahana yang paling terkenal adalah seluncuran badai dan lari keren

Seiring dengan renovasi TMII, diumumkan pula bahwa Snowbay Water Park yang sudah dua tahun tidak digunakan akan dialihfungsikan menjadi tempat parkir.

2. Taman Pemuda Surabaya





Taman Remaja Surabaya.  (Deny Prastyo Utomo/detikcom)Foto: Taman Pemuda Surabaya. (Deny Prastyo Utomo/detikcom)
Taman Remaja Surabaya. (Deny Prastyo Utomo/detikcom)

Mungkin hampir semua warga Surabaya pernah mengunjungi Surabaya Youth Park (TRS) yang dibangun pada tahun 1971. Di masa jayanya, pengunjung bisa menikmati 20 wahana yang ada di sana.

Namun, taman hiburan bersejarah ini hanya tinggal kenangan setelah ditutup oleh pemerintah kota setempat pada tahun 2018. Pasalnya, kerja sama dengan pengelola sudah berakhir.

Di sisi lain, manajemen yakni PT Sasana Taruna Aneka Ria (STAR), dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga Surabaya. Jadi mereka tidak punya pilihan selain menjual aset mereka kepada pihak ketiga untuk menutupi semua kewajiban mereka.

Meski sudah tidak digunakan lagi, warga setempat mengaku masih senang mendengarkan kebisingan keramaian dan alunan musik TRS di malam hari.

3. Taman Festival Bali

Bali Festival Park yang terletak di Denpasar ini sempat ramai dikunjungi wisatawan lokal maupun mancanegara beberapa tahun lalu. Namun, tempat ini sekarang seperti rumah hantu karena dipenuhi tanaman merambat, semak belukar dan banyak coretan di dinding bangunan yang ditinggalkan.

Terletak tidak jauh dari Pantai Sanur di Bali, tempat ini konon pernah menjadi taman festival yang sangat megah dan besar pada zamannya. Namun karena krisis, Festival Taman harus berhenti beroperasi pada 1999, meski baru dibuka selama dua tahun.

Menariknya, setelah terbengkalai, Bali Festival Park ini menjadi tempat wisata horor karena suasananya yang mencekam. Bahkan, pengunjung yang ingin melakukan wisata horor di sini akan dikenakan biaya masuk sebesar 10.000 rupee.

4. Desa Gajah Negeri Ajaib





Keadaan Desa Gajah Negeri Ajaib yang terbengkalai tahun 2019. (Yudha Maulana/detikcom)Foto: Kondisi Desa Gajah Wonderland yang terbengkalai tahun 2019. (Yudha Maulana/detikcom)
Keadaan Desa Gajah Negeri Ajaib yang terbengkalai tahun 2019. (Yudha Maulana/detikcom)

desa gajah pernah memenuhi pada waktunya. Kawasan wisata keluarga seluas 150 hektar ini pernah dipagari dengan ikon patung gajah di pinggir jalan. Tempat ini juga menawarkan wahana dan taman rekreasi air.

Namun, tempat wisata di Kabupaten Bandung Barat tersebut telah ditutup karena bangkrut sejak tahun 2017. Kawasan itu terbengkalai sehingga berubah menjadi tempat angker karena terabaikan.

Mirip dengan Bali Festival Park, Kampung Gajah kini digunakan oleh wisatawan pecinta horor untuk menguji keberanian mereka.

5. Taman Air Fantasi Depok





Depok Fantasy Waterpark (Screenshot via Twitter @depokfantasi1)Foto: Depok Fantasy Waterpark )Screenshot via Twitter @depokfantasi1)
Depok Fantasy Waterpark (Screenshot via Twitter @depokfantasi1)

Depok Fantasi Waterpark atau yang juga dikenal dengan Aladin Waterpark dikabarkan ditutup setelah tersandung akibat pandemi. Pelopor taman rekreasi air di Kota Depok, Jawa Barat ini bahkan sudah rata dengan tanah.

Bahkan, sebelum ditutup, Aladin Waterpark yang berdiri sejak 2008, selalu ramai dikunjungi pengunjung, terutama anak-anak. Taman air yang sangat besar ini memiliki nuansa Timur Tengah dan memiliki berbagai macam wahana mulai dari seluncuran air yang tinggi, air mancur, ember tumpah, dan lain-lain.

[Gambas:Video CNBC]

(hsy/hsy)

Source: www.cnbcindonesia.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button