Dukung UMKM Bakpia Pathok Yogyakarta dengan tidak nego harga - WisataHits
Yogyakarta

Dukung UMKM Bakpia Pathok Yogyakarta dengan tidak nego harga

apahahabar.com, JAKARTA – Daerah Istimewa Yogyakarta, kota yang dikenal sebagai kota pelajar, memiliki wisata kuliner yang sangat digemari oleh wisatawan lokal maupun mancanegara.

Salah satunya adalah Bakpia, makanan asal China, Bakpia yang dulu bernama Tou Luk Pia (kue kacang hijau) yang dikembangkan di desa Pathuk Yogyakarta sejak tahun 1945.

Bakpia Pathok saat ini wajib dikunjungi oleh wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta dan mudah ditemukan di setiap sisi jalan.

Bu Aji, salah satu penjual bakpia pathok yang sudah 20 tahun membuat bakpia di rumah. Berawal dari modal 1 juta rupiah membuat bakpia, kini produksi bakpianya telah mencapai ribuan boks setiap tahunnya.

“Saya mantan karyawan dan kemudian saya disuruh mencari uang untuk dijual sendiri, siapa tahu itu bisa mengubah hidup saya, orang tua saya dulu membayar saya 1 juta rupiah, saya hanya memiliki segalanya menggunakan apa yang saya miliki di rumah,” kata Bu Aji, Jalan KH. A. Dahlan, Yogyakarta, Senin (17/10).

Toko bakpia pathok yang dikelola Bu Aji sempat mengalami penurunan penjualan di masa pandemi Covid-19, kata dia, namun bakpia yang dia jual dengan meninggalkannya di beberapa toko tidak laku.

“Juga ini vakum pascapandemi, 2 tahun tidak produksi sama sekali, sekarang baru mulai lagi setelah sumpah terakhir dan melakukan sedikit lagi,” kata Ibu Aji.

Bu Aji yang sudah tidak memiliki modal lagi untuk melanjutkan usahanya, menceritakan kepada saya bahwa ia dapat melanjutkan usaha setelah dua tahun tidak berproduksi dengan mengambil pinjaman dari koperasi UMKM.

“Ada koperasi yang meminjamkan kami untuk modal usaha kemarin setelah pandemi. Kami juga terbantu untuk dijual ke beberapa lokasi,” tambahnya.

Meski sudah kembali membuat bakpia, Bu Aji dan juga sekelompok pembuat bakpia mengeluhkan harga yang tidak sesuai dengan lonjakan bahan pokok saat ini.

“Ups kalau bilang bisa untung sekarang ketat banget soalnya semua bahannya mahal-mahal plus saya masih jualan bakpia sekarang,” ujarnya.

Menekankan harga bakpia pathok yang saat ini dinilai murah belum cukup untuk menutupi biaya produksi, ia juga mengimbau wisatawan lokal untuk tidak menawar harga bakpia yang dijual.

“Harga jual 1 box isi 15 bakpia, saya kasih 20.000 rupiah masih bisa nego, tidak bisa lagi saya jual kalau harga itu masih dianggap mahal,” tutupnya.

Source: apahabar.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button