Disparbud Jabar menyebut hal itu sebagai penyebab okupansi hotel dan kunjungan wisatawan tidak sesuai target - WisataHits
Jawa Barat

Disparbud Jabar menyebut hal itu sebagai penyebab okupansi hotel dan kunjungan wisatawan tidak sesuai target

RBG.ID, BANDUNG – Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jawa Barat Benny Bachtiar mengatakan prakiraan cuaca ekstrem menjadi penyebab skala kunjungan wisatawan dan okupansi hotel di Jawa Barat tidak mencapai target.

“Kemarin saya pantau wilayah timur hingga Kabupaten Garut, Tasik dan Pangandaran. Garut, tingkat okupansinya cukup tinggi, rata-rata hampir 90%, sekarang malah turun untuk wilayah Tasik, sekarang turun sekitar 30%,” ujarnya, Selasa (27/12).

Menurutnya, prakiraan cuaca gelombang besar yang dikeluarkan BMKG beberapa waktu lalu akan berdampak besar pada penurunan wisatawan di kawasan Pangandaran.

“Pangandaran lebih parah lagi, kemarin pas saya ke sana pas malam natal termasuk malam minggu sepi banget. Selama ini masih sepi, okupansi sekitar 30-40%, bahkan ada satu hotel di Surya Kencana yang tidak ada tamu saat saya ke sana,” ujar Benny.

Untuk itu, wisatawan dikatakan lebih cenderung memilih destinasi wisata buatan seperti pusat perbelanjaan di perkotaan Bandung atau Bogor daripada memilih wisata alam dalam kondisi tersebut.

“Wisatawan mengira destinasi buatan lebih aman dibandingkan wisata alam, mereka takut tanah longsor, takut tsunami, jadi mundur. Buktinya Pangandaran yang diperkirakan akan overcrowding justru sebaliknya,” ujarnya.

“Informasi tahun baru cukup banyak, tapi ada juga yang batal 20%. Karena kondisi cuaca BMKG angin barat kuat dan gelombang diprakirakan cuaca buruk, dikhawatirkan tsunami. Makanya mereka menahan diri untuk tidak mengunjungi Pangandaran,’ jelasnya.

Selain faktor cuaca, dia juga menyebut tingkat kunjungan wisatawan dan hunian hotel belum tercapai karena Jabar saat ini masih dalam situasi pemulihan ekonomi.

“Ekonomi masih dalam pemulihan. Saat turis datang, banyak yang tidak menginap. Jadi mereka tidak menggunakan fasilitas yang ada di hotel ini,” ujarnya.

Karena itu, kata Benny, pemerintah provinsi bersama pemerintah kota/pemkot melakukan koordinasi terlebih dahulu.

Ia mengaku telah meminta kepada pemerintah daerah yang memiliki destinasi wisata alam untuk lebih memperhatikan, baik dari segi SOP maupun pelayanan untuk menghadapi persiapan jika suatu saat terjadi bencana.

Dengan begitu, Benny berharap masyarakat tidak takut berwisata ke alam. Namun, ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk mempersiapkan diri dan segala perlengkapan sebelum melakukan perjalanan ke tempat wisata yang dituju.

“Yang paling penting jangan khawatir berwisata di Jabar, kami dan Pemkab/Kota sudah berkoordinasi untuk keamanan dan lain-lain, termasuk SOP kalau-kalau terjadi apa-apa. Yang penting wisatawan sudah mempersiapkan diri dengan baik,” pungkas Benny. (Tn)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button