Dinas Pariwisata Bantul akan membuka jalur Transjogja ke objek wisata - WisataHits
Yogyakarta

Dinas Pariwisata Bantul akan membuka jalur Transjogja ke objek wisata

WAKTU INDONESIA, BANTUL – Dinas Pariwisata Bantul akan membuka jalur baru menuju tempat wisata bersama dengan dinas transportasi DIY. Hal ini dikarenakan belum adanya angkutan umum menuju objek wisata di Bantul. Padahal potensi wisatawan yang menggunakan angkutan umum cukup besar. Terutama untuk wisatawan perorangan.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul, Kwintarto Heru Prabowo menjelaskan, meski banyak destinasi wisata di Bantul, namun belum ada angkutan umum yang menuju ke tempat wisata tersebut. Akibatnya, sulit untuk berpindah dari satu objek wisata ke objek wisata lainnya. Kondisi ini sering dikeluhkan oleh wisatawan.

“Transportasi online juga tidak bisa menyelesaikan masalah ini setelah sinyal tidak stabil di beberapa objek wisata,” ujarnya, Jumat (16/12/2022).

Masuknya layanan Transjogja ke wilayah Bantul bisa menjadi solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Secara resmi, layanan Transjogja menuju Bantul ditandai dengan dibukanya jalur Terminal Malioboro – Palbapang. Padahal sebelumnya beberapa jalur Transjogja telah melewati wilayah Bantul.

Terutama daerah yang berbatasan dengan kota Yogyakarta. Diantaranya Tirtonirmolo dan Tamantirto Kasihan serta Panggungharjo dan Bangunharjo Sewon. Selain itu, kawasan Banguntapan di Jalan Lingkar Timur merupakan kawasan pertumbuhan bagi sektor bisnis dan pendidikan.

Berawal dari jalur yang sudah ada, Dinas Pariwisata Bantul bersama Dinas Perhubungan DIY akan menambah jarak tempuh jalur tersebut. Rute yang melewati Tirtonirmolo akan ditambah menuju Kasongan. Sedangkan rute menuju Terminal Palbapang akan ditambah ke Terminal Imogiri.

Hanya tersedia 8 armada khusus untuk rute Terminal Maliobiro – Palbapang. Namun, Dishub DIY bersedia menambah jumlahnya jika jumlah penumpang bertambah. Dalam jangka panjang, jalur tersebut akan diperluas hingga objek wisata hutan pinus Mangunan.

Sementara itu, sedang dilakukan kajian untuk objek wisata di kawasan pantai selatan. Sebelumnya, ada angkutan umum swasta yang melayani trayek tersebut, namun ditutup karena jumlah penggunanya yang menurun. Namun, jalur tersebut dapat dibuka kembali dengan mempertimbangkan pengurangan kemacetan.

Lebih lanjut Kwintarto menjelaskan, rencana ini tidak lepas dari upaya mendukung kebijakan Pemda DIY dalam mendorong pembangunan di wilayah selatan. Pembukaan rute ini juga mendukung kehadiran NYIA dan JJLS. Sebagai infrastruktur yang handal untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi di wilayah selatan.

Keberadaan kedua infrastruktur ini harus dimanfaatkan secara optimal oleh 3 kabupaten di wilayah selatan DIY untuk meningkatkan pendapatan sebagai sumber pembangunan. Jalur Transjogja diharapkan menjadi salah satu upaya untuk memaksimalkan pendapatan karena dapat menjadi penghubung antara NYIA dengan wilayah selatan DIY yang dilalui JJLS. Langkah ini juga mendukung upaya kerjasama antar daerah di DIY Region Selatan. Masing-masing Kabupaten Kulon Progo, Bantul dan Gunung Kidul melalui pembentukan poros Gunung Kuntul.

**) Ikuti berita terbaru KALI Indonesia di Berita Google

Klik tautan ini dan jangan lupa untuk mengikutinya.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button