Desa Wisata Sudaji Bali menerapkan konsep community tourism terbaik - WisataHits
wisatahits

Desa Wisata Sudaji Bali menerapkan konsep community tourism terbaik

Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno mendukung pengembangan pariwisata masyarakat di Desa Wisata Sudaji di Kabupaten Buleleng, Bali.

Menparekraf Sandiaga, usai mengunjungi desa wisata Sudaji yang masuk dalam 50 besar desa wisata terbaik Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022, mengatakan pada Jumat (19/8/2022) bahwa desa ini dikelola dengan baik oleh para pemuda desa. Desa.

Desa Wisata Sudaji Bali menerapkan konsep community tourism terbaikDesa Wisata Sudaji Bali menerapkan konsep community tourism terbaik, foto: Kemenparekraf

Selain itu, mereka mengutamakan kearifan lokal yang ada dan menjadikan Desa Wisata Sudaji sebagai keraton yang hijau dan lestari.

“Inilah konsep wisata komunitas terbaik yang bisa kita tunjukkan pada dunia”,

kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Desa Wisata Sudaji merupakan salah satu desa tertua yang namanya berawal dari nama “Sari Aji” dan diubah menjadi Sudaji.

Sudaji sendiri memiliki arti “Suda” yang berarti bersih dan “Aji” berarti mengajar.

Desa Wisata Sudaji dapat ditempuh menggunakan kendaraan roda empat sejauh 97,4 kilometer atau kurang lebih 2 jam 40 menit dari pusat kota Denpasar.

Sesampainya di desa, wisatawan disuguhi panorama alam perbukitan yang indah dan jernihnya air yang mengalir di sekitar persawahan.

Ada juga hutan buatan yang disebut hutan Namaste yang digunakan untuk kegiatan meditasi di hutan, di mana bentuk pohonnya terlihat seperti gua atau pintu.

Masyarakat Desa Wisata Sudaji tetap menjaga dan melestarikan seni budaya yang ada.

Salah satunya adalah Tari Prabawaning Sudaji yang dibawakan dalam kesempatan ini untuk menyambut kedatangan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di desa tersebut.

Tarian ini menceritakan kegiatan masyarakat desa yang bercocok tanam menurut tradisi Bali.

Tari Prabawaning Sudaji dibawakan oleh anak-anak muda desa Sudaji.

Selain itu, ada atraksi tari Baleganjur Tunjung Sakti yang dihadiri Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga.

Salah satu tarian kreasi ini melambangkan kebangkitan dan memiliki nilai estetika yang tinggi.

Desa Wisata Sudaji juga menyelenggarakan acara tahunan yaitu “Festival Bukakayang berlangsung pada setiap bulan purnama atau Sasih Karo, sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan tanah yang subur dan hasil panen yang melimpah.

Desa Sudaji merupakan desa dengan iklim tropis dan memiliki lahan pertanian dan perkebunan yang subur. Oleh karena itu cocok dikembangkan untuk berbagai tanaman seperti padi, kacang-kacangan dan tanaman hortikultura lainnya.

Jenis buah yang paling berkembang adalah durian bangkok, mangga, rambutan dan manggis.

“Yang menarik dari Desa Wisata Sudaji adalah kekuatan pertanian yang terus tumbuh dan berkembang.

Desa wisata Sudaji ini juga bisa menjadi pilar kekuatan dan ketahanan pangan tidak hanya di Bali tapi di seluruh Indonesia,”

kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Yang juga menarik adalah ada sebuah homestay di desa Sudaji yang mendapatkan predikat sebagai 4 tempat penyembuhan terbaik di Bali yaitu homestay Omunity Bali.

Bangunan bambu ini berhadapan langsung dengan Wantilan dan berdampingan dengan kolam renang dan air terjun melingkar.

Bangunan ramah lingkungan yang dikelilingi pepohonan rindang semakin menambah sejuknya suasana Omunity Bali Homestay.

Kamar mandinya didesain khusus dengan lantai batu refleksologi Bali hitam, bata alam masing-masing dengan tulisan “OM”.

Pada kesempatan kali ini, Menparekraf Sandiaga berkolaborasi dengan seorang YouTuber Australia yang telah tinggal di Indonesia selama kurang lebih 18 bulan yaitu Damian Hoo untuk mempromosikan potensi pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali khususnya di Bali Utara dan Bali Barat.

“Saya mengajak Damian Hoo sebagai bagian dari langkah konkrit kita untuk mempromosikan destinasi di Bali Utara dan Bali Barat khususnya di Kabupaten Buleleng menjadi daya tarik dan nantinya di G20 Desa Wisata Sudaji juga akan menjadi destinasi pariwisata dan kegiatan ekonomi kreatif kita. ”

dia berkata.

Menparekraf Sandiaga berkesempatan menanam pohon Nagasari sebagai pohon yang sangat dikeramatkan untuk beberapa kegiatan upacara adat Bali.

Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana mengatakan pihaknya akan mendukung 100% upaya menjadikan Desa Sudaji sebagai destinasi wisata masyarakat di Buleleng dan memang Bali pada umumnya.

“Dan saya berharap Pak Menteri bisa lebih mengeksplorasi desa wisata di Kabupaten Buleleng, sehingga konektivitas desa wisata bisa bergerak secara menyeluruh.

Karena jika desa wisata ini terhubung dengan desa lain di sekitarnya, akan lebih banyak destinasi dan kearifan lokal yang bisa ditawarkan kepada wisatawan,”

dia berkata.

Regional Coordinator Astra Bali Alexandra Dewi mengatakan, Astra sebagai perusahaan yang selalu berkomitmen untuk memberikan manfaat bagi Indonesia selalu konsisten dalam kontribusinya pada empat pilar.

Yakni kesehatan, pendidikan, lingkungan dan kewirausahaan.

Sejalan dengan tujuan pengembangan pariwisata berkelanjutan, Astra memasukkan empat pilar Astra yaitu Astra Bright Village dan Astra Sejahtera Village yang juga bekerjasama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam program ADWI 2022.

“Hari ini kita bersyukur Desa Wisata Sudaji Kabupaten Buleleng berhasil masuk dalam 50 besar desa wisata terbaik dalam ajang Indonesian Tourism Village Award.

Astra berharap dapat berkolaborasi lebih jauh untuk mengembangkan desa wisata di sini,”

dia berkata.

Source: www.piknikdong.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button