Dekat Bandung, Sesar Lembang Lebih Berbahaya Dari Cimandiri? - WisataHits
Jawa Barat

Dekat Bandung, Sesar Lembang Lebih Berbahaya Dari Cimandiri?

Jakarta, CNNIndonesia

Jangan hanya memiliki kutu Cimandiri diduga menimbulkan kerusakan dan korban jiwa akibat gempa Cianjur, Senin (21/11). Jawa Barat memiliki banyak sesar alias sesar yang berpotensi menimbulkan gempa gempa bumi berbahaya. Mana yang paling harus Anda perhatikan?

Menurut Stasiun Geofisika Bandung Juni 2022, setidaknya terdapat enam sesar di Jawa Barat, yakni Sesar Cimandiri, Baribis, Cipamingkis, Garsela, Citarik dan lembang.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan, Sesar Cimandiri menjadi penyebab gempa Cianjur bermagnitudo 5,6. Gempa tersebut menyebabkan banyak rumah rusak dan korban jiwa mencapai 268 orang (menurut data BNPB pada Selasa, 22 November).

IKLAN

GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN

Salah satu sesar potensial gempa yang telah lama dibahas adalah Sesar Lembang. Di awal tahun 2021, warga Bandung bahkan dihebohkan dengan hoaks tentang gempa yang bakal terjadi akibat gangguan ini.

BMKG mengatakan teknologi saat ini hanya bisa mendeteksi pergerakan lempeng, tapi tidak bisa memastikan kapan gempa akan terjadi. Sesar Lembang sendiri merupakan salah satu dari 81 sesar aktif yang ada di Indonesia. Jaraknya 8 hingga 10 kilometer sebelah utara kota Bandung.

Sesar Lembang memiliki sesar sepanjang 29 km yang masih aktif bergerak. Kecepatan pergerakannya mencapai 6 milimeter per tahun.

Ada enam ruas patahan di Sesar Lembang yang tidak lurus. Enam sesar tersebut adalah Cimeta, Cipogor, Cihideung, Gunung Batu, Cikapundung dan Batu Lonceng.

Sesar Lembang memanjang dari Kecamatan Padalarang (Kabupaten Bandung Barat) di sebelah barat hingga Kecamatan Cilengkrang (Kabupaten Bandung) di sebelah timur. Di sisi barat, ketinggian Sesar Lembang landai dan saat ini didominasi oleh persawahan dan rumah warga.

Beberapa infrastruktur penting yang ada disini adalah Tol Cipularang, Kereta Api Jakarta-Bandung dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Sesar Lembang bagian barat terbentuk 27.000 tahun yang lalu.

Sedangkan di sisi timur, Sesar Lembang memperlihatkan struktur yang melekat dengan kecuraman hingga 40 derajat. Karena bentuknya yang menyerupai tembok raksasa, maka menjadi objek wisata di Kota Bandung.

Beberapa obyek wisata yang ada antara lain Tebing Karaton, The Lodge, Pemandian Air Panas Maribaya, Gunung Batu dan Bukit Bintang. Sesar Lembang bagian timur terbentuk 100 tahun lalu.

Bukti aktif patahan Lembang

Bukti aktif Sesar Lembang dapat dilihat pada pergeseran sungai-sungai di sekitarnya seperti Cimeta, Cihideung, Cimahi, dan Cikapundung. Besarnya pergeseran juga tergantung pada umur sungai.

Semakin tua sungai, semakin lama pergeseran dicatat.

Sesar Lembang setidaknya telah menyebabkan tiga kali gempa. Pada tahun 145-1460, menurut kajian paleoseismologi, ditetapkan bahwa Sesar Lembang telah melepaskan energi dalam jumlah besar pada abad ke-15.

Pada tanggal 28 Agustus 2011 terjadi gempa bermagnitudo 3,3 pada kedalaman yang sangat dangkal. Sebanyak 382 rumah rusak di Desa Muril, Kabupaten Bandung Barat.

Lalu, pada 14 dan 18 Mei terjadi gempa bermagnitudo 2,8 dan 2,9. Namun, tidak ada kerusakan berarti akibat gempa tersebut.

Sesar Lembang sebenarnya tidak terlalu aktif dibandingkan dengan sesar lainnya. Namun, lokasinya yang dekat dengan kawasan padat penduduk membuat pergerakan sesar ini sangat berbahaya.

Hal ini terkait dengan lokasi Bandung yang berada di Cekungan Bandung, sehingga lapisan tanahnya masih didominasi oleh tanah lunak seperti lempung.

Sebanyak sekitar delapan juta orang tinggal di sekitar patahan Lembang. Rinciannya: Kabupaten Bandung (penduduk 3,83 juta), Kota Bandung (penduduk 2,5 juta), Kabupaten Sumedang (penduduk 2,5 juta), Kabupaten Bandung Barat (penduduk 1,7 juta), dan Kota Cimahi (penduduk 625.000).

[Gambas:Video CNN]

(lt)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button