Dehidrasi dan sedimentasi menjadi kendala bagi wisata perahu menyusuri Sungai Kalimas - WisataHits
Jawa Timur

Dehidrasi dan sedimentasi menjadi kendala bagi wisata perahu menyusuri Sungai Kalimas

Dehidrasi dan sedimentasi menjadi kendala bagi wisata perahu menyusuri Sungai Kalimas

SURABAYA – Awal tahun 2023, Pemkot Surabaya akan fokus meningkatkan wisata perahu di sepanjang Kalimas. Direncanakan untuk memperluas tepi sungai ke kawasan cagar budaya kota tua di Jembatan Merah.

Saat ini Pemkot Surabaya mulai mengerjakan dermaga di kawasan Peneleh. Namun, masih banyak yang harus diperbaiki agar wisata perahu menyusuri Sungai Kalimas bisa bertahan lama. Pencemaran air menjadi kendala bagi kapal wisata. Pendangkalan akibat sedimentasi juga menjadi masalah tersendiri.

Kepala UPTD THP Kenjeran, Wisata Perairan Kalimas dan Wisata Religi Ampel Rusdi Ismed mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas dan Jasa Tirta untuk mendukung operasional perairan di sepanjang Kalimas yang akan dilalui perahu.

“Masalah kami adalah utang air. Kalau mau beroperasi kadang harus membuka pintu air agar tidak terlalu dangkal. Meski terkadang turun hujan, airnya tidak naik. Makanya kami berkoordinasi dengan BBWS dan Jasa Tirta untuk meningkatkan pencemaran air,” kata Rusdi Ismed Selasa (3/1).

Berdasarkan pantauan di lokasi, jalur tersebut dilalui kapal wisata pada pagi dan sore hari saat air surut. Namun, menjelang sore atau malam hari, limpasan air semakin meningkat. Pasalnya, gerbang pengunci dibuka perlahan agar pasokan air bisa digunakan untuk operasional kapal.

Pemerintah kota juga menyiapkan rute menuju Jembatan Marah. Namun, kawasan Surabaya Utara yang menjadi primadona kawasan kota lama memiliki masalah sedimentasi yang cukup serius. “Sedikit demi sedikit akan kami tata dan lanjutkan pekerjaan pengerukan saat jalurnya sampai ke sana (Jembatan Merah),” jelasnya.

Dengan memperpanjang rute, akan dibangun beberapa dermaga. Bahkan, tiketnya juga diperiksa. “Apakah tiket terusan atau ada alternatif lain,” kata Rusdi.

Pembelian tiket online dan sistem booking online juga kerap dikritik oleh masyarakat. Karena mereka selalu kesulitan mendapatkan tiket wisata menyusuri sungai. “Kita akan evaluasi karena kadang tidak real, jadi bingung juga,” tegas Rusdi. (rmt/rek)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button